Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Pondok Pesantren Dalam Mendorong Kewirausahaan Di Kalangan Santri Melalui Balai Latihan Kerja Komunitas: (Studi Pada BLK Komunitas Al Burhany Pondok Pesantren Assalafiyyah Bode Plumbon-Cirebon) Sukarnoto, Toto; Iman, Khoirul; Amin, Nur Muhammad Faiz
Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 4 No. 01 (2023): Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Institute of Research and Community Service at Islamic University of Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok pesantren have an important position and role in contributing to the protection and management of the environment and internal and external communities, Pondok pesantren as Islamic educational institutions hold control in creating community order and relationships about understanding, living and practicing Islamic guidance with an emphasis on the importance of morals based on Islamic rules in guiding activities. Student entrepreneurship through community work training centres is a person's willingness and ability to face various risks by taking the initiative to create and do new things for students to contribute benefits through the use of community work training centres. The important points are 1).the role of pondok pesantren in student entrepreneurship; 2).building student entrepreneurship through community work training centres. The research methodology used uses descriptive qualitative. Based on the results of the analysis, Pondok Pesantren Assalafiyyah Bode Plumbon-Cirebon supports the entrepreneurship of students and the cottage community by creating the Al Burhany Community Work Training Centre supported by instructors who have certified competencies, with the community work training centre there is a synergy between the students and the cottage environment community who are craftsmen as well as entrepreneurs in the field of fashion. With the existence of this community work training centre, it can further develop the motivation and desire to have expertise which is expected to be a provision to be able to contribute to the benefits of both the santri themselves and the santri environmental community. So that the Al Burhany Community Work Training Centre of Pondok Pesantren Assalafiyyah Bode Plumbon-Cirebon is able to provide added value for stakeholders to be able to play an active role in developing, empowering and improving the economy. Keywords : Pondok Pesantren, Entrepreneurship, Work Training Centre AbstrakPondok pesantren mempunyai posisi dan peran penting berkontribusi dalam perlindingan dan pengelolaan lingkungan serta komunitas internal maupun eksternal, pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memegang kendali dalam menciptakan tatanan dan hubungan masyarakat tentang memahami, menghayati dan mengamalkan tuntunan Islam dengan penekanan pentingnya moral berbasiskan kaidah Islam dalam tuntunan beraktivitas. Kewirausahan santri melalui balai latiahan kerja komunitas merupakan kemauan dan kemampuan seseorang dalam menghadapi berbagai risiko dengan mengambil inisiatif guna menciptakan dan melakukan hal-hal baru bagi santri untuk berkontribusi manfaat melalui pemanfaat balai latihan kerja komunitas. Point penting yaitu 1).peran pondok pesantren dalam kewirausahan santri; 2).membangun kewirausahan santri melalui balai latihan kerja komunitas. Metodologi penelitian yang digunakan menggunakan kualitatif deskriftif. Berdasarkan hasil analisis Pondok Pesantren Assalafiyyah Bode Plumbon- Cirebon mendukung kewirausahaan santri dan komunitas pondok dengan menciptakan Balai Latihan Kerja Komunitas Al Burhany dengan didukung para instruktur yang mempunyai kompetensi yang bersertifikasi, dengan adanya balai latihan kerja komunitas terdapat sinergis antara para santri dan komunitas lingkungan pondok yang merupakan pengrajin sekaligus pengusaha dibidang tata busana. Dengan adanya balai latihan kerja komunitas ini dapat menumbuhkembangkan lagi motivasi dan keinginan untuk mempunyai keahlian yang diharapkan menjadi bekal guna mampu berkontribusi manfaat baik santri sendiri maupun dari komunitas lingkungan santri. Sehingga adanya Balai Latihan Kerja Komunitas Al Burhany Pondok Pesantren Assalafiyyah Bode Plumbon-Cirebon mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholder untuk dapat berperan aktif dalam pengembangan, pemberdayaan dan peningkatan ekonomi. . Kata Kunci: Pondok Pesantren, Kewirausahaan, Balan Latihan Kerja
Kajian Tafsir Isyari, Ayat Nafs Dalam Tafsir Al-Tustari (Al-Fajr/89:27, Al-Qiyamah/75:2, Dan Yusuf/12:53) Iman, Khoirul; Basori
Syams Vol 6 No 2 (2025): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Faculty Ushuluddin, Adab, and Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/dvprag56

Abstract

Al-Tustari interprets the concept of soul (nafs) in the Islamic tradition with an esoteric approach, referring to three main categories namely, an-Nafs al-Mutmainnah (calm soul), an-Nafs al-Lawwamah (regretful soul), and an-Nafs al-Ammarah (soul that drives to evil). This approach combines the literal (zahir) and inner meanings in interpreting and understanding the Qur`anic verses. This provides a deep spiritual insight into the dynamics of the human soul in its relationship with God and the world. The focus of this study lies on the importance of purifying the soul (tazkiyah an-Nafs) through controlling the passions and increasing spiritual awareness as the core teachings of the Qur`an. This isyari interpretation not only reveals the textual meaning, but also the inner dimensions of the verses that correspond to the practitioners of tasawus. This study emphasizes the relevance of the Sufi approach (isyari) in the development of tafsir studies as well as a guide to increase human spiritual closeness to God.
Kajian Tafsir Isyari, Ayat Nafs Dalam Tafsir Al-Tustari(Al-Fajr/89:27, Al-Qiyamah/75:2, Dan Yusuf/12:53) Iman, Khoirul; Basori
Syams Vol 5 No 2 (2024): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Faculty Ushuluddin, Adab, and Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/nm8e0356

Abstract

Al-Tustari menafsirkan konsep jiwa (nafs) dalam tradisi Islam dengan pendekatan esoterik, mengacu pada tiga kategori utama yaitu, an-Nafs al-Mutmainnah (jiwa yang tenang), an-Nafs al-Lawwamah (jiwa yang menyesali), dan an-Nafs al-Ammarah (jiwa yang mendorong pada keburukan). Pendekatan ini menggabungkan makna literal (zahir) dan batin dalam pemaknaan dan memahami ayat-ayat al-Qur`an. Hal ini, memberikan wawasan spiritual mendalam tentang dinamika jiwa manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan dunia. Fokus kajian ini terletak pada pentingnya penyucian jiwa (tazkiyah an-Nafs) melalui pengendalian nafsu dan peningkatan kesadaran spiritual sebagai inti ajaran al-Qur`an. Penafsiran isyari ini tidak hanya mengungkap makna tekstual, tetapi juga dimensi batin ayat-ayat yang bersesuaian dengan para pengamal tasawus. Kajian ini menegaskan relevansi pendekatan sufi (isyari) dalam pengembangan studi tafsir sekaligus sebagai panduan untuk meningkatkan kedekatan spiritual manusia dengan Tuhannya.