Akne vulgaris (AV) atau jerawat merupakan kondisi peradangan menahun unit pilosebasea dengan gambaran klinis biasanya polimorfik yang terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa: komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut. AV dapat sembuh sendiri (Self limited disease). AV memiliki banyak penyebab, yaitu faktor genetik, ras, makanan, iklim, kebersihan kulit, penggunaan dan pemilihan kosmetik, serta faktor kejiwaan atau kelelahan. Tata laksana pengobatan jerawat umumnya menggunakan antibiotik yang dapat menghambat inflamasi, membunuh bakteri dan antioksidan mampu membantu jerawat lebih cepat sembuh serta mencegah kerusakan kulit lebih lanjut. Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan tanaman tradisional dari Jepang, mengandung kalkon yang melimpah. Kandungan kalkon dari ashitaba yaitu 4-hidroksiderisin (4-HD) dan xantoangelol (XAG) menunjukkan bioaktivitas seperti antibakteri, antikanker, antiinflamasi, antioksidan dan antidiabetes. Metabolit sekunder lain yang terkandung dalam ashitaba antara lain alkaloid, triterpenoid, saponin, steroid dan glikosida. Literatur Review ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder dan aktivitas farmakologis sebagai antibiotik, antiinflamasi, serta antijerawat untuk Penyembuhan jerawat ashitaba terutama pada senyawa 4-hidroksiderisin dan Xantoangelol. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber berupa pustaka primer, sekunder, dan tersier.. Database yang digunakan yaitu Google Scholar, dan PubMed. Literatur yang digunakan terdiri dari dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil data literatur, dapat disimpulkan bahwa kandungan kalkon yaitu 4-hidroksiderisin dan Xantoangelol tanaman ashitaba (Angelica keiskei) memiliki aktivitas farmakologis sebagai agen antibakteri, antiinflamasi dan antioksidan, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan jerawat.