Nurlaelih, Euis Ellih
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN DAN ESTETIKA RUANG TERBUKA HIJAU ALUN-ALUN KABUPATEN SITUBONDO Husaimah, Faizil Hurro; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alun-Alun Kabupaten Situbondo memiliki peran penting bagi masyarakat sekitar. Selain sebagai paru-paru kota, alun-alun memiliki banyak fungsi, diantaranya fungsi ekonomi, estetika, sosial, dan budaya. Tujuan penelitian untuk menganalisis tingkat kenyamanan dan estetika ruang terbuka hijau Alun-Alun Kabupaten Situbondo. Hipotesis penelitian ini adalah Alun-Alun Kabupaten Situbondo belum memenuhi kriteria tingkat kenyamanan (19.9 ≤ THI ≥ 27) dan nilai estetika rendah. Penelitian dilaksanakan bulan Februari – April 2015 di Alun-Alun Kabupaten Situbondo. Kabupaten Situbondo terletak di ujung timur Pulau Jawa bagian utara dengan posisi antara 7o35’ – 7o44’ Lintang Selatan dan 113o30’ – 114o42’ Bujur Timur. Kabupaten yang memiliki ketinggian antara 0 mdpl ini memiliki suhu rata-rata + 340C dan kelembaban + 47%. Tingkat kenyamanan dianalisis menggunakan metode THI (Thermal Humidity Index), metode SBE (Scenic Beauty Estimation) untuk menganalisis estetika alun-alun secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai THI alun-alun + 26.5 (nyaman). Waktu nyaman menurut metode THI ialah jam 06.00 – 09.02 WIB dan jam 16.32 – 18.00 WIB sama dengan hasil kuisioner responden. Sedangkan jam 09.03 – 16.31 WIB termasuk tidak nyaman. Sisi selatan alun-alun tidak nyaman. Sedangkan sisi sebelah utara, timur, barat, dan tengah alun-alun termasuk nyaman karena ternaungi oleh pohon mahoni (Swietenia mahagoni) dengan tingkat kerapatan 95% dan pohon glodokan tiang (Polyalthia longifolia). Alun-Alun Kabupaten Situbondo memiliki nilai SBE kategori keindahan sedang (-31.86). Area yang memiliki nilai SBE tertinggi terletak di sisi tengah alun-alun (0.21). Sedangkan nilai SBE terendah berada di sisi barat laut alun-alun (-88.97). Lanskap dengan nilai SBE tinggi didukung dengan prinsip desain yang lengkap serta memiliki kesan yang rapi dan bersih.
APLIKASI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) DAN FREKUENSI PEMANGKASAN PUCUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN JUMLAH BUNGA TAPAK DARA (Catharanthus roseus (L.) G. Don) Safira, Ajla; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tapak dara (Cathranthus roseus) ialah tanaman hias jenis semak yang memiliki warna bunga cerah dan menarik, termasuk dalam famili Apocynaceae dan berasal dari benua Amerika. Saat ini, hasil dari budidaya tapak dara pot masih belum memenuhi kriteria layak jual berdasarkan preferensi konsumen yaitu bunga telah mekar (jumlah banyak), kuncup bunga banyak, dan tanaman kompak. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan jumlah bunga tapak dara ialah aplikasi plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dan frekuensi pemangkasan pucuk.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi PGPR 108cfu/ml dan frekuensi pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan dan jumlah bunga tapak dara. Penelitian dilaksanakan di screenhouse yang berlokasi di Kelurahan Merjosari, Kota Malang, berlangsung pada bulan Maret sampai Juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan yang diulang 4 kali. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tapak dara dengan pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 2 kali meningkatkan pertumbuhan tanaman tapak dara dibandingkan tanpa pemberian PGPR 10 ml/L air dan tanpa pemangkasan pucuk(kontrol). Pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 3 kali meningkatkan jumlah cabang dibandingkan perlakuan kontrol. Pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 2 kali meningkatkan 9 kali jumlah bunga per tanaman dan pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 3 kali hanya meningkatkan 5 kali jumlah bunga per tanaman lebih tinggi dari kontrol.
