Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HASIL TANGKAPAN BENIH BENING LOBSTER (Panulirus spp.) PADA KEDALAMAN ALAT TANGKAP POCONG YANG BERBEDA DI PERAIRAN PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK, JAWA TIMUR Kristian kusuma wijaya, Dani; Subagio, Hari; Arief Sofijanto, Mochamad; Rosana, Nurul
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 5 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v5i1.71

Abstract

Pantai Prigi merupakan salah satu pantai yang terletak di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Masyarakat sekitar Pantai prigi umumnya berprofesi sebagai nelayan penangkapan benih bening lobster menggunakan alat tangkap pocong. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian pengaruh kedalaman alat tangkap pocong terhadap hasil tangkapan dan komposisi benih bening lobster bedasarkan jenisnya di perairan Prigi. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen. Penelitian dilakukan pada saat malam hari, penelitan menggunakan 1 rakit menetap, terpasang 2 alat tangkap pocong benih bening lobster sesuai dengan perlakuan. Posisi alat tangkap pocong 5 m dari permukaan perairan (A1) dan posisi alat tangkap pocong 5 m dari dasar perairan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi secara langsung dengan mengikuti kegiatan penangkapan benih bening lobster. Data pendukung tentang suhu permukaan laut, salinitas, kecerahan, arus, dan pH perairan. Berdasarkan data hasil penelitian selanjutnya dilakukan analisa data dengan uji-t menggunakan program pengolahan data SPSS, selain itu dilakukan juga analisa deskriptif terhadap hasil tangkapan pada level kedalaman yang berbeda. Komposisi hasil tangkapan di dapatkan sebanyak 4 jenis benih bening lobster dari 2 perlakuan diantaranya lobster Pasir (Panulirus homarus) 138 ekor (59%), lobster Mutiara (Panulirus ornatus) 67 ekor (29%), lobster Bambu (Panulirus versicolor) 27 ekor (11%), lobster Batu (Panulirus panucillatus) 3 ekor (1$%). Total hasil tangkapan dari A1 dan A2 (235 ekor, 100%). Hasil analisa data paired sample test menggunakan program SPSS di dapatkan bahwa nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,003 < 0,05 berarti terdapat perbedaan secara sangat nyata perlakuan A1 dan A2 terhadap hasil tangkapan benih bening lobster.
EFEKTIVITAS ALAT PEMANGGIL IKAN BERBASIS GELOMBANG BUNYI PADA JARING INSANG PERMUKAAN YANG DIOPERASIKAN PADA WAKTU BERBEDA DI PERAIRAN KENJERAN SURABAYA Prihangga, Dyka; Subagio, Hari; Rosana, Nurul; Arief Sofijanto, Mochamad
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 5 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v5i1.72

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km2 yang memiliki keanekaragaman sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Di kota Surabaya, jumlah nelayan yang mewakili perikanan tangkap memiliki jumlah jauh diatas angka 2000. Hal tersebut menunjukkan bahwa perikanan tangkap memiliki potensi yang besar sebagai sumber mata pencaharian penduduk Kota Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas alat pemanggil ikan berbasis gelombang bunyi pada jaring insang permukaan yang dioperasikan pada waktu berbeda. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kunatitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang terdiri dari 2 perlakuan dan 16 ulangan. Analisa data dilakukan dengan uji normalitas dan uji homogenitas kemudian dilanjut uji T. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa efektivitas alat pemanggil ikan berbasis gelombang bunyi pada jaring insang permukaan yang dioperasikan pada waktu berbeda terbaik didapat pada pagi hari dengan nilai sebesar 1,099 gram. Sehingga hasil tangkapan terbaik didapat pada pagi hari, yakni sebesar 1,099 gram. Dari hasil penelitian tersebut disarankan agar pengoperasian jaring insang yang dilengkapi dengan alat pemanggil ikan berbasis gelombang bunyi, dilaksanakan pada pagi hari saat suhu air masih rendah.