Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

JARINGAN SOSIAL PEMULUNG DI TPA SUKAWINATAN PALEMBANG Diana Dewi Sartika; Vieronica Varbi Sununianti; Safira Soraida
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 2 No 2 (2018): DEJOS VOL 2, NO 2 (Juli 2018)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus pada jejaring sosial pemulung di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sukawanitan, Palembang. Jaringan sosial ini termasuk jaringan sosial di antara sesama pemulung, dan jejaring sosial antara pemulung dan agen (toke). Ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengurangan, tampilan data dan kesimpulan. TPA Sukawinatan adalah pembuangan akhir terbesar di provinsi Sumatera Selatan. Jejaring sosial di antara sesama pemulung terbentuk melalui hubungan kekerabatan (affinity brother) dan berdasarkan kedekatan wilayah, baik karena lingkungan dan persahabatan. Jejaring sosial antara pemulung dan "toke" (kolektor), dibentuk oleh kepercayaan atau keyakinan, dan ikatan "pelindung".
PRAKTEK KONSUMSI PRODUK PAKAIAN MEREK LUAR NEGERI TIRUAN PADA MAHASISWA PAGARALAM DI KOTA PALEMBANG vina agustina; Dadang Hikmah Purnama; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i2.11

Abstract

Penelitian ini berjudul “Praktek Konsumsi Produk Pakaian Merek Luar Ngeri Tiruan Pada Mahasiswa Pagaralam di Kota Palembang. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek konsumsi mahasiswa pagaralam di Kota Palembang.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana habitus, modal, dan ranah mahasiswa yang terjadi di Kota Palembang, yang berdampak pada praktek konsumsi. Penelitian ini menggunakan teori Praktik Sosial dari Pierre Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.Penelitian ini bersifat deksriptif kualitatif. Dalam penentuan informan menggunakan teknik purposive, bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian dengan jumlah 15 informan, 11 orang informan utama dan 4 orang informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam praktek konsumsinya adalah hasil dari pertarungan habitus, modal dan ranah.Dengan habitus dan modal yang dimiliki oleh tiap individu di dalam ranahnya menghasilkan praktek konsumsi produk pakaian merek luar negeri yang dilakukan oleh mahasiswa Pagaralam di Kota Palembang
MAKNA MOKO (MOBIL TOKO) DALAM BERDAGANG BAGI PEDAGANG MOKO DI KAWASAN KAMBANG IWAK KOTA PALEMBANG Hafizhah Salma; Yoyok Hendarso; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i2.12

Abstract

Sebuah mobil, dalam pembangunan masyarakat, adalah sebuah kendaraan yang berfungsi sebagai alat untuk bergerak di satu tempat ke tempat lain. Namun, hal ini juga berfungsi sebagai alat untuk perdagangan. Mobil toko (Moko) atau toko Car merupakan inovasi baru dalam perdagangan karena dianggap lebih praktis dan ekonomis. Studi ini bertujuan untuk memahami cara Moko (mobil toko) atau toko Car dalam perdagangan untuk Moko Merchant di daerah Kambang Iwak kota Palembang. Penulis menggunakan teori fenomenologi oleh Alfred Schutz. Metode studi ini deskriptif-kualitatif, teknik pengumpulan data oleh pengamatan nonpeserta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sarana yang dibentuk oleh pengalaman memahami tindakan sosial melalui interpretasi dari Moko pedagang dalam memanfaatkan mobil untuk perdagangan. Pedagang mengalami kemudahan dalam memanfaatkan Moko, memanfaatkan kesempatan, mengalami suasana aman dalam tawar-menawar. Kedua, kesadaran intersubjektif adalah membuang pengalaman orang lain yang berinteraksi dengan sekitarnya yang adalah bagaimana berinteraksi antara pedagang Moko, dan interaksi antara pedagang Moko dan keamanan. Ketiga, kesadaran obyektif adalah pedagang dan manajer parkir di daerah Kambang Iwak, Sat Pol-PP keamanan dan pengunjung Kambang Iwak. Pengalaman dan pengetahuan menyebabkan dua motif, motif ini adalah karena motif dan untuk motif
KENAKALAN SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) YP GAJAH MADA PALEMBANG sri sutami; Dadang Hikmah Purnama; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v22i1.17

