This study aims to improve the essay writing skills of second-grade students at SDN 9 Kaidipang, North Bolaang Mongondow Regency, through the implementation of graphic design-based learning media. The problem addressed in this study is the low level of students' writing skills, as indicated by their inability to meet the learning indicators of the Indonesian language subject. This research employed a Classroom Action Research (CAR) approach conducted in two cycles, with each cycle consisting of two meetings. Data collection techniques included observation, written tests, and documentation of student work. The results showed a progressive improvement in students' writing abilities across the cycles. In the first cycle, only 3 out of 11 students (27%) met the success criteria in the first meeting, increasing to 5 students (45%) in the second meeting. In the second cycle, 7 students (64%) achieved the criteria in the first meeting, and 9 students (82%) in the second meeting. These findings demonstrate that the use of graphic design media can significantly enhance students' essay writing abilities. Therefore, this medium is considered effective and appropriate as an alternative strategy for teaching Indonesian language at the elementary level to promote literacy skills in an engaging and meaningful way. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas II SDN 9 Kaidipang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, melalui penerapan media pembelajaran berbasis desain grafis. Permasalahan yang diangkat adalah rendahnya keterampilan menulis karangan siswa, yang ditunjukkan oleh kurangnya pencapaian indikator pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes tertulis, dan dokumentasi hasil kerja siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis siswa dari siklus ke siklus. Pada siklus I pertemuan pertama, hanya 3 dari 11 siswa (27%) yang mencapai kriteria ketuntasan, meningkat menjadi 5 siswa (45%) pada pertemuan kedua. Pada siklus II pertemuan pertama meningkat menjadi 7 siswa (64%), dan pada pertemuan kedua mencapai 9 siswa (82%). Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan media desain grafis secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa. Dengan demikian, media ini layak digunakan sebagai alternatif strategi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa secara aktif dan menyenangkan.