Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Proses Infeksi Akibat Virus Rabies: Tinjauan Terhadap Patogenesis Dan Penanganannya Jayaputri, Anak Agung Salwafadya; Fajar, Azzahra Larasati; Ameliawati, Bella Ayu; Prasasti, Cania; Ridwan, Heri; Sopiah, Popi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.16123

Abstract

Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit zoonotik yang bersifat akut yang disebabkan oleh virus kelompok negatif sense single-stranded RNA, golongan Mononegavirales, Family Rhabdoviridae, genus Lyssavirus. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait proses infeksi virus Rabies. Tujuan utama penelitian adalah untuk memahami bagaimana virus Rabies menyebar dalam tubuh, dampaknya terhadap kesehatan dan masyarakat, serta keterbatasan dalam diagnosis dan penanganannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa Rabies memiliki jalur penularan melalui air liur hewan terinfeksi, dengan gejala awal yang mirip flu dan berkembang menjadi gejala neurologis yang serius. Dampaknya terhadap kesehatan mencakup risiko kematian jika tidak diobati, sementara dampak sosialnya mencakup ketakutan dan kecemasan yang meluas di masyarakat. Karena keterbatasan dalam diagnosis, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas, menjadi kendala dalam penanganan yang tepat waktu. Studi ini juga mengungkapkan penyebaran Rabies di berbagai wilayah di Indonesia, dengan kasus terbesar terjadi di Bali dan Nusa Tenggara Timur. Angka kematian akibat Rabies di Indonesia masih tinggi, dan penularan Rabies terjadi terutama melalui gigitan anjing yang terinfeksi. Informasi dari organisasi kesehatan internasional menunjukkan bahwa Rabies merupakan masalah global yang menyebabkan ribuan kematian setiap tahunnya, dengan gigitan anjing menjadi penyebab utama kasus Rabies pada manusia. Penelitian ini memberikan dasar penting dalam pengembangan pemahaman tentang Rabies, yang diharapkan dapat mendukung perancangan kebijakan dan upaya pencegahan yang lebih efektif dalam mengatasi penyakit ini baik secara lokal maupun global.
Faktor yang Mempengaruhi Remaja Menyalahgunakan Tramadol Fajar, Azzahra Larasati; Jayaputri, Anak Agung Salwafadya; Ameliawati, Bella Ayu; Prasasti, Cania; Ridwan, Heri; Sopiah, Popi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.16125

Abstract

Obat merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti pernah merasakan sakit. Untuk menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit itu, maka biasanya langsung minum obat seperti pada setelah melakukan prosedur operasi pada pasien sebagai obat anti nyeri sekaligus obat penenang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi Pustaka atau literatur review. Tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penyalahgunaan tramadol pada remaja dan bagaimana penyebaran penyalahgunaan tramadol. Penyalahgunaan obat tramadol di kalangan remaja menjadi permasalahan serius yang mempengaruhi tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosial mereka. Faktor-faktor seperti akses yang mudah, kurangnya kesadaran akan risiko, dan tekanan sosial turut berperan dalam meningkatnya penyalahgunaan obat tersebut. Dampak dari penyalahgunaan tramadol mencakup gangguan kesehatan yang serius serta konsekuensi sosial yang merugikan. Melalui penelitian yang menggabungkan berbagai metodologi dan fokus pada populasi tertentu seperti warga Kabupaten Bima, pengguna fasilitas rawat jalan, dan siswa SMA, dapat disimpulkan bahwa tindakan preventif dan intervensi yang efektif sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara holistik dan menyeluruh. Meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan obat, melakukan tes narkoba di institusi pendidikan, serta meningkatkan pengetahuan tentang risiko dan efek samping obat tramadol dapat menjadi langkah-langkah awal yang penting dalam menanggulangi masalah ini.
Penggunaan Cadaver Sebagai Media Pembelajaran dalam Perspektif Islam dan Medis Wilayah Sumedang: Kajian Etika, Legalitas, dan Nilai Lokal dalam Pendidikan Kesehatan Puspita, Reza; Putri, Amelia Cahya; Ameliawati, Bella Ayu; Prasasti, Cania; Karomah, Isti; Wulandari, Yuni; Supriyadi, Tedi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19000

Abstract

Penggunaan cadaver sebagai media pembelajaran anatomi dalam pendidikan kesehatan kerap menimbulkan dilema etika dan keagamaan, khususnya di daerah mayoritas Muslim seperti Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pandangan medis dan Islam terhadap praktik penggunaan cadaver dalam pendidikan kesehatan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara semi-terstruktur terhadap tokoh agama dan tenaga medis di Sumedang. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan cadaver diperbolehkan dalam kondisi darurat dengan syarat tertentu, serta dinilai efektif dalam meningkatkan pemahaman anatomi, menumbuhkan empati, dan membentuk profesionalisme mahasiswa. Penelitian ini menyimpulkan perlunya pedoman etika berbasis religius-lokal agar praktik pendidikan berjalan selaras dengan nilai kemanusiaan, ajaran Islam, serta tuntutan keilmuan di bidang kesehatan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan kurikulum dan kebijakan pendidikan medis yang kontekstual dan sensitif terhadap nilai-nilai lokal masyarakat. The use of cadavers as a medium for learning anatomy in medical education often raises ethical and religious dilemmas, especially in Muslim-majority areas such as Sumedang. This study aims to examine the medical and Islamic views on the practice of using cadavers in medical education. The method used was descriptive qualitative with semi-structured interviews with religious leaders and medical personnel in Sumedang. The results show that the use of cadavers is allowed in emergency conditions with certain conditions, and is considered effective in improving anatomical understanding, fostering empathy, and shaping student professionalism. This study concludes that there is a need for religious-local-based ethical guidelines so that educational practices run in harmony with human values, Islamic teachings, and scientific demands in the health sector. The findings are expected to be the basis for curriculum and policy development for medical education that is contextual and sensitive to local values.