Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TERAPI ROM PASIF PASIEN KRITIS TERHADAP PERUBAHAN HEMODINAMIKA RSUD Prof.Dr.H.ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Yunus, Pipin; Monoarfa, Susanti; Damansyah, Haslinda; Djafar, Dian K
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.24343

Abstract

Pasien-pasien kritis mengalami perubahan hemodinamika pada berbagai sistem diantaranya kardiovaskuler, sistem integumen, sistem musculoskeletal, sistem eliminasi urine. Pengawasan hemodinamik dapat dilaksanakan melalui metode tidak langsung (non-invasif) maupun metode langsung (invasif). mobilisasi berupa active passive mobilitation, membuktikan aman dilakukan di unit perawatan intensif. Metode penelitian ini mengunakan kuantitatif pre eksperimen dengan desain pre dan post test. Sampel penelitian ini menggunakan incidental sampling yang berada pada ruangan ICU. Instrument yang digunakan yaitu sphygmomanometer, jam saku, oximeter. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pre dan post test. Hasil penelitian dari 10 responden post intervensi hemodinamika didapatkan untuk Tekanan Darah Sistole memiliki Mean post 134,00mmHg, Tekanan Diastole memiliki Mean post intervensi 84,80mmHg, Nadi memiliki Mean post intervensi 86,60x/menit, Respirasi memiliki Mean post intervensi 20,20x/menit, serta SpO2 memiliki Mean post intervensi 98,10%. Uji statistik parametrik dan non parametrik didapatkan komponen hemodinamika memiliki pengaruh setelah dilakukan intervensi yaitu Sistole dengan p-value 0,028, diastole dengan p-value 0,028, nadi dengan p-value 0,005, SpO2 dengan p-value  0,005 dimana < 0,05 artinya memiliki pengaruh secara signifikan. Respirasi dengan p-value 0,343 dimana > 0,05 artinya tidak memiliki pengaruh secara signifikan setelah diberikan intervensi. Kesimpulannya Latihan rom pasif dapat meningkatkan hemodinamika pasien namun tidak dengan respirasi dengan sifat yang fluktuaktif berdasarkan gangguan penyakit penyerta. Rom pasif dapat membantu melancarkan sirkulasi perifer pada pasien dengan tingkat tirah baring dengan waktu yang lama sehingga dianjurkan bagi pasien dengan gangguan hemodinamika
PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PENANGANAN AWAL PASIEN KECELAKAAN LALU LINTAS DI UGD RSUD M. M. DUNDA LIMBOTO Monoarfa, Susanti; Damansyah, Haslinda; Djafar, Dian K
Zaitun : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v10i1.1802

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan momok mengerikan yang terjadi dibanyak negara. Terlebih untuk Negara-negara berkembang ketika masalah transportasi seperti benang kusut. Sebagai perawat IGD, perawat memegang peranan yang sangat penting dalam penanganganan kondisi kegawatdaruratan, seperti kecelakaan lalu lintas. Peranan perawat tersebut meliputi pengetahuan yang baik tentang definisi dan faktor risiko, pelaksanaan mekanisme umum cedera, bagaimana kecelakaan lalu lintas bisa terjadi, komplikasi dan manajemen darurat kecelakaan lalu lintas jalan, survei primer, dan penyebabnya, tes diagnostik dan penerapan survei sekunder, mekanisme dasar cedera gerak, komplikasi sindrom kompartemen dan penunjang hidup. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan dengan sikap perawat dalam penanganan awal pasien kecelakaan lalu lintas di UGD RSUD M. M. Dunda Limboto. Jenis penelitian yang digunakan penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan Gambaran pengetahuan dan sikap perawat dalam penanganan awal pasien kecelakaan lalu lintas di UGD RSUD M. M. Dunda Limboto, dimana semua responden berpengetahuan dan bersikap baik. Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar meneliti lebih jauh tentang pengetahuan dan sikap perawat dalam penanganan awal kecelakaan lalu lintas serta melihat dari kedua faktor mana yang lebih berpengaruh dalam penanganan awal pasien kecelakaan lalu lintas