Pemantapan mutu laboratorium adalah upaya untuk menilai berbagai aspek teknis dari proses pengujian dengan tujuan untuk menjamin presisi (ketelitian) dan akurasi (ketepatan) hasil pemeriksaan di laboratorium. Pelaksanaan mutu laboratorium salah satunya dapat menggunakan metode Quality Control (QC) dengan cara mengevaluasi pemeriksaan menggunakan grafik Levey-Jennings sesuai dengan aturan Westgard Multirule System. Six sigma merupakan matrik yang digunakan untuk menghitung performansi proses kesalahan yang terjadi persatu juta peluang (Rate of Defects-Per Million Opportunities). Penyakit asam urat masih menjadi masalah kesehatan yang penting di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevelensi penyakit asam urat di Indonesia yaitu 7,3% dan Indonesia menduduki peringkat kelima setelah gagal ginjal pada penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui analisis hasil quality control dan six sigma pada pemeriksaan asam urat di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Metode yang digunakan yaitu desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan sampel 66 data dalam 66 hari. Data yang digunakan berupa data QC pemeriksaan asam urat pada bulan Januari-Maret 2024. Analisis data menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis QC pemeriksaan asam urat Januari-Maret 2024 memiliki CV dibawah batas maksimum. Nilai akurasi yang didapatkan memiliki nilai bias kurang dari 10%, terdapat nilai kontrol yang mengikuti aturan Westgard di bulan Februari serta nilai sigma 5 sampai lebih dari 6. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam kegiatan QC yang dilakukan dapat dipertahankan serta ditingkatkan kembali.