Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kebijakan pendidikan pada era kolonialisme Belanda dan Jepang di Indonesia. Jurnal ilmiah ini ditulis dengan menggunakan pendekatan penelitian sejarah. Metode sejarah merupakan suatu pendekatan sistematis yang digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan informasi faktual guna memperoleh kesimpulan yang bermakna tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lalu. Tujuan dari pendekatan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan tidak memihak. Menurut perkembangan sejarahnya sebelum Indonesia merdeka, pendidikan di Indonesia mengalami dua masa dalam penyelenggaraannya, yaitu pendidikan pada masa penjajahan Belanda dan masa pendudukan Jepang. Dari dua periode perjalanan pendidikan Indonesia, masing-masing mempunyai gaya pelaksanaan tersendiri. Pada masa penjajahan Belanda, ciri-ciri yang terbentuk dalam penyelenggaraan pendidikan adalah bertahap, dualisme, pengawasan terpusat yang kuat, asas konkordansi dan pendidikan pribumi yang tidak sistematis. Penyelenggaraan pendidikan tersebut mendapat tentangan dari para tokoh pendidikan Indonesia yang kemudian menyelenggarakan pendidikan bagi penduduk asli sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian penduduk asli. Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan dilaksanakan dengan disiplin militer karena pemerintahan pada masa pendudukan Jepang adalah pemerintahan militer. Kedatangan Jepang ke Indonesia dalam rangka memenangkan Perang Asia Timur Raya sehingga Jepang membentuk anak-anak Indonesia agar siap terlibat dalam perang tersebut. Cara yang digunakan Jepang adalah dengan memasukkan doktrin militer dalam setiap pelaksanaan pendidikannya. Selain itu, Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda sehingga Jepang mengambil kebijakan untuk menyempurnakan bahasa Indonesia. Sejarah, geografi, dan budaya Jepang perlahan-lahan dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran bagi penduduk asli.