Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS AIR DI PANTAI DUWET, KECAMATAN PANARUKAN SEBAGAI UJI PENDAHULUAN STATUS KEAMANAN BUDIDAYA ALGA ULVA Ani Listriyana; Anita Diah Pahlewi
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 3 No 1 (2019): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.377 KB) | DOI: 10.36841/cermin_unars.v3i1.365

Abstract

Pantai pathek Selatan Desa Duwet menyimpan potensi laut yang sangat besar yang belum di kelolah dengan baik yaitu alga Ulva. Selama ini masyarakat menjualnya dengan harga Rp. 1.300 untuk berat ulva kering. Namun, tanggal 13 April sudah dilakukan program pelatihan agar masyarakat mempu mengolah alga ini menjadi stik Ulva dan saat ini mereka sudah mula memasarkannya. DI samping itu, di lokasi ini juga terdapat tambak yang cukup besar dengan buanga limbah ke laut dekat dengan lokasi ulva berada. Maka dari itu kami, ingin mengetahui bagaiman kualitas air di perairan. Apakah kondisinya sudah aman untuk oraganime baik ikan dan ulva atau tidak. Pengambilan sampel dilakuka di tiga titik yaitu L1,L2 dan L3 dan masing masing dilakukan saat pasang dan saaat surut. Adapun parameter yang diukur antara lain Suhu, pH, oksigen terlarut (DO), kadar nitrit dan kadar amonia. Secara umum, oksigen terlarut cukup banyak sehingga memungkinkan untuk biota laut berkembangbiak. Kadar amonia di LP2 dan LP3 memenuhi standar baku mutu lingkungan sedangkan untuk kadar amonia di LP1, LS1, LS2, LS3 di atas baku mutu lingkungan yang artinya hal ini cukup membayakan karena bersifat toksik. Hal ini dapat disebabkan karena terdapat buangan limbah yang belum dikelolah secara maksimal oleh pemilik tambak dan terdapat beberapa kotoran sapi yang dibuang dipinggir pantai. Selain edukasi kepada pemilik ternak sapi dan negosiasi dengan pihak tambak, yang harus dilakukan saat ini oleh warga adalah mengambil Ulva saat kondisi pasang.
DIVERSIFIKASI ALGA ULVA MENJADI KRIPIK DAN KRUPUK NORI DI DESA DUWET KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO Ani Listriyana; Anita Diah Pahlewi
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 3 No 2 (2019): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.62 KB) | DOI: 10.36841/integritas.v3i2.364

Abstract

Pantai pathek Selatan Desa Duwet menyimpan potensi laut yang sangat besar yang belum dikelola dengan baik yaitu alga Ulva. Selama ini masyarakat Desa Duwet menjualnya dengan harga Rp. 1.300 untuk berat ulva kering. Oleh karena itu kami memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Duwet tentang pengolahan alga menjadi stik dan kerupuk nori dengan harapan setelah mendapatkan pelatihan, akan mereka lanjutkan untuk usaha. Sebelum pelatihan , kami melakukan uji organoleptik kepada beberapa orang terkait produk yang akan kami berikan penyuluhannya kepada masyarakat. Hasilnya mereka menyukai produk stik dengan jumlah nori yang lebih banyak. Pasca pelatihan yang dihadiri kurang lebih 20 ibu-ibu ini yang pada akhirnya mereka membuat kelompok “ulva Lestari” sepakat untuk melanjutkan usaha stik nori dibandingkan kerupuk Nori karena pembuatan stik membutuhkan waktu yang lebih sedikit dibandingkan dengan kerupuk. Sampai saat ini sudah beberapa kali pemesanan stik nori melalui ibu-ibu yang telah mengikuti pelatihan ini. Pendampingan akan terus dilakukan hingga mereka bisa mandiri dan mempunyai pasar yang cukup luas.
SOSIALISASI PENGENALAN WILAYAH PESISIR KEPADA MAHASISWA STKIP PGRI SITUBONDO Anita Diah Pahlewi; Ani Listriyana; Creani Handayani
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 1 No 2 (2022): AGUSTUS 2022
Publisher : MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.852 KB) | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v1i2.2082

