Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembentukan Karakter Santri melalui Pendidikan di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Muaramais Jambur Liantha Adam Nasution; Muhammad Ikbal; Adinda Amalia Azzahra Lubis; Rahmadia Fitri; Ahmad Mulki Lubis; Muhammad Sukron; Mhd Ikhsan Ibrahim; Sangkot Maulidun Nisa; Zakiyah Rangkuti; Tina Mayasari; Ahmad Fausi Lubis
Ambacang: Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2025): Edisi Maret 2025
Publisher : PT. Willy Print Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter santri melalui pendidikan berbasis nilai-nilai Islam. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Darul Ulum serta faktor-faktor yang mendukung keberhasilannya. Kajian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR), yang melibatkan interaksi langsung antara santri, pengasuh pesantren, dan pihak terkait dalam memahami serta mengembangkan strategi pembentukan karakter. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Hasil kajian menunjukkan bahwa pembentukan karakter santri dilakukan melalui tiga aspek utama, yaitu pendidikan formal di madrasah, pembiasaan dalam kehidupan pesantren, serta keteladanan dari Ayah dan ibu guru. Nilai-nilai seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemandirian diinternalisasi melalui berbagai aktivitas harian dan program pesantren, sehingga membentuk pribadi santri yang berakhlak mulia serta siap berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pelestarian Budaya Lokal Dalam Mewujudkan Keharmonisan Masyarakat Di Jorong Simpang Tolang Lama, kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat Mhd Ikhsan Ibrahim; Ahmad Munajat; Nur Halimah Lbs; Nur Aini; Risda Sari; Ade Rahmi Nasrida; Alyah Khairani; Siti Wulandari; Yusna Alawiyah
Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)
Publisher : Publication and Inovasi Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jsii.v2i2.879

Abstract

Pelestarian budaya lokal memainkan peran penting dalam mewujudkan keharmonisan masyarakat, khususnya di Jorong Simpang Tolang Lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari upaya pelestarian budaya lokal terhadap keharmonisan sosial di daerah tersebut. Metode penelitian yang digunakan mencakup observasi langsung, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dan peserta kegiatan budaya, serta studi dokumentasi tentang praktik-praktik budaya lokal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelestarian budaya lokal, seperti, seni Tarian, dan acara pesta, memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penguatan identitas budaya komunitas. Kegiatan-kegiatan budaya ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan warisan budaya, tetapi juga mempererat hubungan antaranggota masyarakat, menciptakan rasa kebersamaan yang kuat, dan mengurangi potensi konflik sosial. Selain itu, pelestarian budaya lokal berperan dalam membangun rasa memiliki dan kebanggaan di kalangan masyarakat. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan budaya, masyarakat merasakan keterhubungan yang lebih dalam dengan tradisi mereka dan dengan sesama anggota komunitas. Ini pada gilirannya meningkatkan kohesi sosial dan mempromosikan kerjasama yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam pelestarian budaya, termasuk kurangnya dukungan finansial dan perubahan dalam gaya hidup masyarakat. Rekomendasi dari penelitian ini termasuk perlunya peningkatan dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, serta promosi yang lebih luas tentang pentingnya pelestarian budaya lokal. Diharapkan, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam kegiatan pelestarian budaya, akan tercipta lingkungan sosial yang lebih harmonis dan koheren. Implementasi strategi pelestarian budaya yang efektif di Jorong Simpang Tolang Lama diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menjaga keharmonisan sosial melalui pelestarian budaya.