Methanyl Yellow merupakan zat pewarna sintetis bewarna kuning kecoklatan, bentuknya berupa serbuk, dapat menimbulkan keracunan, merusak sistem jaringan hati, kanker dan kandung kemih. Formalin merupakan cairan yang jernih, tidak berwarna namun memiliki bau yang sangat menusuk. Efeknya dapat mengakibatkan keracunan yaitu rasa sakit perut yang akut disertai muntah-muntah, timbulnya depresi susunan saraf, atau kegagalan peredaraan darah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada dan tidaknya kandungan Methanyl Yellow dan Formalin pada jajanan. Metode penelitian ini adalah metode observasi dengan pendekatan deskriptif analitik dengan mengambil sampel dari pedagang jajanan dan menggunakan uji laboratorium yang bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan pewarna Methanyl Yellow dan Formalin. Populasi penelitian ini adalah semua jajanan yang dijual di kantin SD Rappokalling Kota Makassar, dari populasi tersebut diambil dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling yaitu purposive sampling, berdasarkan pertimbangan bahwa pedagang menjual jajanan yang kemungkinan mengandung pewarna dan pengawet. Hasil penelitian uji laboratorium Methanyl Yellow pada 10 sampel jajanan terdapat 2 sampel yang mengandung Methanyl Yellow (Positif) yaitu sampel kebab dan bakso dimana jajanan tersebut tidak memenuhi syarat, sedangkan 8 sampel lainnya yaitu burger mini, kweipik pisang, basreng, lolipop, donat, pempek, es gulali dan nasi kuning dinyatakan tidak mengandung Methanyl Yellow (Negatif) dan dapat dinyatakan bahwa memenuhi syarat sedangkan di uji Formalin menyatakan bahwa seluruh 10 sampel jajanan dinyatakan tidak mengandung Formalin (Negatif) dan dapat dikatakan bahwa memenuhi syarat.