Ananta, Ferdyansah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Beban Pendinginan Kereta Argo Lawu New Generation Menggunakan Metode Cooling Load Temperature Difference (CLTD) Ananta, Ferdyansah; Trisma Jaya Saputra; Nurmala Dyah Fajarningrum
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 20 No. 1 (2025): Volume 20, Nomor 1, April 2025
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v20i1.6282

Abstract

Kereta Argo Lawu New Generation adalah salah satu layanan transportasi kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk rute Solo Balapan - Gambir. Kenyamanan termal penumpang menjadi aspek penting dalam layanan ini, mengingat fluktuasi suhu eksternal yang signifikan. Sistem pendingin udara (AC) pada kereta harus mampu menjaga suhu yang nyaman selama perjalanan. Namun, perhitungan beban pendinginan yang akurat diperlukan untuk memastikan kapasitas sistem pendingin sesuai dengan kebutuhan termal dalam gerbong. Penelitian ini menggunakan metode Cooling Load Temperature Difference (CLTD) untuk menganalisis kebutuhan beban pendinginan pada Kereta Argo Lawu New Generation. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor eksternal (radiasi matahari, suhu lingkungan) serta faktor internal (jumlah penumpang, peralatan elektronik, dan pencahayaan). Data yang dikumpulkan meliputi spesifikasi material gerbong, kapasitas pendinginan AC, serta parameter lingkungan seperti suhu dan kelembapan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa total beban pendinginan yang diperlukan adalah 37814,93 kkal/jam, sementara kapasitas AC yang tersedia sebesar 40000 kkal/jam. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem pendingin yang terpasang masih mampu menjaga suhu dalam batas kenyamanan termal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode CLTD dapat digunakan secara efektif dalam perhitungan beban pendinginan kereta api dan dapat dijadikan acuan dalam perancangan sistem pendingin transportasi massal lainnya.