Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMEJA (Pencegahan Myalgia dengan Edukasi, Senam, Dan Pembuatan Jamu Tradisional) Pada Pekerja Karet PT PP Jember Indonesia Perkebunan Widodaren Sugiyanto, Meirizka Maulidya; Wardhani, Sheilla Kusuma; Suharto, Adelia Sabina; Hadiyanto, Agus; Zahira, Zivana Zalfa; Nadhira, Aulia; Ririanty, Mury; Luthviatin, Novia; Ode, Taufan Asrisyah
ABDIMAYUDA: Indonesian Journal of Community Empowerment for Health Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Public Health, University of Jember in collaboration with PERSAKMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/abdimayuda.v3i2.48850

Abstract

Myalgia, atau nyeri otot, adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani, di mana "myo" berarti otot dan "logos" berarti nyeri. Myalgia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi yang sering disebabkan oleh faktor-faktor seperti penggunaan otot yang berlebihan, cedera, postur tubuh yang buruk, infeksi virus atau bakteri, stres, dan ketegangan otot. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada 13 Mei 2024 di gedung serbaguna PT PP Jember Indonesia Perkebunan Widodaren, melibatkan pekerja kebun karet dan beberapa pihak terkait dengan tujuan mengurangi myalgia dan meningkatkan kesehatan. Kegiatan ini terdiri dari empat tahapan: analisis situasi untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan, perencanaan yang mencakup pembagian tugas dan alokasi dana, implementasi yang meliputi edukasi interaktif dan senam bersama, serta demonstrasi pembuatan jamu tradisional. Program diakhiri dengan penandatanganan surat komitmen oleh peserta untuk melakukan senam peregangan dan menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di rumah masing-masing. Evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 80% setelah kegiatan. Kegiatan edukasi meliputi pengenalan myalgia, penyebab, gejala, dan cara pencegahannya, diakhiri dengan praktik senam Raijo Taisou untuk meningkatkan kelenturan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dari 68,125% pada pre-test menjadi 86,25% pada post-test, serta tingkat kehadiran peserta mencapai 89,65%. Penandatanganan surat komitmen oleh peserta menandakan keseriusan dalam menerapkan pencegahan myalgia. Secara keseluruhan, Program PEMEJA berhasil memenuhi semua indikator keberhasilan yang ditetapkan. Kegiatan Pemeja dilakukan untuk mengatasi masalah myalgia di masyarakat. Seluruh target sudah tercapai, dan penanda tanganan surat komitmen pun sukses dilakukan.
Psychosocial Intervention through Exercise and Gardening for People with Mental Disorders at UPTD Liposos Jember Mansur, Ahmad Ali; Suharto, Adelia Sabina; Nadhira, Aulia; Rosidah, Chilmiyatur; Sabila, Fianda Azza; Darmaningtyas, Jihan; Santi, Maharani Puspa; Wardhani, Sheilla Kusuma; Nugroho, Sheilomitha Anjani; ‘Aini, Tazqia Qurrota; Ririanty, Mury
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v6i2.2727

Abstract

Purpose: This study evaluates the effectiveness of psychosocial interventions through exercise and gardening for individuals with mental disorders at UPTD Liposos Jember, addressing the high prevalence of mental health issues in the region and the need for sustainable, non-pharmacological rehabilitation. Method: A qualitative approach was employed from April to June 2025, involving rhythmic exercise and polybag gardening. Daily observations and documentation assessed behavioral changes, engagement, and social interaction among 35 participants. Practical Applications: Findings support integrating these activities into Individual Care Plans and rehabilitation curricula, enhancing patient motivation, social skills, and emotional well-being. The program also serves as training for caregivers and a model for community-based mental health services. Conclusion: Exercise and gardening significantly improved participants’ physical, mental, and social well-being, with facilitator involvement being key to success. Integration into routine care is recommended for long-term impact.