Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Indeks Kerusakan Pesisir Pantai Berighe'en Di Kabupaten Situbondo Upaya Pelestarian Ekosistem Pesisir Purnomo, Rinaldy Harjo; Listriyana, Ani; Barizy, Roqy
Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut Vol 2 No 01 (2024): Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut
Publisher : Program Studi Teknik Kelautan Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mapel.v2i01.4327

Abstract

Pesisir pantai Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Indonesia, adalah ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati dan memegang peranan penting dalam menyediakan sumber daya alam untuk kehidupan manusia. Namun, seperti banyak wilayah pesisir lainnya, kabupaten ini menghadapi tekanan kerusakan akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim global. Tantangan utama meliputi perubahan pola penggunaan lahan, peningkatan pembangunan pesisir, dan eksploitasi sumber daya alam laut. Untuk mengukur dan memahami tingkat kerusakan pesisir, pengembangan indeks kerusakan pesisir menjadi penting sebagai alat evaluasi dampak berbagai faktor terhadap kesehatan ekosistem pesisir. Kabupaten Situbondo, dengan keindahan alam uniknya, termasuk ekosistem hutan mangrove, terumbu karang, dan kehidupan laut yang beragam, mengalami tekanan signifikan dari pertumbuhan populasi dan aktivitas manusia. Perubahan iklim yang termanifestasi dalam kenaikan suhu air laut, permukaan laut, dan intensitas badai yang lebih tinggi semakin meningkatkan kerentanan pesisir terhadap kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan indeks kerusakan pesisir di Pantai Berighe'en, Kabupaten Situbondo. Dengan melibatkan parameter fisik, biologis, kimia, dan sosio-ekonomi, indeks ini diharapkan memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi pesisir dan tingkat kerusakannya, sambil mengidentifikasi faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap kerusakan pesisir. Metodologi analisis IKP melibatkan enam variabel, termasuk perubahan garis pantai, intensitas badai, populasi, sumber daya air, sumber daya pesisir, dan infrastruktur pesisir. Pembobotan variabel dilakukan dengan membagi nilai variabel ke dalam lima tingkatan kerusakan. Hasil analisis IKP di Pantai Berighe'en menunjukkan nilai sebesar 16,32, menandakan tingkat kerentanan pesisir yang rendah. Kesimpulannya, Kabupaten Situbondo dihadapkan pada tantangan signifikan terkait kerusakan pesisir. Meskipun demikian, nilai IKP yang rendah di Pantai Berighe'en menunjukkan adanya potensi untuk merancang strategi pelestarian efektif guna menjaga ekosistem pesisir yang berharga. Oleh karena itu, perlunya upaya pelestarian yang mendesak dan penerapan indeks kerusakan pesisir untuk identifikasi area yang memerlukan perhatian khusus dan pengembangan strategi pelestarian berkelanjutan
Identifikasi Waduk Bajulmati Baluran Banyuputih Kabupaten Situbondo Purnomo, Rinaldy Harjo; Barizy, Roqy; Silviyanti, Nurul Amalia
Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut Vol 2 No 01 (2024): Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut
Publisher : Program Studi Teknik Kelautan Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mapel.v2i01.4395

Abstract

Bendungan merupakan struktur rekayasa yang dibangun untuk mengendalikan aliran air sungai atau saluran lainnya, memiliki fungsi utama sebagai penahan air dan pembentuk waduk. Fungsi bendungan meliputi penyediaan air irigasi, pembangkit listrik tenaga air, pengendalian banjir, dan penyediaan air minum. Sejak zaman kuno, manusia telah memanfaatkan bendungan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mendukung pembangunan ekonomi serta sosial suatu wilayah. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan purposive area dengan observasi langsung di lapangan, mengamati fenomena terkait tujuan penelitian. Waduk Bajulmati, contoh konkret bendungan urugan centre core rock fill dam, terletak di perbatasan Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi, Jawa Timur. Dibangun pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2015, waduk ini memiliki fungsi multi, termasuk irigasi, pariwisata, penyediaan air baku, perikanan, dan pembangkit listrik. Material utama dalam tubuh bendungan urugan centre core rock fill dam melibatkan batuan besar sebagai lapisan utama, dengan inti kedap air dari tanah liat, bahan geosintetik, atau kombinasi material lainnya. Pelepasan tekanan, batu, dan tanah pendukung juga berperan penting dalam struktur bendungan.