Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penggunaan Tanda Untuk Berdakwah Pada Akun Instagram Punk Muslim Naufal Aulia Fiermeiza; Luthfi, Muhammad Farisan
Sehati Abdimas Vol 7 No 1 (2024): Prosiding Sehati Abdimas 2024
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/sehati_abdimas.v7i1.943

Abstract

Instagram is a part of social media that is used to share photos and videos, both individually and in groups. With the existence of Instagram, this is utilized by the Muslim Punk community for preaching. Punk is one of the subcultures that exist in the world. As subcultural movements always voice their group's journey to society. As seen in the Muslim Punk community that synergizes and operates through the Instagram account @punkmuslim, with a goal that is no longer purely punk but punk that acknowledges their religious identity. (Islam). Instagram has become a platform for preaching for this community. The use of signs within this community has turned Instagram into a field for preaching, a space for discussion, and a place for creation for this Muslim punk community. We can see that punks, who are based on the principles of anti-establishment and rejection of submission, are actually active on social media and submit and adhere to the teachings of Islam. The purpose of this research is to interpret the signs used and played on the Instagram accounts of Muslim Punks. These signs are used by this community to preach to their followers who are not yet familiar with Islam. The method used by the author in this research is the visual analysis method. The elaboration of every existing visual form, which the author then relates to signs. This research uses observational studies on Instagram accounts. The results of this research are descriptions and interpretations of the signs used and played by the Muslim punk community for preaching.
PEMBUATAN MOTION GRAPHIC ALUR KERJA PRODUKSI KORAN ELEKTRONIK DI KIM POJOK KATA Ahmad Darwis; Naufal Aulia Fiermeiza; Noferianto Sitompul
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/p2svhq28

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan media visualisasi berupa motion graphic untuk menjelaskan proses dan alur produksi koran elektronik di KIM Pojok Kata. Pengembangan visualisasi ini menggunakan Metode Pengembangan Multimedia (MDLC) yang meliputi tahapan Konsep, Pengumpulan Bahan, Proses Editing, Rendering, Revisi, dan Publikasi. Pemilihan motion graphic didasarkan pada kemampuannya menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Produk akhirnya adalah video Motion Graphic, yang fokus pada grafis dan teks. Hasilnya adalah solusi media penyampaian informasi audiovisual bergerak, memungkinkan KIM Pojok Kata menjelaskan alur kerjanya secara menarik dan memikat. Dampak dari penelitian ini adalah meningkatnya daya tarik dan kemudahan pemahaman informasi dan menegaskan bahwa motion graphic adalah media yang efektif untuk mengatasi kejenuhan dalam penyampaian alur kerja. Dari hasil kuisioner yang sudah di isi oleh masyarakat umum di dapatkan sebuah hasil yang berupa Persentase kelayakan sebesar 85,83% mengisi setuju dan sangat setuju dan menempatkan motion graphic tersebut dalam kategori Sangat Layak untuk dipublikasikan berdasarkan penilaian responden.
DESAIN KAOS MUSIK INDIE SEBAGAI PERGERAKAN BUDAYA POPULER Naufal Aulia Fiermeiza; Putri, Liandra Khansa Utami
CITRAKARA Vol. 7 No. 4 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena loyalitas fans dalam dunia musik tidak hanya terbatas pada apresiasi terhadap karya, tetapi juga merambah ke aspek gaya hidup, termasuk penggunaan atribut seperti kaos band. Musik indie, sebagai bagian dari subkultur yang lahir dari gerakan independen, memiliki dinamika tersendiri dalam membentuk identitas serta loyalitas fansnya. Kaos band indie bukan sekadar merchandise, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan bagi penggunanya. Dalam ranah budaya populer, kaos band indie mencerminkan lebih dari sekadar mode; ia menjadi media ekspresi yang memperkuat hubungan antara musisi dan pendengarnya. Penelitian ini menggunakan metode literature review untuk menganalisis berbagai kajian terdahulu terkait subkultur musik indie, budaya populer, serta loyalitas fans melalui atribut fesyen seperti kaos band. Dengan menelaah literatur yang relevan, penelitian ini bertujuan untuk memahami peran kaos band indie dalam membangun identitas fans serta bagaimana elemen ini berkontribusi terhadap eksistensi dan perkembangan subkultur musik indie.
Pembuatan Video Animasi 3D Alur Pencatatan Akta Perkawinan Penduduk Non-Muslim Di Disdukcapil Kabupaten Sambas Waritz Alfarisy; Naufal Aulia Fiermeiza; Sitompul, Noferianto
KETIK : Jurnal Informatika Vol. 3 No. 02 (2025): November
Publisher : Faatuatua Media Karya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70404/ketik.v3i02.442