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai “Kenakalan Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YP Gajah Mada Palembang”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kenakalan yang dilakukan oleh siswa di sekolah karena beberapa sebab baik sebab internal maupun sebab ekstenal sehingga sebab- sebab tersebut akhirnya membawa pada kasus-kasus kenakalan yang dilakukan oleh siswa di sekolah. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk memahami bagaimana kenakalan siswa di sekolah dan apa penyebab siswa melakukan kenakalan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam (indepth interview) dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial dari Max Weber. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kenakalan siswa terjadi karena hasil dari suatu proses interaksi dari keluarga dan teman sebaya yang tidak sempurna, dimana keluarga merupakan agen sosialisasi pertama yang akan diterima oleh siswa sebelum siswa bersosialisasi diluar keluarga yaitu teman sebaya. Teman sebaya merupakan tempat bersosialisasi sebagai proses siswa menjalin hubungan yang baru dengan orang lain diluar hubungannya dengan keluarga yang terlepas dari tindakan instrumental (zwerk rational) merupakan tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya. Tindakan afeksi atau tindakan yang dipengaruhi emosi (affectual action) merupakan tindakan yang didasarkan pada sentiment atau emosi yang dimiliki oleh seseorang.
GAYA HIDUP BERSEPEDA PADA KOMUNITAS BIKE TO WORK DI KOTA PALEMBANG ria septika; Yoyok Hendarso; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v22i1.19

Abstract

Masyarakat adalah sebuah kelompok sosial yang berisi orang memiliki hobi menggunakan sepedanya. Sepeda menjadi citra pemiliknya, menjadi hobi bagi pemilik dan ini adalah di mana orang dalam hal ini pemilik atau pengguna Sepeda mulai mencari wadah atau tempat untuk menyalurkan hobinya yang kemudian membentuk kelompok penggemar sepeda atau semakin akrab kita akrab dengan klub sepeda atau motor masyarakat. Menjadi Bikers (pengendara sepeda) bukan hanya menjadi pengendara sepeda tetapi telah membuat gaya hidup yang membawa namanya di klub sepeda. Para peneliti mengambil alih komunitas Bike to work (B2W) di Palembang. Para peneliti menggunakan teori habitus dari Pierre Bourdieu, serta metode kualitatif dengan pendekatan genetik dari Bourdieu untuk mendeskripsikan, menganalisa, dan memperhitungkan asal-usul seseorang dan asal-usul struktur sosial di dalam komunit Sepeda y di Palembang. Gaya hidup di sepeda untuk bekerja masyarakat Palembang terbentuk karena kegiatan, minat dan pengetahuannya sehingga dapat menghasilkan praktik sosial yang membentuk gaya hidup sehat dan gaya hidup konsumen di sepeda ke komunitas kerja. Selain itu, untuk menjaga keberadaan sepeda untuk kerja masyarakat ada beberapa aspek yang dimiliki oleh modal sepeda untuk komunitas kerja, arena, habitus dimiliki oleh anggota masyarakat, membentuk praktek sosial untuk menciptakan simbol status di Bike to work masyarakat
RELASI SOSIAL PEKERJA PEREMPUAN DI PABRIK KECAP TERATAI KOTA PALEMBANG Kharisma Anggita; Yunindyawati Yunindyawati; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v22i1.21

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk relasi sosial pekerja perempuan di pabrik Kecap Teratai Kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Konsep yang dipakai adalah konsep dari Gillin mengenai relasi sosial dan konsep resiprositas dari Sahlins. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi langsung pada lokasi penelitian serta melakukan wawancara mendalam pada empat belas informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan kerjasama dan persaingan yang terjadi diantara pelaku usaha. Hubungan kerja sama tersebut dibentuk melalui aktivitas kerja dalam kegiatan produksi kecap. Proses relasi sosial yang terbentuk didasari atas latar belakang yang sama, yaitu ekonomi, pendidikan dan asal daerah sehingga memudahkan relasi social
PERNIKAHAN USIA MUDA DI KALANGAN REMAJA BERSEKOLAH DI DESA LEBUNG GAJAH KECAMATAN TULUNG SELAPAN KABUPATAN OGAN KOMERING ILIR Eduar Syambado; Dadang Hikmah Purnama; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v22i2.24

Abstract

Penelitian ini berjudul pernikahan usia muda di kalangan remaja bersekolah. Penelitian ini mengkaji permasalahan mengenai bagaimana pernikahaan usia muda pada remaja bersekolah, gambaran kehidupan sosial remaja yang menikah muda saat bersekolah , dan kehidupan rumah tangga remaja yang menikah muda saat bersekolah. Penelitian ini bersifat deskriftif analisis yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan suatu fenomena yang digambarkan dengan kata-kata yang di pisah-pisah menurut katagorinya untuk memperoleh kesimpulan. Dalam penentuan informan digunakan teknik purposive tujuannya untuk mendapatkan informasi yang lebih menditail sesuai dengan permasalahan penelitian. Strategi penelitian yang digunakan adalah study kasus dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis study kasus. Serta triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan oleh remaja yang menikah muda saat bersekolah di Desa Lebung Gajah Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan tindakan tradisional, tindakan afeksi, tindakan instrumental, dan tindakan rasionalitas nilai. Dimana remaja tersebut melakukan tindakan menikah tersebut didasarkan oleh tradisi, perasaan, pemikiran dan nilai yang di anut oleh remaja bersekolah
SIKAP NARAPIDANA WANITA PADA PELAKSANAAN PROGRAM PEMBINAAN KETERAMPILAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KLAS IIA PALEMBANG risma jayanti; Yoyok Hendarso; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v22i2.26

