Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI ANEMIA DALAM KEHAMILAN MELALUI PENYULUHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKUPA SUAPUTRA, VINCENT; Atzmardina, Zita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.27514

Abstract

Anemia pada kehamilan merupakan kondisi kekurangan sel darah merah yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada ibu ataupun janin, dari gangguan pertumbuhan janin hingga kematian ibu dan janin. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia sebesar 48,9%. Pada tahun 2022-2023 Puskemas Cikupa mencatat total kasus anemia pada kehamilan sebanyak 306 orang (11.32%), dan mengalami peningkatan sebesar 5.16% pada bulan Januari 2024 dibanding bulan Desember 2024. Tujuan intervensi adalah meningkatnya pengetahuan dan lifestyle masyarakat untuk mencegah terjadinya anemia pada kehamilan. Identifikasi sumber masalah dilakukan menggunakan paradigma Blum, lalu data dikumpulkan menggunakan mini survey. Metode non-scoring Delphi digunakan untuk menetukan prioritas masalah, diagram fishbone untuk identifikasi akar penyebab masalah. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai anemia pada kehamilan. Kegiatan diawali dengan pengisian lembar pre-test, dilanjutkan dengan penyuluhan menggunakan media poster, sesi tanya jawab, dan diakhiri dengan pengisian lembar post-test. Hasil pre-test dan post-test pada 37 peserta menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan (median difference = 10; mean difference = 10.27, 95% CI: 7.28 - 13.26; P-value <0.001). Intervensi berupa penyuluhan memberikan hasil peningkatan pengetahuan pada warga Desa Dukuh. Diharapkan intervensi tersebut dapat menurunkan kasus anemia pada kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Cikupa.
GAMBARAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS CIKUPA Atzmardina, Zita; Suaputra, Vincent; Natasha Horyono, Caitlyn Natasha; Elizabeth; Kamalo, Angelica Joanna Charity
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32214

Abstract

Anemia is a condition where the hemoglobin concentration (Hb), erythrocyte count or hematocrit (Ht) levels are lower than normal and insufficient to meet physiological needs. WHO determines anemia if the Hb level is < 11 g/dL or Ht < 33%, as well as postpartum anemia if the Hb is < 10 g/dL. Based on WHO in 2011, the prevalence of anemia in pregnancy worldwide was 38.2%, with the highest incidence in the Southeast Asia region, namely 48.7%. Indonesia is ranked 5th with the highest anemia rate in pregnant women in the Southeast Asia region. Cikupa Health Center has a total of 2702 pregnant women in 2023, with an incidence of anemia of 306 people (11.32%). Data shows that 6 out of 10 villages experienced a significant increase in the number of anemia sufferers among pregnant women. There is a difference in the average percentage of anemia sufferers of 6.71% between December 2023 and January 2024 with a P-value of 0.06. The average knowledge of respondents is 56.17%, the attitude of respondents is 57.66%, and the behavior of respondents amounting to 65.22%. Because data is still lacking, it is recommended to hold activities that can increase knowledge and change respondents' attitudes which will result in changes in behavior. ABSTRAK Anemia merupakan kondisi dimana kadar konsentrasi hemoglobin (Hb), jumlah eritrosit atau hematokrit (Ht) lebih rendah dari normal dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. WHO menentukan anemia ditentukan jika kadar Hb < 11 g/dL atau Ht < 33 %, serta anemia pasca salin jika didapatkan Hb < 10 g/dL. Berdasarkan WHO pada tahun 2011, prevalensi anemia pada kehamilan di seluruh dunia adalah 38,2%, dengan kejadian paling tinggi di wilayah Asia Tenggara, yaitu 48,7%. Indonesia menduduki peringkat ke-5 dengan angka anemia tertinggi pada ibu hamil di kawasan Asia Tenggara. Puskesmas Cikupa memiliki total ibu hamil sebanyak 2702 orang di tahun 2023, dengan kejadian anemia 306 orang (11.32%). Data menunjukkan 6 desa dari 10 desa mengalami kenaikan jumlah penderita anemia pada ibu hamil yang cukup signifikan. Terdapat perbedaan rata-rata persentase penderita anemia sebesar 6,71 % antara Desember 2023 dan Januari 2024 dengan nilai P-value sebesar 0,06.Rata-rata pengetahuan responden sebesar 56, 17 %, sikap responden 57,66 %, dan perilaku responden sebesar 65,22 %. Karena data yang masih kurang tersebut, maka disarankan untuk mengadakan kegiatan yang dapat menambah pengetahuan yang dapat mengubah sikap responden yang akan berakibat perubahan perilaku.