Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN RISIKO TERJADINYA DE QUERVAIN’S SYNDROME KEPADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DI UNIVERSITAS KLABAT Caroline, Anggryani; Pitoy, Frendy Fernando
Klabat Journal of Nursing Vol. 7 No. 2 (2025): Nursing Insights: Bridging Science and Care
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v7i2.1390

Abstract

The intensity of smartphone use has been considered as one of the risk factors for developing De Quervain’s Syndrome, a condition caused by repetitive hand movements leading to inflammation of the wrist tendons. This study aimed to determine the relationship between smartphone usage intensity and the risk of De Quervain’s Syndrome among students of the Faculty of Computer Science at Universitas Klabat. A cross-sectional design was applied with statistical analysis using Spearman’s rho correlation and ordinal logistic regression. A total of 244 participants were recruited based on the Slovin formula with an additional 10% attrition rate. Research instruments included the De Quervain Screening Tool (DQST) and a smartphone usage intensity questionnaire. The results indicated that most participants had a high level of smartphone usage (88.5%), while the majority presented a low risk of De Quervain’s Syndrome in the right hand (43.4%) and in the left hand (42.2%). Statistical analysis showed p values of 0.791 for the right hand and 0.600 for the left hand, indicating no significant relationship between smartphone usage intensity and the risk of De Quervain’s Syndrome. Logistic regression analysis also revealed that the alpha values of all smartphone usage variables were >0.05, suggesting no partial effect on the risk. This study recommends that students use smartphones more wisely to prevent health problems and encourages further research to investigate other contributing factors related to intensive smartphone use. Intensitas penggunaan smartphone merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memicu terjadinya De Quervain Syndrome akibat gerakan berulang yang menyebabkan peradangan pada tendon pergelangan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dan risiko terjadinya De Quervain Syndrome pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Klabat. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan uji Spearman’s rho correlation dan ordinal logistic regression. Sebanyak 244 partisipan ditentukan melalui perhitungan rumus Slovin dengan tambahan 10% attrition rate. Instrumen penelitian berupa kuesioner De Quervain Screening Tool (DQST) dan kuesioner intensitas penggunaan smartphone. Hasil menunjukkan sebagian besar partisipan memiliki intensitas penggunaan smartphone tinggi (88,5%), serta risiko rendah untuk tangan kanan (43,4%) maupun tangan kiri (42,2%). Analisis statistik memperoleh p value tangan kanan (p=0,791) dan tangan kiri (p=0,600), sehingga tidak terdapat hubungan signifikan antara intensitas penggunaan smartphone dan risiko De Quervain Syndrome. Uji regresi logistik juga menunjukkan nilai alpha dari seluruh variabel >0,05 yang berarti tidak berpengaruh secara parsial terhadap risiko. Penelitian ini menyarankan mahasiswa agar lebih bijaksana menggunakan smartphone untuk mencegah masalah kesehatan, serta mendorong penelitian selanjutnya meninjau faktor lain yang mungkin berhubungan dengan penggunaan smartphone intensitas tinggi.
Dukungan Keluarga Dan Kepatuhan Minum Obat Hipertensi Pada Lansia Di Kecamatan Ratahan Wanta, Marshenda Vinolia Megavanesha; Karepouwan, Jeswendy Godlife; Sigar, Avril Elke Emily; Caroline, Anggryani; Pitoy, Frendy Fernando
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 10, No 1 (2024): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v10i1.978

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah diatas batas normal dan paling sering diderita oleh lansia. Penanganan yang dapat dilakukan pada penderita hipertensi yaitu patuh dalam mengonsumsi obat hipertensi. Patuh dalam pengobatan adalah hal yang sangat susah untuk dilakukan sehingga sangat dibutuhkan dukungan dari keluarga dalam melaksanakanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat hipertensi pada lansia di Kecamatan Ratahan.Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 155 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dukungan keluarga, dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS).Hasil: Diperoleh bahwa sebagian besar responden berada pada kategori dukungan keluarga baik dengan jumlah partisipan sebanyak 126 (81,3%) partisipan dan tidak patuh minum obat hipertensi dengan jumlah 83 (53,5%) partisipan. Setelah dilakukan alalisis bivariat dengan menggunakan rumus Spearman Rank didapati nilai p=0,001, r= 0,254.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat hipertensi pada lansia di Kecamatan Ratahan. Hubungan bersifat lemah dengan arah positif dimana semakin tinggi dukungan keluarga diberikan maka semakin patuh lansia dalam mengonsumi obat hipertensi. Menjadi suatu pekerjaan yang penting bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam bidang komunitas untuk dapat memberikan penyuluhan kesehatan mengenai peran keluarga dalam mendukung keberhasilan penggunaan obat khususnya bagi penderita penyakit kronis seperti hipertensi. Bagi lansia sendiri disarankan untuk patuh dalam mengonsumsi obat baik ada atau tidaknya gejala hipertensi yang muncul.