Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Efektivitas Penggunaan Pupuk Hayati Kayabio pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis (Brassica oleraceae L.) Siahaan, Gretty Febriola; Tyasmoro, Setyono Yudo
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 6 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kubis atau kol ialah salah satu kelompok enam besar sayuran komoditas ekspor dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pada budidaya kubis terdapat beberapa permasalahan yang penting yang dapat menurunkan produksi kubis diantaranya ialah tingginya serangan hama dan penyakit dan penggunaan pupuk kimia yang tinggi.Adanya penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan dapat merusak tanah, mengurangi dan menekan populasi mikroorganisme tanah yang bermanfaat. Pupuk hayati yang digunakan ialah pupuk hayati Kayabio yang mengandung mikroorganisme yang bermanfaat seperti, Pantoea sp, Azospirillum sp, Aspergillus nigerdan Penicillum sp.Pupuk hayati ini bekerja mengurai bahan organik tanah, memperbaiki agregat tanah, menambah populasi mikroorganisme dalam tanah sehingga mampu meningkatkan kesuburan dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan pupuk hayati dan mendapatkan dosis optimal bagi pertumbuhan dan produktvitas tanaman kubis. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Agustus 2018 diAgro Techno Park Cangar, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, KotaBatu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 14 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk hayati dan pupuk anorganik memberikan pengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman kubis pada semua variabel pengamatan yaitu panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah dan bobot kering total tanaman, diameter krop, bobot krop dan indeks panen. Hasil pengamatan me-nunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati dengan dosis 1250 g ha-1 dan dosis NPK ¼, ½ dan ¾ dari dosis standart ialahdosis paling optimal dan dapat direkomendasikan untuk petani karena menguntungkan secara ekonomi dan dosis yang paling efektif secara agronomis.
Perbedaan Respon Pertumbuhan, Fisiologi dan Produksi 20 Genotipe Cabai Rawit terhadap Berbagai Tingkat Naungan Siahaan, Gretty Febriola; Muhamad Achmad Chozin; Muhamad Syukur; Arya Widura Ritonga
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 1 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.825 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i1.38832

Abstract

Salah satu faktor pembatas utama yang mempengaruhi produksi cabai rawit adalah cekaman cahaya rendah. Varietas unggul cabai toleran terhadap cahaya rendah sampai saat ini belum banyak dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan respon pertumbuhan, fisiologi, dan produksi 20 genotipe tanaman cabai rawit terhadap intensitas cahaya rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2020 - April 2021 di Kebun Percobaan Cikabayan IPB. Penelitian ini disusun dalam rancangan kelompok lengkap teracak. Faktor naungan terdiri atas 4 taraf, yaitu 0, 25, 50, dan 75%. Respon genotipe cabai rawit terhadap naungan 50% menunjukkan keragaman yang lebih besar daripada tingkat naungan lainnya. Berdasarkan pengelompokan genotipe, spesies C. frutescens memiliki genotipe senang naungan lebih banyak dibanding dengan spesies C. annuum. Pemberian naungan 50% meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun pada semua kelompok genotipe. Kelompok genotipe senang naungan memberikan peningkatan tertinggi pada karakter morfologi. Jumlah buah per tanaman, bobot per buah dan total bobot buah per tanaman secara nyata turun pada kelompok genotipe peka dan moderat naungan. Ketiga peubah tersebut lebih tinggi secara signifikan pada kondisi naungan daripada tanpa naungan pada kelompok genotipe senang naungan. Kata kunci: agroforestri, cahaya, fotosintesis, pigmen