EVALUASI PERUBAHAN DESAIN ALUN-ALUN MERDEKA MALANG Widiawati, Rut Ria; Nurlaelih, Euis Ellih; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan desain Alun-alun Merdeka Malang telah dilakukan pada bulan Januari-April 2015. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan kajian melalui persepsi pengunjung terhadap perubahan desain yang terjadi ditinjau dari aspek keindahan, kenyamanan, dan fungsi sosial serta mendeskripsikan fungsi sosial yang baru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2016. Metode yang dilakukan adalah Evaluasi Purna Huni dengan tiga tahap pelaksanaan yaitu observasi, quisioner, dan pengukuran iklim mikro.  Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan 3 metode, yaitu analisis deskriptif eksploratif, analisis deskriptif statistik dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alun-alun Merdeka Malang setelah renovasi lebih indah, nyaman dan memiliki fungsi sosial dan fungsi lingkungan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum renovasi. Pada aspek keindahan, faktor-faktor yang mempengaruhi adalah tema, warna, titik perhatian, bentuk, ritme, proporsi dan keseimbangan. Nilai rata-rata keindahan menurut pengunjung adalah 93,85%. Untuk aspek kenyamanan, berdasarkan pengukuran THI didapatkan nilai 25,42 dengan kategori nyaman dan berdasarkan persepsi pengunjung nilai rata-rata kenyamanan adalah 76%. Pada aspek sosial, nilai rata-rata persepsi pengunjung untuk keberhasilan fungsi sosial sebesar 85% dan memiliki fungsi sebagai sarana rekreasi, relaksasi, bermain anak, dan interaksi sosial. Pada aspek lingkungan, Alun-alun Merdeka Malang memiliki fungsi sebagai bio ekologis, ekosistem perkotaan dan estetika serta memiliki 52 jenis tanaman yang tersebar pada tiga kategori, yaitu tanaman peneduh, penghias dan penutup tanah.
RESPON PEMBUNGAAN TANAMAN BLUE DAZE (Evolvulus glomeratus) TERHADAP NAUNGAN DAN TIGA DOSIS PUPUK NPK Prayogo, Bangun; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meningkatkan jumlah bunga tanaman blue daze dapat dilakukan dengan aplikasi pupuk secara langsung yaitu dengan menggunakan pupuk NPK. Toleransi naungan yang mempengaruhi tampilan tanaman blue daze perlu dilakukan pengujian agar diperoleh lokasi penanaman dan pemberian pupuk NPK yang dapat menghasilkan penampilan tanaman taman dengan jumlah bunga optimal. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh naungan dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman blue daze. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Desa Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang (112037’01.1’’- 112061’69.7’’ BT dan 7058’56.5’’-7098’23’6” LS) pada bulan Mei sampai Juli 2015. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan tersarang dengan 3 kali ulangan. Naungan digunakan sebagai perlakuan pada petak utama yang terdiri dari 4 level yaitu N0 = 0%, N1 = 25%, N2 = 50%, N3 = 75%, pemupukan NPK (g/tanaman) digunakan sebagai anak petak yang terdiri dari 3 level yaitu P0 = 0 g/tanaman, P1 = 2 g/tanaman, P2 = 4 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan naungan dan pemberian dosis pupuk NPK. Perlakuan naungan memberikan pengaruh nyata pada komponen vegetatif dan generatif. Sedangkan pemberian dosis pupuk NPK tidak berpengaruh nyata pada semua pengamatan. Hasil penelitian didapatkan bahwa semakin tinggi naungan maka semakin rendah nilai bobot kering tanaman (61%). Peningkatan naungan terhadap luas daun sebesar 7%, yang mengakibatkan penurunan jumlah bunga sebesar 57%.
RESPON TANAMAN CABAI HIAS (Capsicum spp.) TERHADAP FREKUENSI PEMANGKASAN DAN JENIS WADAH MEDIA TANAM PADA BUDIDAYA DI ATAP BANGUNAN (ROOF TOP) Tjitra, Karinna VandaLiana; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budidaya di roof top membutuhkan tanaman yang tahan angin dan suhu serta mendapatkan material yang ringan pada kontruksi bangunan serta diperlukan pertumbuhan tanaman yang rendah dan pot yang ringan. Dalam penelitian ini digunakan tanaman cabai hias yang ada di polybag dengan pemangkasan lebih dari 1 kali dan pada beberapa macam pot. Tujuan penelitian ini ialah Mempelajari dan mendapatkan respon terbaik pada tanaman cabai hias terhadap frekuensi pemangkasan dan jenis wadah media tanam pada budidaya penanaman di atap bangunan (roof top). Penelitian dilaksanakan mulai  Juni hingga Oktober 2016 di Kecamatan Genting, Kelurahan Lowokwaru, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi pemangkasan dan jenis wadah terdapat pengaruh yang nyata pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, jumlah buah, bobot buah dan bobot kering kecuali waktu pertama munculnya bunga dan buah. Respon terbaik tanaman cabai hias ialah pada perlakuan pemangkasan 2 kali pada wadah polybag, memiliki luas daun 39%, jumlah cabang 50% dan jumlah buah sebesar 29% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemangkasan pada wadah pot liat.  Bobot basah pada polybag dengan menggunakan media tanam kompos dan tanah memiliki bobot lebih ringan (74,68%) dibandingkan dengan pot liat.
