Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sosialisasi Dan Pendidikan Kesehatan Dalam Optimalisasi Temuan Kasus Tuberculosis Di Kelurahan Mamajang Dalam Kota Makassar J, Abd Hady; Simunati, Simunati; Hariani, Hariani
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1075

Abstract

Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam Program Pengembangan Desa Mitra (PDM) ini bertujuan meningkatkan keberdayaan mitra dalam sosialisasi dan pendidikan kesehatan dalam optimalisasi temuan kasus tuberculosis. Lokasi di Kelurahan Mamajang Dalam Kota Makassar. Mitra utama dalam kegiatan Pengabmas ini adalah Pemerintah Kelurahan, Puskesmas, Posyandu, serta kader kesehatan, dan PMO. Khalayak sasaran adalah kader kesehatan. Pelaksanaan kegiatan Pengabmas dilakukan selama tujuh bulan. Kegiatan intervensi utama adalah focus group discussion (FGD), pendidikan dan pelatihan, serta sosialisasi. Hasilnya, pelaksanaan PkM memainkan fungsi dan peran yang signifikan dalam meningkatkan kompetensi dan keberdayaan Mitra partisipan dalam sosialisasi dan pendidikan kesehatan serta peningkatan temuan kasus Tb. Pelaksanaan FGD, pendidikan dan pelatihan, serta sosialisasi semakin urgen, penting dan strategis dalam mendukung keberhasilan peningkatan kompetensi mitra sebesar 35% pasca PkM. Masih terdapat sejumlah tantangan permasalahan serta hambatan/ kendala teknis dan non-teknis baik yang sifatnya internal maupun eksternal. Oleh karena itu, Tim Pengabmas perlu memiliki kompetensi baik kompetensi teknis dan manajerial, maupun kompetensi strategis dan social dalam mengupayakan solusi atas setiap tantangan permasalahan serta hambatan/ kendala yang dihadapi di lapangan.  Kata kunci: Sosialisasi, pendidikan, tuberculosis, temuan kasus.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KASUS MOLA HIDATIDOSA DI RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA: Description of the characteristics of pregnant women with hydatidiform mole cases at Syekh Yusuf Hospital, Gowa Regency Hariani; Suhartatik; La Ubo, Naharia; Fauziah, Agusti; J, Abd Hady
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2024): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Mola hidatidosa adalah pertumbuhan massa jaringan dalam uterus yang tidak akan bertumbuh menjadi janin ataupun bayi dan ini salah satu hasil konsepsi yang tidak normal. Mola hidatidosa adalah kelainan trofoblas gestasional yaitu termasuk bentuk kanker dari penyakit trofoblas gestasional yang biasanya disebut dengan koriokarsinoma. Kehamilan mola hidatidosa biasanya terjadi dengan gejala perdarahan pervagina pada trimester pertama. Mola hidatidosa dapat dipastikan pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu melalui serangkaian pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan derajat proliferasi dan perubahan jaringan, mola hidatidosa dapat dibedakan menjadi mola hidatidosa komplit dan mola hidatidosa parsial. Penderita mola hidatidosa biasanya mengalami keluhan keluarnya darah berwarna hitam kemerahan atau mengalami pembesaran perut atau rahim melebihi usia kehamilan. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian dekktiptif sedeerhana. Hasil : Hasil penelitian yang dilihat dari data sekunder kejadian kasus mola hidatidosa di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa pertahun 2020 – 2022 terdapat 32 orang yang mengalami kasus mola hidatidosa. Karakteristik ibu hamil dengan kasus mola hidatidosa berdasarkan usia ibu yang memiliki frekuensi tertinggi yaitu ibu dengan usia < 20 tahun dan >35 tahun terdapat 17 orang dengan persentase 53,1%. Karakteristik ibu hamil dengan kasus mola hidatidosa berdasarkan tingkat pendidikan yang memiliki frekuensi tertinggi yaitu ibu dengan tingkat pendidikan SMA terdapat 17 orang dengan persentase 53,1%. Karakteristik ibu hamil dengan kasus mola hidatidosa berdasarkan paritas yang memiliki frekuensi tertinggi yaitu ibu primipara (1 anak) dan tidak memiliki anak terdapat 19 orang dengan persentase 59,4%. Kesimpulan : Ibu dengan kasus mola hidatidosa memiliki hubungan erat dengan ibu yang berusia di bawah 20 tahun dan ibu dengan usia lebih dari 35 tahun. Kata kunci : ibu hamil, mola hidatidosa, usia ibu, tingkat pendidikan, dan paritas.