Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Dismenore pada Remaja Putri SMP PGRI Pekanbaru Wahyuni, Rika Sri; Oktaviani, Witri
Jurnal Endurance Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.715 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i3.2723

Abstract

Dysmenorrhea is a state of pain in the pelvic region at the beginning of menstruation due to prostaglandin substance production. Pain usually decreases after menstruation, but in some women it is still felt during the menstrual period. 54.89% recorded the incidence of primary dysmenorrhea in Indonesia and the remainder of secondary dysmenorrheal. Many teenage girls are often absent at school and do not undergo daily activities as they must, 14% of them because they have dysmenorrhea.. One risk factor of dysmenorrhea body mass index is lean and fat. This study aims to determine the relationship of body mass index with dysmenorrhoea. This research is quantitative with cross sectional analytic design using primary data. The samples used were 61 young women taken using Proportionate Stratified Random Sampling technique. The results of the analysis of dysmenorrheal events obtained 86.9% of adolescent girls experienced the incidence of dysmenorrhoea and 13.1% not dysmenorrhoea. Chi square test showed no correlation between body mass index and dysmenorrhoea. The conclusion obtained by majority of respondents has normal BMI and majority have dysmenorrhoea but between the two variables there is no relationship. Dismenore merupakan suatu keadaan nyeri didaerah panggul pada saat awal menstruasi karena produksi zat prostaglandin. Rasa nyeri biasanya berkurang setelah menstruasi, namun pada beberapa wanita masih dirasakan selama periode menstruasi. Tercatat 54,89% kejadian dismenore primer di Indonesia dan sisanya kajadian dismenor sekunder. Banyak remaja putri yang sering tidak hadir di sekolah dan tidak menjalani kegiatan sehari-hari sebagaimana metinya, 14% diantaranya disebabkan karena mereka mengalami dismenore. Salah satu faktor resiko terjadinya dismenorea indeks massa tubuh yang kurus dan gemuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan dismenorea. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain analitik crosssectional yang menggunakan data primer. Sampel yang digunakan sebanyak 61 orang remaja putri yang diambil dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji chi-square. Dari hasil analisis IMT diperoleh 62,3%  remaja putri dengan indeks massa tubuh normal, 32,8% kurus dan 4,9% gemuk. Hasil analisis kejadian dismenore diperoleh 86,9%  remaja putri mengalami kejadian dismenorea dan 13,1% tidak dismenorea. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan indeks massa tubuh dengan dismenorea. Kesimpulan yang diperoleh mayoritas responden memiliki IMT normal dan mayoritas mengalami dismenorea tetapi antara kedua variable tidak ada hubungan.
ANALISIS SPERMATOZOA PADA PRIA INFERTIL DI KLINIK DR. MUHAMMAD YUSUF, SPOG. KFER. D.MAS PEKANBARU PADA TAHUN 2011 Wahyuni, Rika Sri
SCIENTIA JOURNAL Vol 4 No 4 (2016): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.003 KB)

Abstract

Infertilitas adalah masalah yang dialami pria dan wanita dimanapun di dunia. Diperkirakan munculsekitar 2 juta pasangan infertil baru setiap tahun dan jumlah ini terus meningkat Masalah kesuburanbisa juga terjadi pada pria. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa masalah ketidaksuburan padapasangan berasal dari 45% dari faktor istri, 40% dari faktor suami dan 15% sisanya dari faktor yangtidak diketahui. Tujuan penelitian ini untuk melihat analisis spermatozoa pada pria infertil di klinik dr.Muhammad Yusuf, SpOG. KFER.DMAS Pekanbaru pada tahun 2011.Jenis penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data dianalisadengan menggunakan analisis univariat,Hasil penelitian analisis spermatozoa 120 pria infertil dilihat dari jumlah spermatozoa diperolehOligospermia 36.7%, Normal 34.2% dan Azoospermia 29.1%, dan dilihat dari morfologispermatozoa diperoleh abnormal 83.3% dan 16.7% normal.Infertilitas yang terjadi pada 120 pria infertil yang melakukan kunjungan di Klinik dr. MuhammadYusuf, SpOG. KFer. D.MAS Pekanbaru Pada Tahun 2011 dilihat dari analisis spermatozoadisebabkan oleh Oligospermia dan morfologi spemarozoa yang abnormal.
HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN PROMOSI SUSU FORMULA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUIDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA Dewi, Armoni Suci; Gustiwarni, Ayu; Wahyuni, Rika Sri
Sistem Informasi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.992 KB)

Abstract

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan kehidupan pertama bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pemberian ASI Eksklusif ini salah satunya adalah peran dari petugas kesehatan dan promosi susu formula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran petugas kesehatan dan promosi susu formula terhadap pemberian ASI Eksklusif pada ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru Tahun 2018. Jenis penelitian adalah kuantitatif dan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya pada bulan Maret - April Tahun 2018. Populasi penelitian ini ialah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru sebanyak 2.494 orang, sampel sebanyak 96 responden dengan metode pengambilan sampel kuota sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan teknik penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ibu yang memiliki bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru minoritas memberikan ASI Eksklusif sebesar 47 (49%) dan mendapatkan peran petugas kesehatan sebesar 35 (36,5%) dan tidak mendapatkan promosi susu formula sebesar 36 (37,5%). sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara peran petugas kesehatan terhadap pemberian ASI Eksklusif (P Value 0,563) dan ada hubungan antara promosi susu formula terhadap pemberian ASI Eksklusif (P Value 0,040). Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pemberian informasi mengenai ASI Eksklusif dan manfaatnya dengan memberikan penyuluhan atau pendekatan lainnya.