Apendisitis merupakan salah satu kegawatdauratan bedah yang sering ditemukan. Apendisitis akut dan apendisitis perforasi merupakan jenis apendisitis yang sering ditemukan. Penegakan diagnosis awal jenis apendisitis penting sebagai salah satu cara untuk mencegah komplikasi sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Pemeriksaan penunjang laboratorium yang umum sederhana yang dapat digunakan sebagai diagnosis lanjutan awal untuk apendisitis adalah pemeriksaan kadar leukosit darah. Perbedaan kadar leukosit dapat digunakan untuk memperkirakan jenis apendisitis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara usia, jenis kelamin dan kadar leukosit dengan jenis apendisitis. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang. Sebanyak 98 rekam medis pasien berusia 18 – 65 tahun dengan apendisitis akut atau apendisitis perforasi post operasi appendektomi di RSUP Fatmawati Jakarta dipilih menggunakan tehnik consecutive non-random sampling. Variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, jenis apendisitis dan kadar leukosit. Hasil yang ditemukan adalah 54,1% pasien didiagnosa dengan apendisitis akut, 64,3% berusia 18 – 45 tahun, 52% berjenis kelamin perempuan dan 54,1% mengalami leukositosis ringan. Analisa uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar leukosit dengan jenis apendisitis (p<0,001), namun tidak ada hubungan antara usia (p=0,097) dan jenis kelamin (p=0,165) dengan jenis apendisitis. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran kadar leukosit memiliki potensi digunakan sebagai salah satu kriteria untuk memprediksi jenis apendisitis termasuk apendistis akut atau perforasi.