Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit zoonotik yang bersifat akut yang disebabkan oleh virus kelompok negatif sense single-stranded RNA, golongan Mononegavirales, Family Rhabdoviridae, genus Lyssavirus. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait proses infeksi virus Rabies. Tujuan utama penelitian adalah untuk memahami bagaimana virus Rabies menyebar dalam tubuh, dampaknya terhadap kesehatan dan masyarakat, serta keterbatasan dalam diagnosis dan penanganannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa Rabies memiliki jalur penularan melalui air liur hewan terinfeksi, dengan gejala awal yang mirip flu dan berkembang menjadi gejala neurologis yang serius. Dampaknya terhadap kesehatan mencakup risiko kematian jika tidak diobati, sementara dampak sosialnya mencakup ketakutan dan kecemasan yang meluas di masyarakat. Karena keterbatasan dalam diagnosis, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas, menjadi kendala dalam penanganan yang tepat waktu. Studi ini juga mengungkapkan penyebaran Rabies di berbagai wilayah di Indonesia, dengan kasus terbesar terjadi di Bali dan Nusa Tenggara Timur. Angka kematian akibat Rabies di Indonesia masih tinggi, dan penularan Rabies terjadi terutama melalui gigitan anjing yang terinfeksi. Informasi dari organisasi kesehatan internasional menunjukkan bahwa Rabies merupakan masalah global yang menyebabkan ribuan kematian setiap tahunnya, dengan gigitan anjing menjadi penyebab utama kasus Rabies pada manusia. Penelitian ini memberikan dasar penting dalam pengembangan pemahaman tentang Rabies, yang diharapkan dapat mendukung perancangan kebijakan dan upaya pencegahan yang lebih efektif dalam mengatasi penyakit ini baik secara lokal maupun global.