Safitri, Mareta Asprianti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KETERKAITAN ANTARA IJTIHAD DAN ETIKA DALAM USHUL FIQH Safitri, Mareta Asprianti; Nasirudin, Muhammad; Taqiyuddin, Hafidz
Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam Vol. 6 No. 2 (2025): Salimiya
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) IAIFA Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58401/salimiya.v6i2.2124

Abstract

This research is to explain the relationship between the ijtihad process and the ethical values ​​that a mujtahid must have, including aspects of the discussion of ijtihad in ushul fiqh, and outlining the ethical principles that a mujtahid must have. The method in this study uses a qualitative approach that is library-based, data sources are collected from journals, books and other supporting materials that discuss ijtihad in ushul fiqh. Ijtihad plays an important role in the development of Islamic law, especially in facing the transformations that occur in technology, social, and culture as well as globalization. By using ijtihad, Islamic teachings remain relevant throughout time and can answer various questions that arise in the current era. However, ijtihad also has limitations; it must be carried out by people who qualify as mujtahid and must not conflict with the basic principles of Islamic teachings. To achieve broader results and in accordance with the needs of the community, ijtihad is currently carried out not only individually but also collectively through fatwa institutions. In conclusion, ijtihad functions as an important link between classical Islamic literature and contemporary conditions. Ethics are also an important foundation in ijtihad, because a mujtahid must be ethical for the sake of welfare, justice, and honesty for the benefit of all.
TANTANGAN GLOBALISASI TERHADAP PENYEBARAN HADIS PALSU DI MEDIA SOSIAL Safitri, Mareta Asprianti; Musaddad, Endad
Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam Vol. 6 No. 2 (2025): Salimiya
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) IAIFA Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58401/salimiya.v6i2.2160

Abstract

Penelitian ini memjelaskan arus Globalisasi terhadap penyebaran hadis palsu di media sosial. Hadis merupakan salah satu sumber utama hukum Islam yang berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan beragama dan bermoral bagi umat Muslim. Namun, di era globalisasi dan perkembangan teknologi digital, penyebaran hadis palsu melalui media sosial menjadi fenomena yang mengkhawatirkan. Hadis palsu, yang sering kali dimanipulasi atau dikemas secara menarik, dapat menyebar dengan cepat dan luas, memengaruhi pemahaman agama serta menimbulkan perpecahan di tengah umat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa kurangnya literasi keagamaan, lemahnya verifikasi informasi, serta penyalahgunaan media sosial menjadi penyebab utama. Untuk itu, diperlukan upaya strategis seperti peningkatan pendidikan keagamaan, peran aktif ulama, penggunaan teknologi verifikasi berbasis digital, kolaborasi dengan platform media sosial, penegakan hukum yang tegas, serta dukungan terhadap riset dan inovasi. Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu membendung penyebaran hadis palsu dan menjaga integritas ajaran Islam di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penyebaran hadis palsu, dampaknya terhadap masyarakat, serta solusi dalam menanggulanginya. Kesimpulannya penyebaran hadis palsu ini memengaruhi pemahaman agama umat Islam. Ketidakmampuan untuk membedakan hadis shahih dari palsu dapat menyesatkan orang, mengganggu akidah mereka, dan mengarah pada praktik keagamaan yang salah. Maka demikian perlu dilakukan upaya strategis dan menyeluruh yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini.