Yasinta Aprilia Sembiring
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menghadapi Era Digital Di SMP Negeri 2 Kota Bengkulu Yasinta Aprilia Sembiring; Adisel; Qolbi Khoiri
GHAITSA : Islamic Education Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Darusssalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/ghaitsa.v4i2.529

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: 1) Kepribadian guru pendidikan agama Islam mantap dan stabil, 2) Kepribadian guru pendidikan agama Islam dewasa, 3) Kepribadian guru pendidikan agama Islam arif, 4) Kepribadian guru pendidikan agama Islam berwibawa, 5) Kepribadian guru pendidikan agama Islam berakhlak mulia dan teladan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun responden penelitian Kepala Sekolah dan 3 guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Kota Bengkulu. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: 1) Kepribadian guru mantap dan stabil; a) disiplin peraturan, b) bertutur kata sopan, c) tidak melanggar norma. 2) Kepribadian dewasa; a) sikap tanggung jawab, b) membuat RPP efisien dan efektif, c) menjalankan setiap tugas, dan d) melaksanakan peran guru. Guru yang menggunakan handphone di jam pembelajaran dengan tujuan mempermudah proses pembelajaran diperbolehkan. 3) Indikator kepribadian arif; a) menjalankan peran guru, b) berkontribusi dengan program sekolah, c) menjalin hubungan baik dengan orang tua peserta didik, d) menyumbangkan pemikiran, dan e) menerima kritik dan saran. Guru yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah berbagi bahan ajar, adalah pedidik yang kreatif dan inovatif. 4) Kepribadian berwibawa; a) sikap tegas, b) bertindak adil, c) membuat peserta didik segan, dan d) perkataan dan perbuatan sejalan. 5) Indikator kepribadian berkahlak mulia dan menjadi teladan bagi peserta didik yakni; a) mematuhi norma agama, etika baik. Fenomena guru mengajarkan goyang pargoy bertentangan dengan Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab 1 Pasal 1 ayat 1.