Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan siswa disabilitas intelektual ringan dalam melakukan kegiatan perbengkelan sepeda motor, khususnya teknik menambal ban yang menuntut ketelitian dan kemandirian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menambal ban sepeda motor melalui penerapan model pembelajaran Direct Instruction pada siswa disabilitas intelektual ringan di SLB Negeri 1 Ranah Pesisir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Single Subject Research (SSR) dan desain A-B, di mana fase A (baseline) menggambarkan kondisi awal tanpa perlakuan, sedangkan fase B (intervensi) menunjukkan kondisi setelah penerapan model Direct Instruction. Subjek penelitian adalah satu siswa disabilitas intelektual ringan yang dipilih berdasarkan hasil asesmen keterampilan awal. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, sedangkan analisis data menggunakan analisis visual grafik untuk menilai perubahan level, tren, dan stabilitas antara kedua fase. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan menambal ban sepeda motor setelah diberikan perlakuan, di mana kemampuan siswa meningkat dari 52% pada fase baseline menjadi 100% pada akhir fase intervensi. Temuan ini membuktikan bahwa model Direct Instruction efektif dalam meningkatkan keterampilan perbengkelan, terutama dalam aspek ketepatan dan kemandirian siswa disabilitas intelektual ringan. Rekomendasi penelitian ini adalah agar guru di sekolah luar biasa menggunakan model Direct Instruction sebagai alternatif pembelajaran keterampilan praktik yang terstruktur, konkret, dan mudah dipahami oleh siswa berkebutuhan khusus.