Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA MATERI HUBUNGAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN Risda Sari; Seri Surianti; Riswandi Harahap
Jurnal Education and Development Vol 11 No 1 (2023): Vol.11 No.1. 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.355 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i1.2746

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn masih rendah dikarenakan guru hanya menggunakan motode ceramah dan lebih menekankan pada membuat catatan dari buku paket, keaktifan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dalam kegiatan belajar mengajar masih belum optimal sehingga siswa kurang termotivasi dalam pelajaran. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar PKn dan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran PKn dalam materi Hubungan Struktural Dan Fungsional Pemerintah Pusat Dan Daerah Dengan Menggunakan Model Pemberlajaran Think Pair Share (TPS) Di Kelas X SMA Negeri 1 Panyabungan. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas X MIPA-1 yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini SMA Negeri 1 Panyabungan yang beralamat di Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data penulis melakukan tes, observasi, dan angket. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan hasil belajar siswa pada pra siklus mencapai rata-rata 53,7, siklus I 67,87, dan siklus II 85,76. Sedangkan nilai untuk observasi keseluruhan 60%, dan siklus II meningkat mencapai 70%. Kemudian untuk nilai observasi guru pada siklus I mencapai rata-rata 3,2, dan siklus II meningkat dengan rata-rata 3,73. Selanjutnya untuk mengetahui kepuasan dan ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran Think Pair Share (TPS) maka dilaksanakan angket dan diperoleh nilai rata-rata mencapai 41,53 dari seluruh siswa.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, VITAMIN B6, NATRIUM DAN KALIUM TERHADAP STATUS GIZI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS Risda Sari; Sugiarto Sugiarto; Ari Probandari; Diffah Hanim
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 6 No. 2 (2017): September
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v6i2.27

Abstract

Latar belakang. Pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis beresiko hingga 80% mengalami status gizi buruk akibat kurang energi protein gizi, yang pada akhirnya menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Selain asupan energi dan protein pada pasien GGK HD ini  juga beresiko mengalami defisiensi atau kelebihan satu atau lebih mikronutrien baik vitamin atau trace elemen. Hal ini dapat terjadi karena asupan yang tidak adekuat, adanya gangguan absorbsi karena akibat obat atau toksin uremik, gangguan metabolisme atau akibat selama proses hemodialisis. Tujuan. Penelitian ini mengetahui dan menganalisis hubungan asupan energi, protein, natrium dan kalium dengan status gizi berdasarkan Subjective Global Assessment (SGA)  pada pasien gagal ginjal dengan hemodialisis.Metode. Desain penelitian ini cross sectional dengan subjek penelitian dipilih secara consecutive sampling. Jumlah sampel 142 orang. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr Moewardi Surakarta pada bulan Februari-Maret 2017. Karateristik subjek, asupan energi, protein, natrium dan kalium diperoleh dengan wawancara dan 3x24 jam food recall, Status gizi diperoleh dengan wawancara dari kuisioner SGA. Data bivariat dianalisis dengan uji Chi Square. Data multivariate dengan uji regresi logistik.Hasil. Asupan energi yang adekuat 43 subjek (30,3%), rata-rata asupan energi subjek 1229 kkal±406,07 kkal, asupan protein yang adekuat 47 subjek (33,1%), rata-rata asupan protein 44,73 gr ±14,94 gr, asupan vitamin B6 yang adekuat 40 subjek (28,2%), rata-rata asupan vitamin B6 0,7 mg±0,76 mg, asupan natrium yang adekuat 46 subjek (32,4%), rata-rata asupan natrium 424,37 mg±267,76 mg, asupan kalium yang adekuat 40 subjek (28,2%), rata-rata asupan kalium 928,57 mg±523,80 mg.Tidak ada hubungan asupan energi, asupan vitamin B6, dan natrium  dengan status gizi berdasarkan SGA (p =0,273 ; p=0,734; p=0,678),  ada hubungan asupan protein dan kalium dengan status gizi berdasarkan SGA (p=0,000 OR= 0,140 (0,062-0,313); p=0,000 OR =0,124  (0,054-0,284).Dari hasil uji multivariate asupan kalium paling berhubungan dengan status gizi berdasarkan SGA p=0,000 OR=0,124. Asupan makronutrien dan mikronutrien yang adekuat  memberikan kontribusi 24,4% terhadap status gizi baik berdasarkan SGA sebesar 24,4%. Kesimpulan. Adanya hubungan asupan protein dan kalium yang adekuat dengan status gizi berdasarkan SGA pada pasien gagal ginjal dengan hemodialisis, memperkuat teori bahwa perlu adanya pemantauan secara berkala mengenai asupan pasien gagal ginjal dengan hemodialisis untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien GGK HD.
Pelestarian Budaya Lokal Dalam Mewujudkan Keharmonisan Masyarakat Di Jorong Simpang Tolang Lama, kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat Mhd Ikhsan Ibrahim; Ahmad Munajat; Nur Halimah Lbs; Nur Aini; Risda Sari; Ade Rahmi Nasrida; Alyah Khairani; Siti Wulandari; Yusna Alawiyah
Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)
Publisher : Publication and Inovasi Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jsii.v2i2.879

Abstract

Pelestarian budaya lokal memainkan peran penting dalam mewujudkan keharmonisan masyarakat, khususnya di Jorong Simpang Tolang Lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari upaya pelestarian budaya lokal terhadap keharmonisan sosial di daerah tersebut. Metode penelitian yang digunakan mencakup observasi langsung, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dan peserta kegiatan budaya, serta studi dokumentasi tentang praktik-praktik budaya lokal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelestarian budaya lokal, seperti, seni Tarian, dan acara pesta, memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penguatan identitas budaya komunitas. Kegiatan-kegiatan budaya ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan warisan budaya, tetapi juga mempererat hubungan antaranggota masyarakat, menciptakan rasa kebersamaan yang kuat, dan mengurangi potensi konflik sosial. Selain itu, pelestarian budaya lokal berperan dalam membangun rasa memiliki dan kebanggaan di kalangan masyarakat. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan budaya, masyarakat merasakan keterhubungan yang lebih dalam dengan tradisi mereka dan dengan sesama anggota komunitas. Ini pada gilirannya meningkatkan kohesi sosial dan mempromosikan kerjasama yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam pelestarian budaya, termasuk kurangnya dukungan finansial dan perubahan dalam gaya hidup masyarakat. Rekomendasi dari penelitian ini termasuk perlunya peningkatan dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, serta promosi yang lebih luas tentang pentingnya pelestarian budaya lokal. Diharapkan, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam kegiatan pelestarian budaya, akan tercipta lingkungan sosial yang lebih harmonis dan koheren. Implementasi strategi pelestarian budaya yang efektif di Jorong Simpang Tolang Lama diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menjaga keharmonisan sosial melalui pelestarian budaya.