Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pengetahuan Penderita Hipertensi Tentang Penyakitnya Terhadap Kepatuhan Obat Ellen Padaunan; Frendy Fernando Pitoy; Gloria Hillary Wongka
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 8 No 1 (2022): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v8i1.2847

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan yang abnormal pada tekanan sistolik dan diastolik. Melalui pengobatan antihipertensi, tekanan darah dapat terkontrol dan mengurangi resiko komplikasi, tetapi masih banyak penderita yang kurang patuh dalam menjalankan pengobatan sehingga angka mortalitas terus meningkat. Tujuan penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan kepatuhan minum obat antihipertensi pada penderitia hipertensi di Kelurahan Rurukan. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 63 orang yang menderita hipertensi. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner pengetahuan tentang hipertensi dan kuisioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa dari 63 orang responden sebagian besar yaitu sebanyak 53 orang (84.1%) memiliki pengetahuan baik mengenai hipertensi. Sedangkan mengenai kepatuhan minum obat, sebagian besar yaitu sebanyak 31 orang (49.2%) memiliki tingkat kepatuhan sedang. Lebih lanjut hasil menunjukan bahwa setelah dilakukan analisa data dengan menggunakan spearman’s correlation, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan kepatuhan minum obat antihipertensi pada penderita hipertensi di Kelurahan Rurukan dengan nilai p= 0,107. Kesimpulan: Direkomendasikan pada penderita hipertensi untuk lebih mematuhi aturan dalam mengkonsumsi obat agar dapat mengontrol penyakitnya dengan baik. 
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA Ellen Padaunan; Frendy Fernando Pitoy; Lovely Jellita Najoan
NUTRIX Vol 6 No 1 (2022): Volume 6, Issue 1, 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol6.Iss1.784

Abstract

Depresi merupakah salah satu masalah yang sering dialami lansia. Depresi dapat menimbulkan dampak seperti penurunan fungsi tubuh dan bahkan sampai pada bunuh diri. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi depresi adalah kegiatan agama atau kegiatan religius seperti beribadah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan tingkat depresi pada lansia di Desa Kolongan Atas Kecamatan Sonder. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional dengan uji statistik spearmen correlation. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling, yaitu sebanyak 56 responden. Instrumen yang digunakan adalah Centrality of Religiosity Scale dan Geriatric Depression Scale (GDS-15). Hasil penelitian menujukkan bahwa dari 56 partisipan didapati sebagian besar yaitu 32 orang (57,1%) memiliki tingkat depresi ringan dan terdapat 30 orang (53,6%) dengan tingkat religiusitas tinggi. Lebih lanjut, hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan tingkat depresi pada lansia di desa Kolongan Atas Kecamatan Sonder dengan nilai signifikan p= 0,266. Direkomendasikan bagi para lansia yang berada di Desa Kolongan Kecamatan Sonder, untuk dapat melibatkan diri dalam berbagai aktifitas untuk menurunkan perasaan depresi yang dirasakan
PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TERHADAP HIPERTENSI DI DESA TOUNELET LANGOWAN Frendy Fernando Pitoy; Ellen Padaunan; Stefany Prisilia Kaligis
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 2 (2021): The First and Last Frontier
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i2.571

Abstract

Abstrak Hipertensi merupakan penyakit nomor satu yang sering diderita oleh lansia. Besarnya masalah komplikasi yang ditimbulkan oleh hipertensi terjadi karena kurangnya kesadaran dan kepatuhan dalam pengobatan hipertensi. Ketidakpatuhan dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan seseorang terhadap pentingnya pengobatan akan hipertensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap hipertensi di desa Tounelet Langowan. Metode yang digunakan yaitu descriptive correlation dengan pendekatan cross-sectional. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 70 orang dengan menggunakan convenient sampling technique. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hasil yang signifikan antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap hipertensi dengan nilai p value = 0,066 > α= 0,05. Hasil juga menunjukan bahwa dari 70 partisipan yang diteliti, yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,42%), pengetahuan cukup sebanyak 59 orang (84,28%) dan pengetahuan baik sebanyak 10 orang (14,28%). Untuk nilai sikap, tidak ditemukan partisipan yang memiliki sikap kurang baik, 45 orang (64,28%) memiliki sikap yang cukup, dan 25 orang (35,71%) dan sikap baik. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan lansia terhadap hipertensi tidak memiliki hubungan dengan sikap lansia dalam penaganan hipertensi. Direkomendasikan bagi lansia di desa Tounelet Langowan untuk lebih meningkatkan sikap dalam menangani kasus hipertensi dengan memaksimalkan pusat layanan kesehatan yang ada. Selain itu juga, peneliti merekomendasikan bagi pemerintah setempat agar dapat lebih mengerahkan tenaga kesehatan dan layanan kesehatan yang ada untuk mendukung proses layanan pada lansia yang memiliki masalah hipertensi. Kata kunci : Hipertensi, Lansia, Pengetahuan, Sikap
PERILAKU CARING DAN TIPE KEPRIBADIAN MAHASISWA PROFESI NERS UNIVERSITAS KLABAT Frendy Fernando Pitoy; Sabathiny Switnes Pratasik
Klabat Journal of Nursing Vol 2 No 2 (2020): Nurses. The Heart of Healthcare!
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v2i2.502

