<![CDATA[Penelitian ini berjudul “Evaluasi CSE-UCLA pada Studi Proses Pembelajaran Sosiologi di SMA 1 Unismuh Makassar” berfokus pada evaluasi proses pembelajaran sosiologi di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) menggunakan metode CSE-UCLA. Metode ini, yang dikembangkan oleh Pusat Studi Evaluasi Universitas California, Los Angeles (UCLA), digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Model evaluasi CSE-UCLA adalah alat yang berguna untuk mengevaluasi program pendidikan sosiologi. Model ini dikembangkan oleh Michael Scriven dan Michael Alkin di University of California, Los Angeles (UCLA) dan memiliki lima tahap evaluasi: penilaian sistem, perencanaan program, implementasi, hasil, dan dampak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana metode ini dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran sosiologi di Indonesia, dan bagaimana hasilnya dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Metode CSE-UCLA (Center for the Study of Evaluation-University of California in Los Angeles) adalah model evaluasi yang dirancang untuk mengukur efektivitas dan efisiensi proses pendidikan. Pendekatan yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dalam disiplin ilmu sosiologi berbasis fenomenologis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi guru, siswa, dan pemangku kebijakan tentang bagaimana meningkatkan proses pembelajaran sosiologi di SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran sosiologi di SMA 1 Unismuh Makassar mengikuti proses yang standar. Saat menerapkan standar proses menggunakan analisis CSE-UCLA, Anda akan melihat bahwa standar proses diterapkan pada tahap perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil, dan dampak. Pembelajaran paling efektif karena didasarkan pada standar dan proses yang ada. Selain itu, banyak faktor yang mempengaruhi penerapan standar proses pada kelas sosiologi SMA Negeri 1 Unismuh Makassar. Adapun faktor pendukung adalah tersedianya fasilitas yang lengkap dalam melakukan proses pembelajaran dan faktor penghambat adalah masih minimnya pengetahuan tentang TPACK dalam mendukung proses pembelajaran.]]>
