Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan dan Pendampingan Kader Posyandu dalam Rangka Pencegahan Stunting di Desa Taman Bogo Ridwan, M; Fairus, Martini; Kodri, Kodri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.14743

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak kurang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan upaya pencegahan stunting adalah kemampuan kader dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita di wilayahnya masih lemah. Keterampilan dan kemampuan kader dalam pengukuran antropometri yang dilakukan oleh kader sebagian besar kurang akurat (over estimate). Selain itu, belum tersedianya alat untuk mengukur stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI. Tujuan: Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dengan memberikan edukasi tentang stunting dan pemantauan pertumbuhan balita dan makanan balita. Sasaran kegiatan pengabmas ini adalah seluruh kader kesehatan di Desa Taman Bogo Kec. Purbolinggo Kab. Lampung timur berjumlah 35 orang. Metode: Kegiatan pengabmas meliputi; sosialisasi kegiatan, edukasi tentang stunting, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting, penyuluhan teknik pengukuran dan penilaian status gizi balita khusus stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI serta monitoring dan pendampingan kader kesehatan. Hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang stuntung dari perolehan nilai rerata pretest 44,74 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 52,46. Juga terjadi peningkatan pengetahuan kader  tentang teknik pengukuran dan penailaian status gizi balita menggunakan antropometri kit terstandar dari rerata pretest 40,66 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 50,37. Serta terdapat peningkatan keterampilan kader menilai status gizi balita menggunakan antropometri terstandar dari rerata pretest 41,86 meningkat menjadi rerata 52,46 saat postest. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan kader posyandu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya deteksi kasus stunting pada balita. Kata Kunci: Pelatihan, Kader Posyandu, Stunting ABSTRACT Stunting is a growth disorder experienced by toddlers which results in delays in the child's growth that are not in accordance with standards, resulting in negative impacts, both short and long term. One of the problems faced in relation to efforts to prevent stunting is that cadres' ability to monitor the growth of toddlers in their area is still weak. The skills and abilities of cadres in anthropometric measurements carried out by cadres are mostly inaccurate (overestimated). Apart from that, there are no tools to measure stunting using anthropometric kits that comply with SNI standards. Objective: Increase community independence by increasing the knowledge and skills of cadres by providing education about stunting and monitoring the growth of toddlers and toddler food. The target of this community service activity is all health cadres in Taman Bogo Village, District. Purbolinggo District. East Lampung numbered 35 people. Method: Community service activities include; socialization of activities, education about stunting, providing additional food (PMT) for stunted toddlers, counseling on measuring techniques and assessing the nutritional status of stunting toddlers using anthropometric kits that comply with SNI standards as well as monitoring and assisting health cadres. The results of the activity showed an increase in cadres' knowledge about stunting from the pretest mean score of 44.74, increasing during the posttest with the average being 52.46. There was also an increase in cadres' knowledge about techniques for measuring and assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometric kits from a pretest mean of 40.66, increasing during the posttest with a mean of 50.37. There was also an increase in cadres' skills in assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometry from a pretest mean of 41.86 increasing to a mean of 52.46 at posttest. Conclusion: Posyandu cadre training activities can increase cadres' knowledge and skills in monitoring children's growth and development, especially detecting cases of stunting in toddlers. Keywords: Training, Posyandu Cadres, Stunting
PENGUATAN KADER MENUJU IMPLEMENTASI PENGELOLAAN POSYANDU KONSEP INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP) DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DAN STROKE DI PEKON JOGYAKARTA SELATAN KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU Trigunarso, Sri Indra; Fairus, Martini; Bertalina, Bertalina; Muslim, Zainal
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.36555

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang layanan kesehatan dasar yang berjumlah 25 (dua puluh lima) kompetensi yang terbagi sesuai dengan siklus hidup, yaitu: ibu hamil, nifas, dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan remaja; usia produktif dan lanjut usia, serta kompetensi pengelolaan posyandu. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini meliputi (1) ceramah untuk memaparkan data layanan kesehatan dasar yang berjumlah 25 (dua puluh lima) kompetensi yang terbagi sesuai dengan siklus hidup, yaitu: ibu hamil, nifas, dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan remaja; usia produktif dan lanjut usia, serta kompetensi pengelolaan posyandu Indonesia saat ini, (2) diskusi untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi kader terkait kompetensi, dan (3) simulasi sebagai sesi praktik sehingga diharapkan kader lebih memahami dan menguasai cara mengimplementasikan kopentesi (4) mengetahui cara melaksanakan upaya pencegahan stunting dan stroke. Secara umum, peserta kegiatan yaitu 30 kader. Kerjasama yang telah terjalin antara Poltekkes Tanjungkarang dengan para kader di Pekon Jogyakarta Selatan Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pada awalnya pengetahuan dan keterampilan kader tentang layanan kesehatan dasar < 50 %, Setelah dilakukan pelatihan pengetahuan dan keterampilan kader tentang layanan kesehatan dasar > 85 %. Analisis Pretest dan Postest menyatakan secara signifikan ada maknanya kegiatan pelatihan terhadap pengetahuan peserta (kader) yaitu nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, diharapkan dapat terus berlanjut dan dikembangkan di masa mendatang sebagai wujud pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.