Abstract

Caring merupakan bentuk kepedulian berupa perhatian, penghargaan dan kasih sayang terhadap seseorang yang ditunjukkan melalui perilaku. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana seseorang berperilaku, salah satunya adalah faktor internal yaitu kepribadian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku caring yang signifikan berdasarkan tipe kepribadian pada mahasiswa profesi ners Universitas Klabat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Comparative Study dengan menggunakan teknik Consecutive Sampling. Responden yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa profesi ners fakultas keperawatan sebanyak 100 responden. Dari hasil penelitian didapatkan gambaran perilaku caring mahasiwa profesi ners yang paling banyak berada pada kategori perilaku caring yang baik yaitu 57 (57%) responden dan untuk gambaran tipe kepribadian didapatkan mayoritasnya mempunyai tipe kepribadian sanguinis 33 (33%) responden. Untuk hasil analisis perbandingan didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan perilaku caring yang signifikan antara tipe kepribadian dengan nilai p-value=0.216 (α<0,05). Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar kepada setiap orang khususnya mahasiswa perawat ataupun perawat yang sudah bekerja di Rumah Sakit agar dapat mempertahankan perilaku caring yang baik.
TINGKAT KECEMASAN PADA PERAWAT RUANGAN ISOLASI COVID-19 Frendy Fernando Pitoy; Metty Wuisang; Jonathan Limando
NUTRIX Vol 5 No 2 (2021): Volume 5, Issue 2, 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol5.Iss2.570

Abstract

Abstrak Tenaga kesehatan khususnya perawat merupakan komponen yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan pasien yang dirawat. Namun, dimasa pandemic covid-19 tenaga keperawatan akan merasa berbeda dikarenakan rentannya terpapar dengan virus covid-19 dan lebih mungkin akan mengalami kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan perawat ruangan isolasi covid-19 di RSUP Prof. R. D. Kandou Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian descriptive correlation dengan teknik total sampling dengan menggunakan 151 perawat yang bekerja di ruang isolasi covid-19. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sebagian besar tenaga keperawatan yang bekerja di ruang isolasi covid-19 tidak merasa cemas saat bekerja dengan nilai persentase mencapai 95%. Lebih lanjut data menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan para perawat jika ditinjau dari jenis kelamin dengan nilai p = 0.175 > 0.05, terdapat perbedaan yang signifikan saat ditinjau dari ruang perawatan dengan nilai p = 0.003 < 0.05. Dapat disimpulkan bahwa perawat yang bekerja di ruang perawatan isolasi covid-19 RSUP Prof. R. D. Kandou Manado tidak merasakan kecemasan baik laki-laki maupun perempuan, tapi terdapat perbedaan tingkat kecemasan perawat antara ruang perawatan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat direkomendasikan bagi institusi rumah sakit untuk memperhatikan kariawan yang bekerja di ruangan isolasi covid-19 khususnya diruangan Anggrek 1 dan Irina F. Kata kunci : Covid-19, Tingkat kecemasan, Perawat ruang isolasi Abstrac Health workers, especially nurses, are very important components in improving the health of patients. However, during the COVID-19 pandemic, nursing staff will experience the difference of being exposed to the Covid-19 virus and are more likely to experience anxiety. The purpose of this study was to determine the anxiety level of nurses in the Covid-19 isolation room at Prof. RSUP. R.D. Kandou Manado. A method of descriptive correlation was utilized in this study with 151 nurses working in covid-19 isolation room which are selected using total sampling technique. The results of the study show that most of the nursing staff who work in the COVID-19 isolation room did not feel anxious while working with a percentage value of 95%. Furthermore, the result shows that there is no significant difference in the level of anxiety of the nurses when sex is considered with a p value of 0.175 > 0.05, and there is a significant difference when nursing ward was considered with a p value 0.003 < 0.05. Conclusion that the nurses who work in the Covid-19 isolation room at Prof. R. D. Kandou Manado did not experience any anxiety either male or female, but there is a difference in the level of anxiety of nurses when the nursing word is considered. The recommendation for hospital to pay attention for the employees who work in the Covid-19 isolation room, especially in the Anggrek 1 and Irina F. Keywords: Covid-19, Anxiety Level, Nursing Isolation Room
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II PADA MASYARAKAT DESA LILANG MINAHASA UTARA Denny Maurits Ruku; Frendy Fernando Pitoy; Monica Valery Paral
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 2 (2022): Nurses: Ready to Lead
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i2.826

