Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum diterapkannya pembelajaran inquiry di SDN Cikupa 2 pada materi IPA. Hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab siswa yang masih cenderung, kurangnya interaksi antar teman dan guru, kurang menunjukkan kemampuan yang dimiliki, kurang percaya diri dilakukan tes, dan hasil belajar masih di bawah KKM. Model pembelajaran inquiry dapat menjadi inovasi baru dalam suatu pembelajaran siswa dalam meningkatkan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SDN Cikupa 2 kabupaten Tangerang setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran inquiry. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan di SDN Cikupa 2 dengan populasi 66 siswa kelas IV dan sampel sebanyak 33 siswa kelas IV A sebagai kelas kontrol dan 33 siswa IV B sebagai kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan Adalah pretest posttest control grup dengan Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil berpikir kritis siswa terdapat perbedaan dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Terdapat peningkatan hasil berpikir kritis siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, terbukti berdasarkan dari hasil uji-t yang menunjukkan nilai sig. 0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry memiliki respon yang positif dari siswa, yang dimana ditunjukkan dengan hasil nilai perpikir kritis yang meningkat.