Abstrak. Desa Banjarsari memiliki beberapa potensi industri UMKM, dengan memanfaatkan hasil dari pertanian serta perkebunan. Usaha-usaha tersebut menjadi tambahan pemasukan bagi kelompok usaha di Desa Banjarsari. KWT Berkah mulyo menjadi salah satu kelompok usaha di Desa Banjarsari yang memproduksi Jahe Instan. Namun, dalam pelaksanaanya masih mengalami beberapa kendala salah satunya terkait pemasaran. Mahasiswa Unnes Giat 5 melakukan sosialisasi STP serta pendampingan dalam pemanfaatan Digital Marketing pada KWT Berkah Mulyo. Metode yang digunakan yaitu Asset Based Community yakni strategi pengembangan masyarakat melalui pemanfaatan asset berupa Jahe Instan sebagai salah satu produk UMKM Desa Banjarsari. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi dan pelatihan. Hasil dari pendampingan yaitu KWT Berkah Mulyo sudah memiliki akun Shopee, diajarkan pengelolaan dan pemanfaatannya, serta dapat digunakan untuk memperluas pemasaran.Abstract. Banjarsari Village has several UMKM industrial potentials, by utilizing products from agriculture and plantations. These businesses are an additional source of income for the business group in Banjarsari Village. KWT Berkah Mulyo is one of the business groups in Banjarsari Village that produces instant ginger. However, in its implementation there are still some obstacles, one of which is related to marketing. Unnes Giat 5 students conduct STP socialization and assistance in using Digital Marketing at KWT Berkah Mulyo. The method used is Asset Based Community, namely a community development strategy through the use of assetsĀ in the form of instant ginger as one of the UMKM products of Banjarsari Village. Activities carried out in theĀ form of outreach and training. The result of the assistance is that KWT Berkah Mulyo already has a Shopee account, and can be used to expand marketing. Keywords: Digital Marketing; STP; SMEs