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease that is suffered by many people. One of the prevention of DM incidence is early detection of the risk of Type 2 DM by using The Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC). This study aims to determine the components of DM risk factors and their relationship to risk of Type 2 DM incidence in Lilang Village community, North Minahasa. The research method used was a descriptive correlation with a consecutive sampling technique which was conducted on April 26, 2022 with a total of 61 participants. The results showed that most of the participants, which is 31 people (50.8%) were in the category of slightly increased risk level. Furthermore, the data showed that there was a relationship between gender (p=0.020), age (p=0.034), body mass index (p=0.000) and abdominal circumference (p=0.000) with the risk of Type 2 DM incidence in Lilang village community, North Minahasa. On the other hand, there is no significant relationship for education level factor (p=0.111). The conclusion: gender, age, body mass index, and abdominal circumference have a significant relationship with the risk of type 2 DM incidence in Lilang Village community, North Minahasa. It is recommended for the community in Lilang village to pay more attention for the health by changing a healthier lifestyle, in term of DM type 2 prevention. KEYWORDS: Community, Risk Factors, Type 2 Diabetes Mellitus Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang banyak diderita oleh masyarakat. Salah satu upaya untuk melakukan pencegahan kejadian DM adalah dengan deteksi dini risiko terjadi DM Tipe 2 menggunakan The Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komponen faktor risiko DM dan keterhubunganya dengan faktor resiko kejadian DM Tipe 2 pada masyarakat Desa Lilang, Minahasa Utara. Metode yang digunakan yaitu descriptive correlation analysis dengan menggunakan non-probability teknik sampling yaitu consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 26 April 2022 dengan jumlah responden sebanyak 61 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat berada pada tingkat risiko sedikit meningkat yaitu sebanyak 31 orang (50.8%). Lebih lanjut data menunjukan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0.020), umur (p=0.034), indeks masa tubuh (p=0.000) dan lingkar perut (p=0.000) dengan risiko terjadinya DM Tipe 2 pada masyarakat desa Lilang, Minahasa Utara. Disisi lain tidak terdapat hubungan yang signifikan pada faktor resiko tingkat pendidikan (p=0.111). Kesimpulan jenis kelamin, umur, indeks masa tubuh, dan lingkar perut memiliki hubungan yang signifikan dengan resiko terjadinya DM Tipe 2 pada masyarakat Desa Lilang, Minahasa Utara. Rekomendasi bagi masyarakat di desa Lilang untuk lebih memperhatikan kesehatan dengan mengubah gaya hidup lebih sehat, sehingga dapat terhindar dari penyakit Tipe 2. KATA KUNCI: Diabetes Mellitus Tipe 2, Faktor risiko, Masyarakat
KUALITAS TIDUR DAN INDEKS MASSA TUBUH PADA REMAJA Frendy Fernando Pitoy; Angelia Friska Tendean; Venisia Cindy Christine Rindengan
NUTRIX Vol 6 No 2 (2022): Volume 6, Issue 2, 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol6.Iss2.836

