Fenomena hujan lebat pada tanggal 3 Februari 2021 di wilayah Surakarta menyebabkan banjir setinggi 40-80 Cm. Terjadinya fenomena hujan lebat ini perlu dilakukan kajian dalam aspek meteorologis yang bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya hujan lebat berdasarkan kajian meteorologis. Dalam penelitian ini dilakukan kajian meteorologis dalam skala Global, Regional, dan Lokal. Kajian meteorologis ini menggunakan teknik pendekatan kuantitatif deskriptif berdasarkan nilai dari setiap parameter meteorologis yang ditinjau. Sumber data yang diambil berdasarkan nilai indikator pada setiap parameter meteorologi dari skala Global hingga Lokal. Berdasarkan hasil kajian, pada Bulan Februari indeks nilai SOI sebesar +11.5 menandakan adanya pengaruh La-Nina di wilayah Indonesia. Peningkatan suhu di Laut Jawa menyebabkan naiknya laju evaporasi disertai terbentuknya daerah belokan angin yang mendukung pembentukan awan konvektif diwilayah Jawa Tengah. Profil atmosfer pada Kota Surakarta, menunjukkan nilai Updraft yang kuat saat pembentukan awan konvektif dengan nilai vertical velocity sebesar -0.7 sampai -0.3 Pa/s. Pembentukan awan konvektif ini didukung juga dengan kondisi lapisan tekanan permukaan yang jenuh dengan nilai kelembaban relatif sebesar 85-90%. Kondisi atmosfer yang labil ditandai dengan nilai CAPE dalam rentang 180-390 J/Kg pada jam 10.00 UTC-12.00 UTC sehingga kondisi ini mendukung pembentukan awan Cumulonimbus.