Abstract

Kabupaten Situbondo merupakan wilayah pesisir karena memiliki pantai, hutan mangrove, terumbu karang, dan lamun. Wilayah pesisir Situbondo yang potensial sektor kelautan dan perikanannya dapat menjadi modal untuk mewujudkan Misi 3 RPJMD 2021-2026 dan mencapai sasaran RPJPD Kabupaten Situbondo 2005-2025. Jika pengetahuan tentang ciri khas wilayah Situbondo yang merupakan wilayah pesisir tidak diperkenalkan kepada masyarakat, terutama generasi muda penerus pembangunan di Kabupaten Situbondo, maka dapat mengakibatkan rendahnya perhatian terhadap potensi pesisir di Situbondo. pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan kesamaan persepsi mengenai wilayah pesisir di Situbondo agar pengetahuan masyarakat, dalam hal ini mahasiswa STKIP PGRI Situbondo, mengenai pesisir semakin terbuka luas sehingga menggugah minat mereka untuk berkontribusi terhadap wilayah pesisir khususnya di Situbondo. Tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yaitu: pendahuluan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “Sosialisasi Pengenalan Wilayah Pesisir kepada Mahasiswa STKIP PGRI Situbondo” berjalan dengan lancar dan sukses. Pengabdian kepada masyarakat “Sosialisasi Pengenalan Wilayah Pesisir kepada Mahasiswa STKIP PGRI Situbondo”, memberikan suasana baru bagi para peserta, yaitu mahasiswa STKIP PGRI Situbondo karena pada topik di perkuliahan mereka belum dikenalkan pengetahuan mengenai wilayah pesisir, khususnya pesisir Situbondo. Mereka tertarik dengan potensi pariwisata dan budidaya perikanan yang ada di wilayah pesisir Situbondo.
Analisis Kualitas Air Alkalinitas pada Perairan Tambak Intensif Situbondo Ani Listriyana; Creani Handayani; Anita Diah Pahlewi
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 4, Number 2, July 2023 Edition
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/zl.v4i2.27456

Abstract

Situbondo regency is one of the regencies located on the north coast of east java province which has potential in the fisheries and marine sectors. The sea area in Situbondo Regency is 1,142.4 km2. Geographically, these potential areas are concentrated in coastal areas with fishing, pond aquaculture, freswater aquaculture, seawater aquaculture, hatcheries and fishery prosessing businesses. Aquaculture businesses growing rapidly in Situbondo Regency, namely vaname shrimp aquaculture. The survival of vaname shrimp is influenced by the quality of water used. Alkalinity is one of the water quality parameters that impartant in the growth of vaname shrimp. Alaklinity that is to low will cause the shrimp can change their shells or molt frequently. Shrimp tat molt too often will be susceptible to disease and the threat of cannibalism due to the weak condition of the shrimp. In addition , too low alkalinity can also cause the shrimp fail to molt so that the shrimp can die. Besides that, if the alkalinity is too high, it will be difficult for the shrimp to molt so that their growth is not optimal. Water quality testing with alakalinity parameter was caried out at several pond location as samples, namely location 1 in Demung village, besuki district, location 2 in Kilensari village, Panarukan district, location 3 in Sletreng village , Kapongan district dan location 4 in Agel Village, Jangkar district. The research was conducted for 1 year with testing every 2 weeks. The result of measurements of alkalinity in Situbondo waters from november until November 2022 were ini the range of 90- 145 ppm. Thies value is still classified as appropriate to support pond-based shrimp farming based on water quality standart by PERMENT KP No.75 of 2016 concerning general duidelines for shrimp aquaculture stating that the level of alkalinity in water should be range of 80- 150 ppm. Meanwhile, number of Ca2+ level that support hardness are also in safe range for the survival of vaname shrimp, which below 500 ppm. Keyword : Alkalinity, Water Quality, Pond
Analisa Keberlanjutan Budidaya Tambak Berdasarkan Parameter Kualitas Air di Kabupaten Situbondo Anita Diah Pahlewi; Creani Handayani; Ani Listriyana; Arifah Arifah; Vina Dzurrotoon Nafisah
Juvenil Vol 4, No 3: Agustus (2023)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i3.21195

