Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Pola Perubahan Suhu Permukaan Menggunakan Google Earth Engine Berbasis Web Gis Hermawan, Erwin; Agustian, Sahid; Wahyudi, Ikmal
Jurnal Etnik: Ekonomi-Teknik Vol 2 No 5 (2023): ETNIK : Jurnal Ekonomi dan Teknik
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/etnik.v2i5.198

Abstract

Development in an area must pay attention to the socio-economic conditions of the community such as the level of education, health and economic facilities as well as other factors. The development of this region cannot be separated from the regional spatial planning, this is very necessary to realize a balanced development. Bogor Regency is one of the regencies whose development is currently quite developed, the increase in population causes a reduction in land with vegetation cover to become built-up areas, from the increase in built-up land it causes an increase in temperature in Bogor Regency. Conditions like this can cause temperatures in urban areas to be much higher than in villages due to vegetation factors. From this background, how to analyze the pattern of changes in surface temperature using the GIS web-based Google Earth Engine in the Ciseeng, Gunung Sindur, Kemang, Parung, Parungpanjang, Rancabungur and Rumpin Districts. Therefore it is necessary to analyze the pattern of changes in surface temperature using the GIS web-based Google Earth Engine in the Ciseeng, Gunung Sindur, Kemang, Parung, Parungpanjang, Rancabungur and Rumpin sub-districts and create an information system about mapping surface temperature change patterns using the GIS web-based Google Earth Engine. . The results showed that the average surface temperature reached 25?C, this analysis used the Google Earth Engine in order to find out temperature changes in the Ciseeng, Gunung Sindur, Kemang, Parung, Parungpanjang, Rancabungur and Rumpin sub-districts in 2002, 2008, 2014 and 2019. With that, it can be seen that the highest temperature level was in 2008 with a temperature of 34?C.
Daur Air Perspektif Eko-Teologis: Kajian Komparatif Tafsir al-Rāzī dan Quraish Shihab atas QS. An-Nur [24]:43 Jainah; Sa’adah, Nismah; Warman Mahfuzh, Taufik; Rusdeana; Wahyudi, Ikmal
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 9 No. 2 (2025): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v9i2.443

Abstract

Fenomena air dan siklusnya adalah salah satu tema utama dalam Al-Qur’an, sebagaimana diuraikan dalam QS. An-Nur [24]:43 yang menjelaskan proses pembentukan awan, datangnya hujan, dan munculnya kilat. Ayat ini tidak hanya membawa pesan teologis, tetapi juga memiliki aspek ekologis yang relevan dengan tantangan lingkungan saat ini. Rumusan masalah penelitian ini meliputi: (1) seperti apa penafsiran Fakhruddin al-Rāzī terhadap QS. An-Nur [24]:43, (2) apa pendapat M. Quraish Shihab tentangnya, dan (3) bagaimana keterkaitan keduanya dengan teori siklus air kontemporer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan dan kesamaan antara tafsir klasik dan modern serta mengintegrasikannya dalam sudut pandang eko-teologis. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif melalui studi literatur dengan pendekatan tafsir maudhu'i untuk menulusuri tema air secara tematik dalam Al-Qur’an, dan analisis perbandingan untuk menelaah kesamaan dan perbedaan antara tafsir klasik (al-Rāzī) dan tafsir modern (Quraish Shihab) dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Rāzī fokus pada aspek teologis-filosofis, sementara Quraish Shihab mengaitkan penafsiran tersebut dengan dimensi ilmiah dan ekologis. Sintesis keduanya melahirkan perspektif eko-teologis Qur’ani yang meegaskan hujan sebagai ayat Tuhan sekaligus tanggung jawab ekologis manusia. Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi klasik dan modern dalam membangun paradigma tafsir ilmiah menuju tafsir eko-teologis Qur’ani yang relevan dengan isu lingkungan global