Abstract

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas disingkat Disdukcapil merupakan instansi pemerintahan yang berada di wilayah Kabupaten Sambas. Layanan Disdukcapil seperti Penerbitan Kartu Identitas Anak, Penerbitan Akta Perkawinan dan lainnya. Alur pencatatan akta perkawinan hanya di informasikan lewat lisan dan brosur saja melalui petugas pelayanan, selain itu alur yang panjang membuat pemohon kesulitan untuk memahami proses dari pembuatan akta perkawinan penduduk non-muslim dan pada website Disdukcapil hanya ditampilkan informasi berkas yang menjadi syarat penerbitannya saja. Perancangan alur akta perkawinan tersebut dapat di lakukan dengan pemanfaatan media informasi. Media informasi salah satunya animasi 3D di nilai mampu memberikan kontribusi dalam menginformasikan alur pencatatan akta perkawinan secara efektif. Dalam pembuatan video animasi 3D, digunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang meliputi Concept, Design, Material Collecting, Assembly, Testing, dan Distribution. Berdasarkan hasil uji kelayakan, media ini mendapatkan nilai 97% dari ahli materi dan 92,50 % dari masyarakat umum, hal tersebut menunjukan bahwa animasi 3D ini sudah sangat layak digunakan sebagai media informasi masyarakat. Oleh Karena itu ini membuktikan bahwa penerapan elemen desain visual, animasi 3D, dan audio seperti sound effect dan dubbing dalam animasi 3D dapat meningkatkan daya tarik serta mampu memberikan kontribusi dalam menginformasikan tata cara administrasi kependudukan pencatatan akta perkawinan.
Merancang dan Memproduksi Media Promosi Berbasis Motion graphics untuk Kampanye “Jadi Relawan Informasi Bersama KIM Pojok Kata” Surista, Muhammad Rafiqurrahim; Naufal Aulia Fiermeiza; Sitompul, Noferianto
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol. 3 No. 6 (2025): Desember : Jurnal Pendidikan Berkarakter
Publisher : LPPM Politeknik Pratama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/pendekar.v3i6.1480

Abstract

Kemajuan teknologi digital yang berkembang pesat telah membawa perubahan signifikan terhadap cara manusia mengakses, membuat, dan menyebarkan informasi. Di era modern, media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai wadah kreatif yang menggabungkan unsur teknologi, desain, dan komunikasi. KIM Pojok Kata, sebagai media penghubung komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, berupaya meningkatkan partisipasi publik melalui ajakan menjadi relawan berbagi informasi. Untuk mendukung upaya tersebut, diperlukan media visual yang kreatif dan interaktif agar masyarakat terdorong berperan aktif dalam penyebaran informasi yang benar dan bermanfaat di Kabupaten Sambas. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui kampanye “Jadi Relawan Informasi Bersama KIM Pojok Kata” dalam bentuk motion graphic. Media ini bertujuan mengajak masyarakat berkontribusi dalam penyebaran berita yang akurat, bermanfaat, dan membangun. Berdasarkan hasil uji kelayakan menggunakan skala Likert, media ini memperoleh nilai 84% dari ahli materi dan 88,4% dari masyarakat, yang menunjukkan bahwa produk motion graphic ini sangat layak untuk dipublikasikan. Dengan demikian, motion graphic ini berperan sebagai sarana komunikasi visual yang mampu menarik perhatian, mempermudah pemahaman pesan, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung ekosistem informasi yang positif di Kabupaten Sambas.