TANGGAP PERTUMBUHAN DAN WARNA DAUN PUCUK MERAH (Syzygium oleana) PADA DOSIS PUPUK MgSO4 DAN TINGKAT NAUNGAN Larasati, Emira Dyah; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang pengaruh dosis pupuk MgSO4 dan tingkat naungan terhadap pertumbuhan dan warna daun tanaman pucuk merah (Syzygium oleana) dilaksanakan di lahan percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP), Malang. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Tersarang dengan 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Petak utama adalah naungan terdiri dari 4 taraf, yaitu: tanpa naungan (cahaya 100%), naungan 25% (cahaya 75%), naungan 50% (cahaya 50%), dan naungan 75% (cahaya 25%). Sedangkan anak petak adalah dosis MgSO4 terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pupuk MgSO4 (P0), dosis pupuk MgSO4 2 g/polybag (P1) dan dosis pupuk MgSO4 4 g/polybag (P2). Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi nyata antara perlakuan naungan dan dosis MgSO4 pada pertambahan luas daun. Perlakuan pemberian dosis MgSO4 hanya berpengaruh pada pertambahan jumlah daun. Sedangkan, perlakuan naungan berpengaruh nyata terhadap hasil panjang tanaman, jumlah tunas, bobot segar dan kering total tanaman, dan warna daun. Tanaman pada perlakuan tanpa naungan dan 25% naungan didominasi warna  merah kecoklatan (Moderate Reddish Brown) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Jumlah tunas yang dihasilkan lebih banyak dan memiliki warna daun cerah. Hal tersebut menunjukan bahwa tanaman pucuk merah masih dapat tumbuh dengan optimal pada intensitas cahaya 75%.
Respon Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa var. Lollorosa) terhadap Media Tanam dan Konsentrasi Nutrisi pada Hidroponik Sistem Sumbu Sembodo, Sri Aryo; Nurlaelih, Euis Ellih; Wicaksono, Karuniawan Puji
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaku budidaya selada merah hidroponik selama ini kurang memperhatikan media tanam dan konsentrasi  nutrisi yang digunakan, sehingga terkadang selada merah yang dibudidayakan tumbuh berdaun hijau, hasilnya kurang optimal dan rasanya pahit. Sedangkan hidroponik merupakan metode budidaya yang memerlukan biaya cukup tinggi. Dengan melihat kondisi tersebut maka diperlukan teknologi yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas selada merah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari jenis media tanam dan konsentrasi nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil selada merah dengan sistem hidroponik, serta analisis usahatani hidroponik selada merah. Penelitian ini dilaksanakan di dalam screen house pada Bulan Oktober-November 2016 yang bertempat di Jl. Sebuku II, Bunul, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 kombinasi perlakuan, yaitu dengan mengkombinasikan jenis media tanam berupa arang sekam, cocopeat, dan pasir dengan konsentrasi nutrisi 3 ml l-, 5 ml l-, dan 7 ml l-. Seluruh kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian memberikan hasil yang signifikan hanya pada parameter jumlah daun tanaman pada umur 14 hst. Sedangkan hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa perlakuan pasir + 3 ml l- larutan A dan B (M7) merupakan perlakuan yang paling efisien dan ekonomis.
