p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kreativitas PKM
Zahrah, Najla Rafifah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Skabies pada Mahasiswa Penghuni Asrama di Salah Satu Perguruan Tinggi Sumedang Yunivita, Vycke; Ranadhia, Simran; Zahrah, Najla Rafifah; Putri, Reida Salsabila; Adynda, Diandra Aulia; Yasjudan, Amalia Utami; Situmeang, Fania Wardah Rahaf; Yahya, Puti Cut Nurzahrina; Khansa, Alya Naura; Wibisono, Nauval Wahyu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20452

Abstract

ABSTRAK Skabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei, yang banyak ditemukan di lingkungan padat seperti asrama. Rendahnya pengetahuan terhadap gejala awal dan cara pencegahan penyakit ini berpotensi mempercepat penularan di komunitas. Program SAHARA (Scabies Away, Healthy Ramadan) dilaksanakan di Asrama 1, Sumedang, untuk mengetahui indikasi kasus skabies, pengetahuan penghuni asrama dan efektivitas penyuluhan sebagai metode untuk meningkatkan pengetahuan penghuni asrama. Sebanyak 34 responden ikut dalam pre-assessment, dan 30 responden mengikuti program SAHARA termasuk pre-test dan post-test. Metode penyuluhan mencakup presentasi materi, diskusi, dan permainan edukatif. Hasil skrining menunjukkan bahwa tidak ada responden yang terindikasi kasus skabies. Rata-rata nilai pre-test meningkat dari 58.67 menjadi 91.67 pada post-test, dengan nilai N-Gain sebesar 0.798 yang termasuk dalam kategori efektivitas tinggi. Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dalam Program SAHARA efektif dalam meningkatkan pengetahuan responden mengenai skabies di lingkungan asrama. Metode penyuluhan dapat diaplikasikan untuk kegiatan promotif dan preventif terkait penyakit kulit di lingkungan kampus. Kata Kunci: Skabies, Asrama Mahasiswa, Penyuluhan, N-Gain  ABSTRACT Scabies is a contagious skin disease caused by an infestation of the mite Sarcoptes scabiei, which is commonly found in densely populated environments such as dormitories. Low awareness of early symptoms and prevention methods can accelerate transmission within communities. The SAHARA Program (Scabies Away, Healthy Ramadan) was conducted at Dormitory 1 in Sumedang to identify potential scabies cases, assess residents’ knowledge, and evaluate the effectiveness of educational outreach in increasing awareness among dormitory residents. A total of 34 respondents participated in the pre-assessment, and 30 respondents took part in the full SAHARA Program, including both pre-test and post-test phases. The educational methods included material presentations, discussions, and interactive learning games. Screening results indicated that no respondents were identified with scabies. The average pre-test score increased from 58.67 to 91.67 in the post-test, with an N-Gain score of 0.798, which falls into the high-effectiveness category. It was concluded that the educational outreach within the SAHARA Program was effective in enhancing respondents’ knowledge about scabies in the dormitory environment. This outreach method could be applied to promotive and preventive health efforts related to skin diseases within campus settings. Keywords: Scabies, Student Dormitory, Outreach, N-Gain
Program Pemeriksaan Fungsi Paru Dengan Peak Flow Meter pada Komunitas Olahraga Pernapasan Abhinaya di Kelurahan Antapani Kidul, Bandung Huda, Latifa Nurul; Zahrah, Najla Rafifah; Fatkhiyah, Khusnul; Fauziah, Syifa; Nuraya, Tabina Alaika; AR, Keisha Shafira; Reizaputra, Hafizh Al-Gazhali; Mangnga, Vanessa Angelica Grace; Nurfauzi, Najla Aulia Shafa'; Zakira, Adila Jihan; Rismansyah, Aishwarya Zahra Raissa; Maran, Novia Vina; Sujatmiko, Budi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.17601

Abstract

ABSTRAK Seiring bertambahnya usia, fungsi paru dapat menurun akibat penurunan imunitas serta perubahan dalam struktur dan elastisitas jaringan. Faktor risiko seperti riwayat penyakit, kebiasaan merokok, dan paparan polusi udara dapat memperburuk kesehatan paru pada lansia, sementara aktivitas fisik berperan penting dalam pemeliharaan fungsi paru. Oleh karena itu, pemeriksaan fungsi paru pada lansia sangat penting untuk mengevaluasi kesehatan pernapasan sehingga intervensi yang tepat dapat dilakukan lebih awal guna meningkatkan kualitas hidup. Program pemeriksaan fungsi paru pada komunitas olahraga pernapasan Abhinaya ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak olahraga pernapasan terhadap fungsi paru anggota komunitas, serta mengidentifikasi hubungan antara usia, riwayat kesehatan, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, dan paparan polusi dengan nilai peak expiratory flow rate (PEFR) sebelum dan setelah pelaksanaan olahraga pernapasan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi penilaian PEFR menggunakan peak flow meter (PFM), serta pengukuran tekanan darah, saturasi oksigen, dan antropometri, disertai dengan pendataan riwayat kesehatan subjek melalui kuesioner. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk menggambarkan hubungan antara faktor risiko dan nilai PEFR. Hasil menunjukkan bahwa olahraga pernapasan memberikan dampak positif terhadap fungsi paru, dengan peningkatan rata-rata PEFR dari 309,15 L/menit (SD=73,65) sebelum olahraga menjadi 321,89 L/menit (SD=70,36) setelah olahraga. Selain itu, frekuensi aktivitas fisik yang lebih tinggi dan durasi aktivitas di luar rumah menunjukkan korelasi positif dengan hasil PEFR, sementara usia berpengaruh negatif terhadap nilai PEFR. Oleh karena itu, program pemeriksaan fungsi paru disarankan untuk dilakukan secara rutin guna memantau kesehatan paru dan mendeteksi potensi gangguan pernapasan pada lansia. Kata Kunci: Lansia, Pemeriksaan Fungsi Paru, Peak Flow Meter, Olahraga Pernapasan ABSTRACT As age increases, lung function may decline due to decreased immunity and changes in the structure and elasticity of lung tissue. Risk factors such as medical history, smoking habits, and exposure to air pollution can worsen lung health in the elderly, while physical activity plays a crucial role in maintaining lung function. Therefore, lung function assessments in older adults are essential for evaluating respiratory health, allowing for timely interventions to enhance quality of life. This lung function assessment program within the Abhinaya respiratory exercise community aims to evaluate the impact of respiratory exercise on the lung function of community members and to identify the relationship between age, health history, smoking habits, physical activity, and pollution exposure with peak expiratory flow rate (PEFR) values before and after respiratory exercises. The assessments included measuring PEFR using a peak flow meter (PFM), as well as evaluating blood pressure, oxygen saturation, and anthropometry, alongside gathering health history data from subjects through questionnaires. Data were analyzed using descriptive statistics to illustrate the relationship between risk factors and PEFR values. Results showed that respiratory exercises positively affected lung function, evidenced by an increase in average PEFR from 309.15 L/min (SD=73.65) before exercise to 321.89 L/min (SD=70.36) after exercise. Furthermore, higher frequencies of physical activity and longer durations of outdoor activity were positively correlated with PEFR results, while age negatively impacted PEFR values. Therefore, it is recommended that lung function assessment programs be conducted routinely to monitor lung health and detect potential respiratory disorders in older adults. Keywords: Elderly, Lung Function Examination, Peak Flow Meter, Respiratory Exercise