This research aims to analyze the local wisdom of Tegal people through a literature study approach. Qualitative method was chosen to produce descriptive data. The data used are words, phrases, clauses and sentences that can be found in the poetry anthology and a description of the reception by readers obtained through an open questionnaire. The analysis of local wisdom includes several aspects, such as Naga Dina and Petungan, which are used in calculating good days for social and spiritual activities, as well as Gugon Tuwon or Pemali, which act as moral guidelines. In addition, this research also explored the role of Laku or actions carried out by Tegal people, which reflected spiritual, moral and cultural values. Traditional arts, such as wayang and folk games as well as the traditions of Jamasan and Ruwat Bumi also became an important part of the cultural identity of the Tegal community. All of these aspects not only shaped the character of Tegal people but also maintained social, natural and spiritual balance in daily life. The results of this research can be used as teaching media in high schools and universities. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kearifan lokal masyarakat Tegal melalui pendekatan studi pustaka. Metode kualitatif dipilih untuk dapat menghasilkan data deskriptif. Data yang digunakan adalah kata-kata, frasa, klausa dan kalimat yang dapat ditemukan dalam antologi puisi dan deskripsi resepsi oleh pembaca yang diperoleh melaui angket terbuka. Analisis kearifan lokal tersebut mencakup beberapa aspek, seperti Naga Dina dan Petungan, yang digunakan dalam penghitungan hari baik untuk kegiatan sosial dan spiritual, serta Gugon Tuwon atau Pemali, yang berperan sebagai pedoman moral. Selain itu, penelitian ini juga menggali peran Laku atau perbuatan yang dijalankan oleh masyarakat Tegal, yang mencerminkan nilai-nilai spiritual, moral dan budaya. Kesenian tradisional, seperti wayang dan permainan rakyat serta tradisi Jamasan dan Ruwat Bumi juga menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Tegal. Keseluruhan aspek tersebut tidak hanya membentuk karakter masyarakat Tegal tetapi juga menjaga keseimbangan sosial, alam, dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media ajar di sekolah menengah maupun perguruan tinggi.