Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PENGELOLAAN RISIKO RANTAI PASOK KOMODITI CABAI MERAH BESAR DI KABUPATEN JEMBER Handayani, Essa Tri; Amilia, Winda; Suryaningrat, Ida Bagus; Yuliyana, Ida Alfi
Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Indonesia (JPSTI)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpsti.v2i2.747

Abstract

Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura dengan tingkat konsumsi dan produksi yang tinggi. Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang budidaya cabai merah berukuran cukup tinggi. Hasil pengamatan awal di lapangan menunjukkan bahwa beberapa permasalahan telah terjadi, seperti ketidakseimbangan distribusi risiko di antara pelaku rantai pasok. Petani sebagai pelaku utama dalam rantai pasok memiliki risiko gagal panen tertinggi akibat ketidakpastian musiman. Analisis dan evaluasi rantai pasok akan memberikan informasi mengenai permasalahan yang terdapat dalam rantai pasok, yang kemudian akan mengidentifikasi risiko penyebab rantai pasok menjadi kurang optimal dan menentukan arah perbaikan rantai pasok cabai merah besar secara berkelanjutan, efektif, dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir atau menghilangkan dampak risiko yang terjadi selama kegiatan rantai pasok cabai merah besar di Kecamatan Ambulu. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan model SCOR untuk pemetaan aktivitas rantai pasok dan model House Of Risk (HOR) untuk manajemen risiko rantai pasok. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kegiatan rantai pasok cabai merah besar di Kabupaten Ambulu memiliki empat pola kegiatan, kemudian terdapat 28 kejadian risiko dan 24 agen risiko yang terjadi pada kegiatan rantai pasok besar cabai merah. Berdasarkan hasil perhitungan, hasilnya berupa tujuh strategi manajemen risiko dalam rantai pasok cabai merah besar yang terdiri dari melakukan evaluasi rutin, pemilihan pestisida yang tepat, kerja sama dengan pemerintah daerah, melakukan perawatan rutin pada tanaman, melatih pekerja, manajemen pertanian, dan penyuluhan pemilihan benih yang tepat kepada petani.
EFEKTIVITAS LIMBAH AMPAS TEBU (Saccharum Officinarum L.) SEBAGAI ADSORBEN DENGAN METODE PIROLISIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI GULA Adila, Hifdzil; Wisnu, Wiliam; Handayani, Essa Tri; Fathin, Hafizhah Rana; Rusdianto, Andrew Setiawan
Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Indonesia Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Indonesia (JPSTI)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpsti.v3i1.779

Abstract

Sugarcane bagasse is a by-product of the sugar industry which contains high levels of cellulose which can be used in making adsorbents. Another by-product of the sugar industry is liquid waste which contains dangerous pollutants which can damage river ecosystems, sugarcane bagasse adsorbent can be used to overcome river pollution caused by sugar industry wastewater, the process of making sugarcane bagasse adsorbent using the pyrolysis method is considered more effective because This method can convert long lignocellulosic chains into active carbon, so this research aims to determine the effectiveness of sugarcane bagasse adsorbents made using the pyrolysis method in dealing with river pollution caused by wastewater. The research method used is the gravimetric method for measuring water content and ash content, and the calculation method for measuring pH values ​​and yield. The analysis used is analysis of water content, ash content, pH and yield which will later be compared with charcoal standards according to SNI 06-4369-1995. The research results showed that the water content and ash content values ​​were 13.92% and 8.05%, which met the SNI 06-3730-1995 standard regarding activated charcoal. Apart from that, the pH value was obtained at 9.91 and the yield was 5.80%, where this value was influenced by the activation of activated charcoal and the pyrolysis process that occurred in the bagasse.