Abstract

ABSTRAKKualitas air pada tambak yang buruk sangat berdampak pada produksi sehingga diperlukan kajian mengenai analisis keberlanjutan dari parameter kualitas air untuk menjaga kelangsungan usaha. Penelitian ini bertujuan mengetahui indeks keberlanjutan parameter kualitas perairan yang ada di air pembesaran budidaya tambak udang. Waktu penelitian mulai Desember 2021 hingga November 2022. Sampel penelitian diambil dari 4 lokasi yaitu desa Demung Kecamatan Besuki, Desa Kilensari Kecamatan Panarukan, Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan, dan Desa Agel, Kecamatan Jangkar. Ada empat parameter kualitas air yang dianalisis yaitu total bakteri, total vibrio, alkalinitas total, dan bahan organik. Analisa data menggunakan analisa keberlanjutan untuk menggambarkan status keberlanjutan sumberdaya perairan menggunakan perangkat lunak RAPFISH. Berdasarkan nilai indeks keberlanjutan total bakteri tambak Panarukan dan Sletreng termasuk kategori tidak berkelanjutan, tambak Jangkar cukup berkelanjutan, tambak daerah Demung sangat berkelanjutan. Berdasarkan nilai indeks keberlanjutan total vibrio di tambak Panarukan, tambak Sletreng, tambak Jangkar dan tambak Demung termasuk kategori sangat berkelanjutan Tambak Demung, Jangkar dan Sletreng untuk dimensi alkalinitas total termasuk kategori sangat berkelanjutan, sedangkan di tambak Panarukan masuk kategori cukup berkelanjutan. Tambak Demung, nilai indeks keberlanjutan untuk dimensi bahan organik termasuk kategori sangat berkelanjutan. Indeks keberlanjutan tambak Panarukan dan tambak Sletreng termasuk kategori kurang berkelanjutan, sedangkan Tambak Jangkar termasuk kategori cukup berkelanjutan.Kata Kunci: Analisa Keberlanjutan, Kualitas Air, Budidaya Tambak, RAPFISHABSTRACTPoor water quality in ponds greatly impacts production, so a study is needed regarding the sustainability analysis of water quality parameters to maintain business continuity. This study aims to determine the sustainability index of water quality parameters in the enlargement water for shrimp pond cultivation. The time for the research was from December 2021 to November 2022. The research samples were taken from 4 locations, namely Demung Village, Besuki District, Kilensari Village, Panarukan District, Sletreng Village, Kapongan District, and Agel Village, Jangkar District. There were four water quality parameters analyzed, namely total bacteria, total vibrio, total alkalinity, and organic matter. Data analysis uses sustainability analysis to describe the sustainability status of aquatic resources using RAPFISH software. Based on the total sustainability index value of bacteria, the Panarukan and Sletreng ponds are categorized as unsustainable, the Jangkar ponds are quite sustainable, the Demung ponds are highly sustainable. Based on the total sustainability index value of vibrios in Panarukan ponds, Sletreng ponds, Jangkar ponds and Demung ponds are in the very sustainable category. The Demung, Jangkar and Sletreng Ponds for the total alkalinity dimension are in the very sustainable category, while those in Panarukan ponds are in the moderately sustainable category. Tambak Demung, the value of the sustainability index for the dimension of organic material is in the very sustainable category. The sustainability index for Panarukan and Sletreng ponds is in the less sustainable category, while the Jangkar Pond is in the moderately sustainable category.Keyword: sustainability analysis, Water Quality, pond cultivation, RAPFISH
PENGARUH PENAMBAHAN SERABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN PLASBUT(PLASTIK SERABUT) PAVING BLOCK Ani Listriyana; Nurul Amalia Silviyanti
JURNAL SIPIL SAINS Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v13i1.6493

