Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A Systematic Review of Solid Waste Management in Indonesia: Generation, Characteristics, Treatment, and Regulation Abdul Hakim Zakkiy Fasya; Mursyidul Ibad; Kuuni Ulfah Naila El Muna; Shofi Futri Pratiwi; Shofiyah Ajeng Sekar Arum
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 17 No. 4 (2025): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v17i4.2025.333-342

Abstract

Introduction: Research on solid waste in Indonesia remains relatively fragmented, with many studies still focusing on the development of solid waste management in urban areas. This study seeks to address the information gap by reviewing the development of solid waste management in Indonesia. Discussion: This systematic review was conducted through literature searches in Scopus, PubMed, and Google Scholar, selecting 38 articles that specifically examined solid waste in Indonesia in terms of its generation, characteristics, management, and regulatory frameworks. Collective evidence showed that household waste generation in Indonesia is strongly influenced by various factors such as income level, residential location, season, and public awareness of waste management. Waste banks and the 3R approach are the main pillars of community-based strategies, with composting applied to organic waste. Waste processing facilities play a supporting role within the community, such as WTE and incineration. Landfills remain necessary as a final solution for residual waste that cannot be further processed. Law No. 18 of 2008 on Waste Management serves as the primary regulatory framework in Indonesia. This law shifts the traditional paradigm of "collect-transport-dispose" toward a more sustainable approach through the 3R principles. Conclusion: Solid waste generation in Indonesia is determined by socio-economic factors, urbanization, and consumption patterns. Management strategies emphasize community-based approaches such as waste banks, composting, and the 3R principle, supported by small-scale processing facilities, while landfills remain necessary for residual waste. The Law on Waste Management requires revision to align with current developments and emerging challenges in solid waste management.
GAMBARAN HYGIENE SANITASI TEMPAT PENGELOLAAN PANGAN DI WILAYAH PELABUHAN TANJUNG PERAK Shofiyah Ajeng Sekar Arum; Abdul Hakim Zakkiy Fasya; Mas Adhi Hardian Utama
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v1i3.1313

Abstract

Menurut Permenkes No. 2 Tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan TPP adalah tempat yang digunakan sebagai sarana pengolahan makanan dari bahan mentah hingga makanan jadi. Sehingga, dalam peningkatan kesehatan perlu adanya pengawasan terhadap TPP terutama di wilayah pelabuhan karena banyaknya aktivitas manusia yang terjadi di pelabuhan. Guna dilakukanya pengawasan TPP untuk meningkatkan kualitas makanan dan minuman serta terhindar dari risiko penyakit seperti keracunan dan diare. Penelitian ini bersifat observasional dan menggunakan study cross sectional, di mana penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2023 di 16 TPP yang sedang beroperasi di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan dan gudang bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi, pengolahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, penyajian makanan, peralatan, serta tenaga kerja. Penilaian variabel tersebut menggunakan total skor yang didapat dari penjumlahan seluruh skor tiap variabel dengan nilai minimum 700. Hasil penelitian menyebutkan dari 16 TPP yang diperiksa terdapat 3 TPP (18,75%) tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi dan 13 TPP (81,25%) memenuhi syarat hygiene sanitasi. Kesimpulan pada penelitian ini adalah banyak TPP yang sudah memenuhi persyaratan, akan tetapi masih perlu dilakukan peningkatan hygiene sanitasi TPP dan anjuran mengikuti pelatihan kursus hygiene sanitasi bagi penjamah makanan di wilayah pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya.