AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat aktivitas siswa, kemampuan berpikir kreatif, dan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan penerapan model pembelajaran BASULING BAPANTUN yang dipadukan dengan media Etnomatematika Lok Baintan dalam proses pembelajaran. Model BASULING BAPANTUN merupakan perpaduan dari tiga pendekatan, yaitu Problem Based Learning, Make a Match, dan Picture and Picture. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa, serta menganalisis peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek siswa kelas V SDN Kebun Bunga 3 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa, serta kemampuan berpikir kreatif siswa. Sedangkan data kuantitatif dikumpulkan dari hasil belajar siswa yang diukur melalui tes tertulis secara individu dan berkelompok. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dari pertemuan pertama hingga keempat dengan kategori “sangat baik.” Aktivitas siswa juga meningkat signifikan, yaitu dari 57% (sebagian siswa sangat aktif) menjadi 96% (hampir seluruh siswa sangat aktif). Kemampuan berpikir kreatif siswa mengalami kenaikan dari 54% menjadi 93%. Peningkatan tersebut berdampak positif pada hasil belajar siswa, yang naik dari 46,4% menjadi 100%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model BASULING BAPANTUN beserta media Etnomatematika Lok Baintan efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar, kemampuan berpikir kreatif, dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif; Model BASULING BAPANTUN; Media Etnomatematika Lok Baintan.