Abstract

Abstrak: Pengolahan sampah plastik menjadi paving block telah banyak dijadikan solusi dalam pengolahan limbah plastik.  begitu pun dengan paving block dengan filler serabut dan matriks semen. Penelitian ini bertujuan mengetahui kuat tekan ketika plastik dan serabut di kombinasikan sebagai matriks dan filler di tambah dengan filler pasir menjadi plasbut paving block. Plastik yang digunakan berjenis polypropilen. Produksi dilakukan dengan mencampurkan pasir dan plastik dalam 1 adonan, kemudian pada proses pencetakan serabut diletakkan di tengah cetakan tidak di campur menjadi satu dengan plastik dan pasir. Hasil uji tekan menunjukkan kuat tekan tertinggi di peroleh plasbut dengan komposisi plastik : Pasir : Serabut sebesar 70%:30%:0.5% dengan kuat tekan rata rata sebesar 12 MPa. diikuti dengan plasbut dengan komposisi plastik : Pasir : Serabut sebesar 70%:30%:0.125% dengan kuat tekan rata rata sebesar 9.1 MPa. Kuat tekan pada rentang ini sesuai untuk taman dengan mutu beton D.  Kata kunci: Plasbut Paving block. Serabut kelapa. Kuat Tekan Abstract: Processing plastic waste into paving blocks has been widely used as a solution for plastic waste. They are likewise paving blocks that use fibre filler and a cement matrix. This study aims to determine the compressive strength when plastic and fibres are combined as a matrix and filler are added with sand filler to become "plans but" paving blocks. The plastic used is polypropylene. Production is done by mixing sand and plastic in one dough, and then in the production process, the fibres are placed in the middle of the mould, not mixed with plastic and sand. The results of the compressive test showed that the highest compressive strength was obtained from "plasbut" with a plastic composition: Sand: Fiber of 70%: 30%: 0.5% with an average compressive strength of 12 MPa. followed by "plasbut" with a plastic composition: Sand: Fiber of 70%:30%:0.125% with an average compressive strength of 9.1 MPa. This compressive strength in this range is suitable for gardens with concrete quality D.Keywords: Plasbut Paving block. Coconut fibre. compressive strength 
Pemanfaatan Data Hidro-Oseanografi Untuk Menentukan Tipe Bangunan Pantai Menggunakan Analytical Hierarcy Process (AHP) di Dusun Laok Bindung, Situbondo Arifah - Arifah; Ani Listriyana; Creani Handayani
Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut Vol 1 No 02 (2023): Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut
Publisher : Program Studi Teknik Kelautan Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mapel.v1i02.3593

Abstract

Permasalahan lingkungan pesisir di Indonesia seperti abrasi, erosi dan banjir rob menjadi salah satu tugas besar bagi pemerintah dan masyarakat karena mengancam pemukiman warga. Permasalahan abrasi dan erosi pantai menimbulkan dampak buruk yang memengaruhi berbagai sektor kehidupan. Untuk menanggulangi bencana alam yang akan terus terjadi di wilayah pantai maka dibutuhkan tipe bangunan pelindung pantai yang dapat menghalangi terjangan ombak besar dan mengatasi banjir rob sehingga daerah yang berada didekat pantai lebih aman. Lokasi penelitian dilakukan di Dusun Laok Bindung, Situbondo dan waktu penelitian dimulai pada bulan Februari-April 2023. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan pilihan tipe alternatif bangunan pelindung pantai yang cocok dibangun di Dusun Laok Bindung, Situbondo dan untuk menentukan tipe bangunan pelindung pantai dengan metode Analytical Hierarcy Process (AHP) di Dusun Laok Bindung, Situbondo. Analisis yang digunakan adalah Analytical Hierarcy Process (AHP) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan kompleks yang tidak terstruktur, strategis dan dinamis ke dalam bagian dan mengaturnya dalam hirarki. Kriteria yang digunakan yakni kemampuan bangunan melindungi pantai dari serangan gelombang (K1), kondisi rentang pasang surut (K2), keterpaduan alternatif dengan bangunan eksisting (K3), keterpaduan alternatif dengan aktivitas masyarakat (K4), estetika (K5), kemudahan pelaksanaan (K6), biaya pembangunan (K7), kemudahan pemeliharaan (K8), dampak bangunan terhadap lingkungan sekitar (K9), dan ketersediaan material di lokasi (K10). Hasil analisis penentuan tipe alternatif bangunan pantai dengan program expert choice didapatkan alternatif Seawall berbobot 0,268, Revetment berbobot 0,226, Tanggul laut 0,205, Groin berbobot 0,184 dan Breakwater berbobot 0,116 dengan nilai konsistensi 0,01.
Pemanfaatan Limbah Plastik Dan Serabut Kelapa Menjadi Paving Blok Vina Dzurrotoon Nafisah; Ani Listriyana; Moh. Syaifurrijal; Muhammad Nur Zuhudil Wahyudi
Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut Vol 1 No 01 (2023): Jurnal Manajemen Pesisir dan Laut
Publisher : Program Studi Teknik Kelautan Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mapel.v1i01.2779

