Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN HYGIENE SANITASI TEMPAT PENGELOLAAN PANGAN DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PERAK Shofiyah Ajeng Sekar Arum; Abdul Hakim Zakkiy Fasya; Mas Adhi Hardian Utama
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i3.1313

Abstract

Menurut Permenkes No. 2 Tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan TPP adalah tempat yang digunakan sebagai sarana pengolahan makanan dari bahan mentah hingga makanan jadi. Sehingga, dalam peningkatan kesehatan perlu adanya pengawasan terhadap TPP terutama di wilayah pelabuhan karena banyaknya aktivitas manusia yang terjadi di pelabuhan. Guna dilakukanya pengawasan TPP untuk meningkatkan kualitas makanan dan minuman serta terhindar dari risiko penyakit seperti keracunan dan diare. Penelitian ini bersifat observasional dan menggunakan study cross sectional, di mana penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2023 di 16 TPP yang sedang beroperasi di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan dan gudang bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi, pengolahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, penyajian makanan, peralatan, serta tenaga kerja. Penilaian variabel tersebut menggunakan total skor yang didapat dari penjumlahan seluruh skor tiap variabel dengan nilai minimum 700. Hasil penelitian menyebutkan dari 16 TPP yang diperiksa terdapat 3 TPP (18,75%) tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi dan 13 TPP (81,25%) memenuhi syarat hygiene sanitasi. Kesimpulan pada penelitian ini adalah banyak TPP yang sudah memenuhi persyaratan, akan tetapi masih perlu dilakukan peningkatan hygiene sanitasi TPP dan anjuran mengikuti pelatihan kursus hygiene sanitasi bagi penjamah makanan di wilayah pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya.
ANALISIS SPASIAL SEBARAN TIKUS PEMBAWA LEPTOSPIRA DI PELABUHAN TANJUNG PERAK DAN GRESIK Syndi Munawaroh; Maki Zamzam; Mas Adhi Hardian Utama
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i4.1788

Abstract

Berdasarkan data angka kematian akibat dari penyakit leptospirosis, Indonesia menduduki posisi teratas ketiga setelah Uruguay dan India. Bakteri leptospira muncul di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Tikus dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kesehatan, salah satu penyakit yang disebabkan oleh kehadiran tikus adalah leptospirosis. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif menggunakan analisis spasial dengan data sekunder. Data didapatkan dari KKP wilayah kerja Tanjung Perak dan Gresik Data penelitian ini pada bulan Mei tahun 2023. Lokasi penelitian berada di dua titik yaitu Pelabuhan Tanjung Perak Dan Pelabuhan Gresik.. Hasil penelitian terhadap tikus pembawa leptospirosis di lokasi penelitian membuktikan, bahwa dari 100 perangkap tikus dari pelabuhan tanjung perak ditemukan 17 tikus, 3 jenis yang teridentifikasi sebagai Mus Musculus, Rattus tanezumi, dan Rottus norvegicus. Sedangkan perangkap tikus yang ada di wilker Gresik mengidentifikasi hanya satu jenis tikus yang diidentifikasikan sebagai Rattus norvegicus, dan tidak menunjukkan positif leptospirosis. Analisis hasil pemetaan menunjukkan bahwa Pelabuhan Tanjung Perak memiliki sebaran tikus pembawa leptospirosis yang lebih banyak daripada pelabuhan Gresik. diperlukan pengendalian lebih intensif di wilayah tersebut dan rekomendasi termasuk peningkatan program pengendalian tikus, kebersihan lingkungan, dan edukasi masyarakat. Hasil ini menjadi dasar penting untuk strategi pengendalian dan pencegahan leptospirosis di Pelabuhan Tanjung Perak.