Pengaruh Jarak Tanam dan Frekuensi Pinching Terhadap Pertumbuhan Tanaman Lisianthus (Eustoma grandiflorum Raf.) Shinn. Daraini, Miskah; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lisianthus merupakan salah satu jenis bunga potong yang belum banyak dibudidayakan di kalangan petani Indonesia dan produktivitas tanaman lisianthus juga masih rendah. Penyebab rendahnya produktivitas ini salah satunya adalah jarak tanam yang belum sesuai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara perlakuan jarak tanam dan frekuensi pinching, serta mengetahui penggunaan jarak tanam yang sesuai pada tanaman lisianthus dan aplikasi pinching yang sesuai untuk meningkatkan tinggi tanaman pada tanaman lisianthus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2017 di screen house yang terletak di Desa Sidomulyo, Kota Batu, dengan ketinggian ± 800 mdpl dan suhu sekitar 15-25°C. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perlakuan jarak tanam yang semakin rapat dengan perlakuan  pinching memberikan tinggi tanaman yang semakin tinggi dibandingkan dengan penggunaan jarak tanam yang renggang dengan non pinching. Perlakuan jarak tanam 10cmx10cm (J1) merupakan jarak tanam yang sudah sesuai untuk diterapkan. Karena sudah memiliki kriteria tinggi tanaman yang memenuhi grade A.
Pengaruh Komposisi Media Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Padi Gogo (Oryza sativa L.) Pada Sistem Budidaya Tanaman Di Atas Gedung Ramadhana, Syahrul; Nurlaelih, Euis Ellih; Suryanto, Agus
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras dan bahan pokok utama untuk dikonsumsi. Untuk menjaga kestabilan produksi padi perlu dilakukan inovasi pada sistem budidaya, yaitu dengan memanfaatkan ruang kosong diperkotaan dan media tanam organi seperti arang sekam, pupuk kandang serta cocopeat untuk mendukung pertumbuhan tanaman padi gogo.  Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas padi gogo (Oriza sativa L.) pada sistem budidaya tanaman di atas gedung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2017 hingga Desember 2017 di atap bangunan Fasin Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Tersarang dengan komposisi media sebagai faktor bebas yaitu M0 = Tanah, M1 = tanah : arang sekam : pupuk kandang kambing : cocopeat (5:3:3:5), M2 = tanah : arang sekam : pupuk kandang kambing : cocopeat (5:3:3:10) dan varietas padi gogo sebagai faktor tersarang yaitu, V1 = varietas Situbagendit, V2 = varietas Gogonitri 1, V3 = varietas Gogonitri 2 serta dengan 3 kali ulangan setiap perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian perlakuan komposisi media tanam tanah: arang sekam: pupuk kandang: cocopeat (5:3:3:5) memberikan pertumbuhan terbaik pada parameter panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah anakan produktif dan luas daun, serta hasil pada parameter bobot gabah kering panen dan bobot 1000 biji. Komposisi media tanah : arang sekam : pupuk kandang : cocopeat (5 : 3 : 3 : 5) dengan varietas Gogonitri 1 memberikan bobot gabah kering panen sebesar 23,19% atau 5,7 ton ha-1 dan bobot 1000 biji sebesar 55,68%.
Pengaruh Biourine Kambing dan Pupuk Za Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Damayanti, Riska; Nurlaelih, Euis Ellih; Santosa, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 11 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang daun (Allium fistulosum L.) adalah salah satu komoditas tanaman sayuran yang banyak dikembangkan secara intensif dan komersil. Prospek pemasaran komo-ditas bawang daun terus meningkat setiap tahunnya. Permintaan yang terus meningkat dari konsumen disebabkan oleh fungsi utama dari bawang daun ialah sebagai bahan pokok bumbu masakan dan sebagai campuran sayuran yang paling banyak diminati. Selain itu juga tanaman bawang daun dapat digunakan sebagai obat-obatan pada penyakit tertentu. Dalam upaya mengoptimalkan hasil dan produktivitas tanaman bawang daun perlu dilakukan beberapa usaha berupa penggu-naan bibit unggul, penggunaan pestisida yang sesuai dan cukup, serta pemupukan yang tepat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui interaksi antara penggunaan biourine kambing dengan pupuk ZA dalam mening-katkan produksi tanaman bawang daun. Penelitian dilak-sanakan pada Bulan April–Juni 2017 di lahan budidaya tanaman bawang daun Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Lahan ini terletak di ketinggian ± 700 mdpl dan berjarak 13,8 km dari Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilakukan dengan percobaan faktorial yang disusun dengan Rancangan Acak Kelompok dengan faktor pertama dosis biourine kambing dan faktor kedua dosis pupuk ZA. Bibit bawang daun yang digunakan adalah bibit varietas Semprong. Parameter pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, jumlah anakan, dan bobot segar total tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk biourine kambing dan pupuk Za menun-jukkan adanya interaksi pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun. Dosis pupuk biourine kambing 2000 liter ha-1 dan pupuk ZA 150 kg ha-1 mampu menghasilkan bobot segar total tanaman tertinggi.