Abstract

Abstrak Body Mass Index (BMI) is a simple anthropometric index to monitor nutritional status, especially about bodywight. Weight gain is often associated with poor sleep quality due to hormonal regulation in the hypothalamus, which causes an increase in amount of fat tissue which leads to obesity. The purpose of this study was to determine the relationship between quality of sleep and body mass index in Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret adolescents. Descriptive correlation with a cross-sectional approach was used with purposive sampling on 61 adolescents. The results showed that there was a significant relationship between quality of sleep and body mass index with a p value of 0.003 and r value of 0.273, which is there was a one-way weak relationship, where the worse the quality of sleep of the participants, the greater the body mass index will obtaine. It is recommended for adolescents to be able to meet the good quality of sleep in order to maintain an ideal body weight and avoid the risk of various diseases. Kata kunci : Body Mass index, Quality of Sleep, Adolescent Abstrak Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu indeks anthropometri yang sederhana untuk memantau status gizi, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Kenaikan berat badan sering dikaitkan dengan kurangnya kualitas tidur dikarenakan adanya regulasi hormon di hipotalamus sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah jaringan lemak dalam tubuh yang mengarah pada kejadian obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan indeks masa tubuh pada remaja Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret. Metode yang digunakan yaitu descriptive correlation dengan pendekatan cross-sectional. Purposive sampling digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan 61 remaja. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan indeks massa tubuh dengan nilai P= 0.003 dan nilai keeratan r= 0,273 yang memiliki arti terdapat hubungan lemah dan searah, dimana semakin buruk kualitas tidur partisipan maka akan semakin besar indeks masa tubuh yang akan didapat. Direkomendasikan kepada remaja untuk dapat memenuhi kualitas tidur yang baik agar supaya dapat mempertahankan berat badan yang ideal dan terhindar dari resiko berbagai penyakit. Kata kunci : Kualitas Tidur, Indeks Massa Tubuh, Remaja
GAME ONLINE DAN KUALITAS TIDUR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Meggi Mathilda Luntungan; Frendy Fernando Pitoy; Christa Vike Lotulung
NUTRIX Vol 6 No 2 (2022): Volume 6, Issue 2, 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol6.Iss2.837

Abstract

Abstract A person's need for the internet depends a lot on the interests, interests, and personality of each individual such as interest in online games. Playing online games tends to make players linger in front of gadgets so that they forget basic needs such as sleep. This study aims to determine the relationship between online game addiction and sleep quality in high school students. Quantitative method is used with descriptive correlation design through cross-sectional approach. The research variable data was collected using a questionnaire that was filled out by the selected respondents through a total sampling technique with a sample size of 58 students. Data were analyzed using non-parametric Spearman Rank statistics. The results showed that there was a significant relationship between addiction to playing online games and students' sleep quality (p-value 0.002 <0.05) with moderate strength and positive direction (r = 0.401). The more students are addicted to playing online games, the worse the quality of sleep experienced, therefore it is expected that students can manage their time as well as possible so that the need for good quality sleep is not disturbed, because good sleep quality can support daily activities. Keywords: Addiction, Online Game, Sleep Quality. Abstrak Kebutuhan seseorang terhadap internet banyak bergantung pada kepentingan, minat, dan kepribadian setiap individu seperti ketertarikan pada game online. Bermain game online cenderung membuat pemainnya untuk berlama-lama di depan gadget sehingga melupakan kebutuhan dasar seperti tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan game online dan kualitas tidur pada siswa sekolah menengah atas. Metode kuantitatif digunakan dengan desain deskriptif korelasi melalui pendekatan cross-sectional. Data variabel penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disisi oleh responden terpilih melalui teknik total sampling dengan besar sampel 58 siswa. Data dianalisis menggunakan statistik non-parametrik Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan bermain game online dan kualitas tidur siswa (p-value 0,002<0,05) dengan kekuatan hubungan sedang dan arah yang positif (r=0,401). Semakin siswa kecanduan bermain game online maka semakin buruk kualitas tidur yang dialami, oleh karena itu diharapkan siswa dapat mengatur waktu dengan sebaik mungkin sehingga kebutuhan tidur dengan kualitas yang baik dak terganggu, karena kualitas tidur yang baik dapat mendukung aktifitas sehari-hari. Kata kunci : Game Online, Kecanduan, Kualitas Tidur.
ENTREPRENURSING IN THE EYES OF NURSING STUDENTS: SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI HERMENEUTIKA Anthony Stafford Pangemanan; Grace Fresania Kaparang; Frendy Fernando Pitoy; Nova Lina Langingi
NUTRIX Vol 6 No 2 (2022): Volume 6, Issue 2, 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol6.Iss2.857

