Pengolahan limbah medis bertujuan mengubah karakteristik biologis dan/atau kimia limbah sehingga potensi bahayanya terhadap manusia berkurang atau tidak ada. Disinfeksi didefinisikan sebagai proses pengurangan jumlah mikroorganisme yang memiliki tingkat bahaya tinggi, ke tingkat yang lebih rendah, pada permukaan yang terindikasi kontaminasi oleh mikroorganisme dengan menggunakan bahan kimia yakni disinfektan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengolahan limbah B3 botol infus dengan metode desinfeksi kimia menggunakan kalsium hipoklorit (Ca(CIO)2) di Rumah Sakit Baptis Batu. Desain penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu data yang besarnya semua variabel digambarkan dalam bentuk kategorik yang akan diperoleh korelasi data variabel bebas dan variabel terikat dibandingkan pada waktu yang sama dengan menggunakan lembar checklist. Metode digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi melalui lembar checklist pengelolaan limbah B3 botol infus di Rumah Sakit Baptis Batu. Berdasakan hasil penelitian Rumah Sakit Baptis Batu menghasilkan total limbah B3 berupa botol infus seberat 173,5 kg. Proses pengolahan limbah ini dilakukan dengan metode desinfeksi kimia menggunakan kalsium hipoklorit (Ca(CIO)2), yang telah memperhatikan langkah-langkah penanganan limbah medis untuk mencegah potensi bahaya bagi petugas, pasien, pengunjung, dan masyarakat sekitar. Hasil uji ALT (Pour Plate) menunjukkan bahwa penggunaan Ca(CIO)2 pada botol infus dengan konsentrasi 3% maupun 5% menghasilkan jumlah kuman yang minim, yaitu 0 CFU/cm2, menandakan efektivitas metode tersebut dalam mengolah limbah B3 botol infus dengan mengurangi risiko kontaminasi