Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Ontologi Budaya Patriarki Terhadap Konstruksi Sosial Berbasis Gender di Desa Naob, yang mana budaya patriarki merupakan salah satu dampak diskriminasi antar dua variabel yaitu laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk bagaimana mengetahui realitas ontolgi budaya patriarki terhadap konstruksi sosial yang berdampak pada kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Eksistensi budaya patriarki terdapat praktek penghambat berupa diskriminasi perkembangan pertumbuhan gender sepertiĀ diskriminasi fisik,mental dan idealnya perempuan, dengan demikian yang perlu diwujudkan di Desa Naob adalah kesetaraan gender untuk mencapai kesejahteraan antara laki-laki dan perempuan. Upaya dan usaha dalam memperoleh informasi yang dikakukan kepada Tokoh Adat, Kepala Desa, BPD, Perangkat Desa dan Masyarakat Lainya. Untuk mendalami sebab akibat ontologi budaya patriarki terhadap kontruksi sosial di desa Naob, maka peneliti menggunakan teknik penggumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian di temukan bahwa latar belakang terjadi diskriminasi laki-laki pada perempuan karena laki-laki merupakan penguasa dalam suatu tatanan baik dalam lingkup rumah tangga maupun lingkup kelompok sehingga diskriminasi fisik, mental dan logika sering terjadi terhadap perempuan. Berdasarkan langkah-langkah, pemerintah selalu siap siaga dalam mengatasi dan meminimalisir terjadinya korban diskriminasi melalui penyuluhan-penyeluhan pemerintah melalui dinas kesehatan. Penyuluhan dan sosialisasi tentang kesetaraan gender masih diperlukan kepada masyarakat pada umunya dan perempuan pada khususnya agar terwujudnya suatu kesetaraan bagi masyarakat desa Naob