Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Teknik kultur jaringan untuk perbanyakan dan konservasi tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) secara in vitro Putri, Andi Besse Sri; Hajrah, Hajrah; Armita, Devi; Tambunan, Ika Roostika
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 1 No 2 (2021): Mei-Agustus
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.325 KB) | DOI: 10.24252/filogeni.v1i2.23801

Abstract

Kentang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang dapat dijadikan sebagai alternatif sumber karbohidrat. Kentang berpotensi untuk menunjang diversifikasi pangan, komoditas ekspor dan bahan baku industri makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara langsung kegiatan budidaya kentang (Solanum tuberosum L.) secara kultur jaringan, yang meliputi persiapan media, sterilisasi, penanaman eksplan, subkultur dan penyimpanan in vitro. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Laminar Air Flow (LAF), oven, autoclave, hot plate and stirerr, pH meter, freezer, timbangan analitik, tabung ukur, beaker glass, labu takar bervolume, cawan petri, botol media berbagai ukuran, pipet volumetrik, dan tabung erlemeyer. Sedangkan, bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pinset, pisau steril, gunting steril, bak media, keranjang dorong, tunas dan eksplan tanaman kentang. Hasil dari pengamatan selama kurun waktu 3 minggu dengan pengamatan seminggu sekali menunjukkan bahwa eksplan dari 10 varietas kentang yang ditanam pada media ½ K0,5 memiliki pertumbuhan yang cepat. Sedangkan, kentang yang ditanam pada media media ½ K0,5 + manitol 2% memiliki pertumbuhan yang lambat. Manitol 2% mampu menghambat pertumbuhan biakan kentang sehingga berpeluang diterapkan untuk konservasi in vitro jangka menengah dengan teknik pertumbuhan minimal. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis eksplan bagian pucuk yang paling baik untuk konservasi planlet kentang sehingga memiliki viabilitas yang baik normal.