Abstract

Plastic waste is still a problem that has not yet found a solution. The use of plastic-based objects is still in great demand so that waste from plastic waste needs good management measures so that it does not further contaminate land and waters. According to Indonesian domestic waste statistics, the type of plastic waste produced accounts for 5.4 million tons annually or 14% of total waste production. Plastic has a long carbon chain so it takes a very long time for plastic waste to decompose naturally. In this research, paving blocks will be made from plastic waste of the PET type (polyethylene terephthalate) mixed with coconut fiber, considering that Situbondo district has a long coastline of 150 km so the potential for the existence of coconut trees which are found in this area also produces a lot of coconut fiber waste. As for this study, it aims to determine the best composition of the combination of the amount of mixing between sand, plastic and coconut fiber in the manufacture of plastic paving blocks. The compressive strength test in this study was carried out manually using a gallon and water. The compressive strength test with good results was obtained on a composition of 210 grams of sand, 70 grams of plastic and 10 grams of fiber.
Training on Making Colour full Paving Block Made from Plastic Waste in SMPN 4 Situbondo SATAP Ani Listriyana; Vina Dzurrotoon Nafisah; Muhammad Nur Zuhudil
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): juni : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v2i2.815

Abstract

Paving blocks, also known as concrete bricks, are one of the materials commonly used by the public with many uses. Paving type A for roads, paving type B for parking lots, paving type C for pedestrians and paving type D for parks and other uses. Related to waste management efforts in Indonesia, efforts have been made to process one of them by processing plastic waste into paving blocks. From the research results, the maximum compressive strength value was obtained in a mixture of 30% Polypropylene plastic: 70% fine aggregate with a compressive strength value of 16.11 MPa, this value can be included in quality class C which can be used for pedestrians. There is quite a lot of this plastic waste in the coastal environment of Situbondo, Gelung Village. Therefore, one of our programs is to provide training to junior high school students and the academic community at SMPN 4 Panarukan SATAP in processing colorful plastic into paving blocks
Aplikasi Penggunaan Solar Oven Sebagai Alternatif Food Dryer dalam Upaya Peningkatan Produksi Rengginang Siswoyo, Nurul Amalia Silviyanti; Listriyana, Ani; Yekti, Gema Iftitah Anugerah
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 8 No 1 (2024): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v8i1.4314

Abstract

Situbondo adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang terletak di pesisir pantai utara pulau Jawa dengan garis pantai sepanjang 150 km. Desa Duwet adalah salah satu daerah di pesisir Situbondo yang terletak di Kecamatan Panarukan. Salah satu usaha yang dijalankan oleh masyarakat disini adalah olahan ikan berupa rengginang. Rengginang adalah beras ketan yang diolah kemudian dijemur dibawah sinar matahari langsung selama dua hari agar kering sempurna. Pengeringan menggunakan matahari memiliki beberapa kekurangan yakni, jika cuaca mendung maka rengginang akan berjamur dan tidak dapat dijual sehingga mitra akan merugi. Kedua, penjemuran tradisional rawan akan debu dan mikroba lain yang bebas masuk mengingat penjemuran rengginang diletakkan di pinggir jalan. Tujuan utama pengabdian ini adalah untuk membantu mitra memproduksi Rengginang Cemara indah agar lebih cepat kering dan lebih higienis. Penggunaan solar oven sebagai alat pengering bertujuan untuk mempersingkat waktu tanpa adanya tambahan biaya produksi mengingat bahan utama solar oven adalah matahari. Kompor surya atau solar oven adalah alat pengering yang dilengkapi dengan reflektor untuk menangkap sinar matahari dan isolator untuk menahan panas agar tidak mudah keluar. Dari pelaksanaan pengabdian, terbukti bahwa penggunaan alat pengering ini dapat mempersingkat waktu penjemuran yang awalnya 2 hari (±14 jam saat matahari terik) menjadi 1 hari (± 8 jam saat matahari terik) sehingga mitra dapat memproduksi lebih banyak rengginang dalam waktu yang sama dibandingkan saat menggunakan penjemuran biasa. Selain lebih cepat kering, rengginang yang dihasilkan juga lebih higienis karena design alat dengan penutup yang melindungi dari debu dan mikroba namun tetap memungkinkan adanya pertukaran udara lewat jaring aluminium agar rengginang yang dihasilkan tetap merekah.