Abstract

Current and predicted economic perplexities, high unemployment rate, and difficulties of obtaining and extending of licensure should open the eyes of nursing students not to sojourn in the stereotype nurses’ mindset as employees of health care institutions only, but also to look at the option of entreprenursing. This study aims to investigate how nursing students see entreprenursing concept and give meaning to it. The research design used was hermeneutic phenomenology with Heidegger's philosophical underpinning, Van Manen's thematic analysis technique and the trustworthiness of the data ascertained. The results of the thematic analysis of hermeneutics witness the results of data saturation on the response of 9 participants. Two meanings of entreprenursing emerged from nursing students’ perspective. Independent entreprenurses are "nurses who work privately (separated from conventional health institutions) in business relation as a supporting agency to meet the health needs in the community." Secondly, the sideline entreprenurses are "nurses who work as employees of health care institutions but also having sideline jobs that support the fulfillment of the health needs in the community. However, in addition to this, there are also those who stated of not knowing anything regarding this entreprenurse concept. Then, participants also mentioned entreprenurse activities such as providing complementary therapies (juices, healthy foods and massages), opening clinics, homecare, medical device stores and training. It seems that the participants have only understood the entreprenursing concept on what the practitioners are doing and have not yet on the overall concept. Recommendations to nursing teachers to provide entreprenursing experience through on-the-job-training and also the introduction of general business terminology related to entrepreneurship. Keywords: entreprenursing, nursing students Abstrak Kesulitan ekonomi yang terjadi sekarang dan diprediksi akan semakin memburuk, tingginya pengangguran, dan susahnya mendapat dan memperpanjang STR harus membuka mata para mahasiswa keperawatan untuk tidak tinggal pada stereotipe perawat sebagai pegawai institusi layanan kesehatan tetapi juga melirik opsi entreprenursing. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana mahasiswa perawat melihat entreprenursing dan mengartikannya. Desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi hermeneutika dengan filosofi Heidegger, teknik analisa tematik Van Manen dan keabsahan data dipastikan. Hasil analisis tematik hermeneutika diambil peneliti dari hasil saturasi data pada jawaban 9 partisipan. Ditemukan dua arti entreprenursing menurut mahasiswa keperawatan. Entreprenurse Mandiri adalah “perawat-perawat yang bekerja secara pribadi (terpisah institusi kesehatan konvensional) dalam kaitan bisnis sebagai supporting agency untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan di masyarakat.” Kemudian, yang entreprenurse sampingan yaitu “perawat yang bekerja sebagai pegawai institusi layanan kesehatan namun juga memiliki pekerjaan bisnis sampingan yang menjadi pendukung pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Namun, selain itu ada juga yang mengatakan bahwa dia belum ada bayangan mengenai entreprenurse ini. Kemudian, partisipan juga menyebutkan kegiatan-kegiatan entreprenurse seperti pemberian terapi komplementer (jus, makanan sehat dan massage), pembukaan klinik mandiri, homecare, toko alat kesehatan dan training. Tampaknya para partisipan baru mengerti entreprenursing dari apa yang dilakukan oleh praktisinya dan belum konsep keseluruhannya. Rekomendasi kepada pengajar keperawatan untuk dapat memberikan pengalaman entreprenursing melalui on-the-job-training dan juga pengenalan terminologi bisnis umum yang berkaitan dengan kewirausahaan. Kata Kunci: entreprenursing, mahasiswa keperawatan
Fungsi Afektif Keluarga dengan Kecerdasan Emosional Dalam Pembelajaran Pada Remaja Deisye Supit; Frendy Fernando Pitoy; Sindi Sahentendi
NUTRIX Vol 7 No 1 (2023): Volume 7, Issue 1, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i1.888

Abstract

Perkembangan emosional merupakan hal yang perlu diperhatikan pada usia remaja, karena pada masa ini remaja sering sekali meluapkan emosinya dengan cara yang salah sehingga berdampak pada prilaku mereka khususnya dalam proses belajar-mengajar. Pada usia remaja mereka memiliki kemandirian yang hadir bersama dengan kebutuhan keintiman, kasih sayang, dan dukungan orang tua yang dapat terwujud dalam fungsi afektif keluarga. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan fungsi afektif dengan kecerdasan emosional dalam pembelajaran pada remaja di Kelurahan Kombos Barat Lingkungan II Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sample sebanyak 40 responden. Hasil penelitian menggunakan uji statistic pearson correlation menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fungsi afektif keluarga dengan kecerdasan emosional remaja di Kelurahan Kombos Barat Lingkungan II Kota Manado dengan nilai signifikansi p= 0,035 < α=0,05. Direkomendasikan kepada anggota keluarga untuk memperkuat fungsi keluarga khususnya fungsi afektif sehingga para remaja dapat meningkatkan kecerdasan emosional secara optimal.