Elena Suci Rahmawati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Layanan dan Tren Keluarga Berencana dalam Meningkatkan Kebutuhan KB Tak Terpenuhi (Unmet Need) Selama Pandemi Covid-19: Sebuah Tinjauan Pustaka Elena Suci Rahmawati; Inas Muthia Afifi; Kusumawardani, Nindy Putri; Rissa Aprillia; Sekar Mayang Hapsari; Sri Winarni; Farid Agushybana; Cahya Tri Purnami
Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/bikkm.vol1.iss1.art7

Abstract

COVID-19 telah dinyatakan WHO sebagai pandemi global yang mengganggu segala bidang kehidupan manusia. Hampir setiap negara merasa pelayanan kesehatan sebelum dan selama pandemi COVID-19 mengalami perubahan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelayanan KB dan Unmet Need (kebutuhan KB yang tak terpenuhi) selama pandemi COVID-19 dengan menggunakan metode Tinjauan Pustaka untuk mengidentifikasi semua literatur yang diterbitkan dengan kata kunci yang relevan. Berdasarkan hasil Kajian Pustaka yang dilakukan, faktor penyebab Unmet Need selama pandemi COVID-19 antara lain adanya lockdown dan pembatasan sosial, kurangnya kunjungan petugas PLKB ke rumah penduduk dan ketakutan tertular COVID-19 saat berkunjung ke fasilitas kesehatan. Pandemi COVID-19 berdampak pada pelayanan kontrasepsi yaitu penurunan peserta KB, perubahan penggunaan metode KB, terbatasnya akses pelayanan dan peningkatan penggunaan Telehealth (telekomunikasi kesehatan). Metode kontrasepsi yang meningkat selama pandemi COVID-19 adalah IUD, implan dan kondom. Di negara maju seperti Perancis, terjadi penurunan penggunaan kontrasepsi oral (22%), kontrasepsi intrauterin LNG-IUS (9,5%), C-IUD (8,6%) dan penurunan tajam pada kontrasepsi implan. Di negara berkembang seperti Afrika Selatan, selama lockdown terjadi penurunan penggunaan kontrasepsi suntik (45%), kontrasepsi implan (48%) dan kontrasepsi intrauterin IUCD (10%). Jadi, COVID-19 berdampak pada pelayanan KB, penurunan penggunaan alat kontrasepsi dan peningkatan Unmet Need baik di negara maju maupun negara berkembang.