p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Karimah Tauhid
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Unit Dikdasmen untuk Meningkatkan Mutu di Sekolah Amaliyah Amalia, Nur; Gunadi , Gugun
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 12 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i12.16267

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu kompetensi tenaga pengajar di unit dikdasmen dengan cara mengadakan pelatihan dan workshop secara berkala yang berguna untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang lebih berfokus pada pemahaman objek yang akan diteliti dan pada penelitian kualitatif ini berfokus pada makna dan konteks denan menggunakan variabel X dan y juga menggunakan kelas control dan kelas Ekperimen. Kemudian untuk pengolahan data menggunakan SPSS 23 dengan menggunakan skala likert. Peningkatan mutu di unit dikdasmen juga sangat dipengaruhi oleh mutu siswa dan guru di sekolah tersebut. Guru dan siswa harus mampu untuk melakukan Kerjasama dan kolaborasi dua arah agar tercipta hubungan yang selaras untuk mengembangkan potensinya masing masing. Kolaborasi guru dan murid ini sangat penting untuk terus dilanjutkan dan diupayakan agar unit pendidikan dasar dan menengah di sekolah dapat berkembang ke arah positif.
Mengintegrasikan Kearifan Lokal dalam Implementasi Program Adiwiyata: Studi pada Sekolah Berbasis Budaya Sunda di Jawa Barat Amalia, Nur; Gunadi , Gugun
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 9 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i9.20616

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji integrasi kearifan lokal budaya Sunda dalam implementasi Program Adiwiyata di sekolah-sekolah berbasis budaya di Jawa Barat. Program Adiwiyata sebagai kebijakan pendidikan lingkungan hidup nasional dinilai akan lebih efektif apabila disinergikan dengan nilai-nilai lokal yang hidup dalam masyarakat. Budaya Sunda memiliki prinsip ekologis yang kuat, seperti silih asah, silih asih, silih asuh, serta falsafah hidup harmonis dengan alam, yang sejalan dengan tujuan pendidikan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan instrumen berupa wawancara, angket, observasi, dan tes tertulis. Sampel penelitian adalah 20 siswa kelas X di SMA Amaliyah yang telah mengikuti program Adiwiyata lebih dari satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai lokal dilakukan melalui kurikulum muatan lokal, kegiatan ekstrakurikuler, tradisi sekolah, dan penggunaan simbol budaya Sunda dalam komunikasi lingkungan. Integrasi ini berdampak positif terhadap peningkatan kesadaran dan perilaku ramah lingkungan warga sekolah. Namun demikian, tantangan seperti minimnya dokumentasi kearifan lokal dan keterbatasan pelatihan guru masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan program. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan model pendidikan lingkungan yang adaptif terhadap budaya lokal guna memperkuat karakter ekologis peserta didik dan menjadikan sekolah sebagai agen pelestarian budaya dan lingkungan secara berkelanjutan.
Kajian Sistem Dekolonisasi dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Amalia, Nur; Gunadi , Gugun
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 9 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i9.21394

Abstract

Pembelajaran sejarah sering kali mencerminkan perspektif dominan, baik dalam struktur kurikulum, narasi sejarah, maupun tokoh-tokoh yang diangkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecenderungan dominasi narasi kolonial dalam pendidikan sejarah di sekolah serta mengeksplorasi bagaimana pendekatan dekolonisasi dapat diterapkan secara efektif dalam kurikulum dan metode pembelajaran. Melalui pendekatan ini, penelitian berusaha memahami dampak dekolonisasi terhadap pemahaman siswa tentang identitas nasional, kesadaran sosio-politik, dan keterampilan berpikir kritisĀ  Penelitian ini berhasil mengembangkan instrumen kuesioner menggunakan skala Likert untuk mengukur kemajuan proses dekolonisasi dalam pembelajaran sejarah di sekolah, sekaligus peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan melakukan uji-t parametrik yang membandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yang mengukur makna esensial dekolonisasi, khususnya dekolonisasi dalam pembelajaran sejarah yang telah diterapkan di kelas. Analisis data dilakukan menggunakan uji-t parametrik dengan membandingkan dua variabel, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimenPenelitian ini menawarkan pendekatan baru dengan mengukur secara kuantitatif proses dekolonisasi dalam pendidikan sejarah, menganalisis hubungan antara proses tersebut dengan perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa, serta mengintegrasikan penggunaan teknologi sebagai bagian dari strategi dekolonisasi. Pendekatan ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang dominan menggunakan metode kualitatif dan fokus pada analisis narasi, sehingga memberikan perspektif inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan sejarah di tingkat sekolah menengah.
Implementasi Nilai-Nilai Kesetaraan Gender dalam Pembelajaran Sejarah dan Pengaruhnya terhadap Sikap Siswa di Sekolah Menengah Atas Amalia, Nur; Gunadi , Gugun
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 10 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i10.21395

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan nilai-nilai kesetaraan gender dalam pembelajaran sejarah serta pengaruhnya terhadap sikap siswa di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Latar belakang penelitian didasari oleh kenyataan bahwa kurikulum sejarah masih banyak menekankan peran laki-laki, sementara kontribusi perempuan kerap terpinggirkan. Situasi tersebut berpotensi mempertahankan bias gender dan membentuk cara pandang yang tidak seimbang di kalangan peserta didik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif yang dipadukan dengan studi literatur, penyebaran angket, dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan melalui uji-t (One Sample t-Test) serta desain kuasi-eksperimen untuk menilai dampak integrasi perspektif gender dalam pembelajaran sejarah terhadap perubahan sikap siswa. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa penerapan nilai-nilai kesetaraan gender dapat memperluas pemahaman siswa mengenai peran laki-laki dan perempuan secara lebih seimbang, sekaligus menumbuhkan sikap egaliter, kritis, dan toleran. Meskipun demikian, implementasinya masih menghadapi hambatan, antara lain keterbatasan pengetahuan guru, kurangnya ketersediaan materi ajar, serta dominasi budaya patriarkal. Dengan demikian, penelitian ini menekankan bahwa pembelajaran sejarah yang berorientasi gender berkontribusi penting dalam membangun kesadaran kritis siswa serta mendukung terwujudnya pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.