<![CDATA[Anemia merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada remaja yang disebabkan kurangnya penyerapan zat besi dalam tubuh. Zat besi dibutuhkan untuk produksi Hb, sehingga anemia gizi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan Hb yang lebih rendah. Rujukan cut-off point laki-laki berusia ≥ 15 tahun dianggap mengalami anemia bila kadar Hb <13,0g/dl dan wanita usia 15-49 tahun mengalami anemia bila kadar Hb<12,0g/dl. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang rentan aman konsumsi teh agar tidak mengalami anemia. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada tingginya prevalensi anemia di kalangan remaja. Teh jumbo mengandung tanin, senyawa yang berpotensi menghambat penyerapan zat besi, terutama pada sumber zat besi non-heme dari makanan nabati yang sering dikonsumsi oleh remaja. Studi ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan design penelitian cross sectional yang melibatkan 54 responden dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui data demografi yang mengukur rata-rata volume konsumsi teh jumbo dalam sehari dan pengukuran hemoglobin (Hb) pada masing-masing responden dengan hasil ukur skala rasio. Hasil dan pembahasan berdasarkan uji spearman rho diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) dengan nilai korelasi (r) = -0,0518. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi teh jumbo dengan kejadian anemia pada remaja.]]>
