Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FENOMENA GANGGUAN DISOSIATIF POSSESSION TRANCE DISORDER MENURUT PANDANGAN ULAMA SERTA IMPLIKASINYA DALAM DUNIA MEDIS Purnama, Ila Asyifa; Akbariska, Fahma; Sabila, Ismi; Sa’adah, Ismi Siti; Alfiani, Reggyna; Fadhillah, Widi Yanti; Supriyadi, Tedi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.38309

Abstract

Possession Trance Disorder adalah gangguan disosiatif yang ditandai dengan hilangnya kontrol atas kesadaran, perilaku, dan tindakan. Terdapat perbedaan pandangan menurut agama Islam dan medis terkait fenomena ini. Dalam masyarakat, kondisi ini sering dianggap sebagai kerasukan akibat pengaruh supranatural, seperti roh atau jin. Namun, secara medis, gangguan ini diakui dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) dan sering dikaitkan dengan trauma psikologis atau stres yang dipicu oleh faktor lingkungan maupun kehidupan sosial. Perbedaan pendapat ini menjadi permasalahan yang perlu dipecahkan guna mengetahui bagaimana Islam dan medis menyoroti fenomena Possession Trance Disorder tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui wawancara secara langsung kepada dua ulama dari dua pondok pesantren di Sumedang, satu dokter dari puskesmas di Sumedang, satu perawat rumah sakit di Jepang, dan satu psiokolog di pondok pesantren Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena gangguan disosiatif Possession Ttrance Disorder dipahami secara berbeda oleh ulama, tenaga medis (dokter, perawat), dan psikolog. Ulama mengaitkannya dengan masuknya jin akibat lemahnya keimanan, sementara medis dan psikolog melihatnya sebagai respons terhadap stres, trauma, atau gangguan fisik (kelelahan) dan mental. Kesimpulannya, perbedaan pandangan antara ulama dan tenaga medis mengenai Possession Trance Disorder menunjukkan pentingnya pendekatan holistik yang menggabungkan aspek spiritual dan medis dalam penanganannya.