AbstrakAgroeduwisata sebagai bentuk pariwisata berkelanjutan yang dapat terlaksana apabila berkineja baik dan masyarakat berpartisipasi aktif dalam melaksanakan sapta pesona. Sapta pesona harus diwujudkan di setiap destinasi wisata, baik destinasi alam, budaya, buatan maupun minаt khusus agar menciptаkаn kenyаmаnаn bagi wisаtаwаn. Kampung Pasir Angling merupakan sаlаh sаtu destinаsi wisаtа yаng menerapkan konsep agroeduwisata berbasis mаsyаrаkаt. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis implementasi sapta pesona dan Kinerja agroeduwisata di Kampung Pasir Angling Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan metode survei. Data yang digunakan berasal dari data primer dan sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara dengan 42 orang masyarakat dan wisatawan, obervasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat dan wisatawan terhadap implementasi sapta pesona termasuk kategori baik dengan rataan skor 3,86. Aspek kesejukan, keindahan dan kenangan termasuk kategori sangat baik sedangkan aspek keamanan masuk kategori cukup baik. Kinerja agroeduwisata Kampung Pasir Angling dilihat dari aspek kelamiahan dan optimalisasi penggunaan lahan temasuk kategori sangat baik sedangkan pendidikan termasuk kategori baik. Penataan kawasan, pelibatan masyarakat dan keunikan temasuk kategori cukup baik. Kata kunci: Sapta pesona, Kinerja, Agroeduwisata, Kampung Pasir AnglingAbstractAgro-tourism is a form of sustainable tourism that can be implemented if it performs well and the community actively participates in implementing Sapta Pesona. Seven charms must be realized in every tourist destination, whether natural, cultural, artificial or special interest destinations in order to create comfort for tourists. Kampung Pasir Angling is one of the tourist destinations that applies the concept of community-based agro-education. This research was conducted to analyze the implementation of Sapta Pesona and the performance of agro-tourism in Pasir Angling Village, Lembang District, West Bandung Regency. The research design used is quantitative descriptive, with a survey method. The data used comes from primary and secondary data. Primary data was obtained through interviews with 42 local people and tourists, observations and literature studies. The research results show that the perception of the public and tourists regarding the implementation of Sapta Pesona is in the good category with an average score of 3.86. The coolness, beauty and memories aspects are in the very good category, while the security aspect is in the quite good category. The performance of Kampung Pasir Angling agro-tourism, seen from the aspects of nature and optimization of land use, is in the very good category, while education is in the good category. Area planning, community involvement and uniqueness are categorized as quite good.Keywords: Sapta Pesona, Performance, Agro-edutourism, Pasir Angling Village