Abstract

Penelitian ini berfokus kepada bagaimana sikap narapidana wanita kelas II A Palembang dalam melaksanakan program pembinaan keterampilan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada teori sikap dari Saifuddin Azwar. Metode kualitatif digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan dipilih secara purposive dengan mengambil dua belas orang informasn yang terdiri dari sepuluh informan utama yakni narapidana wanita dan dua informan kunci yakni petugas Lembaga Pemsyarakatan Wanita Kelas IIA Palembang. Hasil penelitian menunjukkan (1) dilihat dari aspek kognitif, narapidana wanita memperoleh keuntungan mengisi waktu selama masa pembinaan dan sarana mencari pekerjaan, (2) dilihat secara afektif, narapidana wanita merasa senang, terhibur dan Pelepas jenuh, (3) dilihat dari aspek konatif, narapidana wanita antusias namun juga ada yang merasa malas.
Usaha Produktif Perempuan Lanjut Usia di Desa Muara Penimbung Dusun VI Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir ulfah septarianti; Eva Lidya; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v22i2.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk usaha produktif perempuan para lanjut usia di Desa Muara Penimbung Dusun VI Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial atas dasar rasionalitas dari Max Webber. Desain penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data observasi, dokumentai dan wawancara. Teknik dalam analisis data pada penelitian ini menggunakan kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan (1) terdapat lima bentuk usaha produktif yang dimiliki dan dilakukan oleh perempuan lanjut usia di Desa Muara Penimbung Dusun VI Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir. Kelima bentuk usaha produktif tersebut adalah petani, peternak, penganyam, penyirat dan warung kelontong, (2) terdapat lima alasan yang melatarbelakangi usaha produktif yang dilakukan oleh perempuan lanjut usia yaitu modal, faktor lingkungan, mengisi waktu luang, menambah penghasilan, menjadi tradisi
Perspektif Bourdieu pada Latar Belakang Ekonomi, Lingkungan Sosial dan Peer Group, Anak Berkonflik dengan Hukum Diana Dewi Sartika; Safira Soraida; Yosi Arianti
Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 21 No. 1 (2022)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2022.211.13-24

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi kehidupan anak berkonflik dengan hukum (ABH/anak pelaku tindak kejahatan) pada aspek kehidupan mereka dari latar belakang ekonomi, lingkungan sosial, dan peer group dominasi maskulin. Studi ini menganalisis fokus kajian melalui elaborasi konsep penting dari Bourdieu, seperti habitus primer sekunder, doxa, heterodoxa, kapital, arena, dan dominasi maskulin. Studi kualitatif ini menggali data dari informan ABH dan beberapa petugas di LPKA Palembang. Pengumpulan Data melalui wawancara mendalam dan observasi. Sementara, analisis data secara interaktif melalui reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan. Latar belakang ekonomi keluarga ABH sebagian besar berasal dari kelas sosial bawah dan lingkungan kurang mendukung dalam pengembangan karakter positif ABH. Posisi habitus primer ABH ini merupakan lingkungan negatif. Dalam hal ini, lingkungan sosial dan peer group menjadi referensi dalam proses pembentukan identitas sebagai habitus sekunder. Perilaku tindak kejahatan merupakan perwujudan heterodoxa ABH di luar arena mainstream (doxa). Lingkungan sosial dan peer group menjadi kapital sosial dan kapital budaya bagi ABH dalam arena kejahatan. Perspektif Bourdieu terkait gender pada masalah ini adalah konteks dominasi maskulin yang kuat. Hasil studi ini menunjukkan mayoritas ABH laki-laki. Sementara, perempuan dan anak perempuan lebih terlihat sebagai korban. [The study focuses on exploring the children in conflict with the law (ABH) in several aspects. The family Background is under economic Problems, a negative social environment, Poor peer groups, and masculine domination. The study analyzes the elaboration concepts from Bourdieu, such as primary and secondary habitus, doxa, heterodox, capital, arena, and masculine domination. The study takes from extracting data with informants such as ABH and several officers at LPKA Palembang. Data was collected through in-depth interviews and observations. Meanwhile, data analysis was carried out interactively, through reduction, data display, and concluding. ABH's family background is an economic poor background, the lower social classes, the environment habitus does not support ABH, and the social peer groups become their references in the process of performing identity as a secondary habitus. Bourdieu's perspective regarding gender sees in the masculine dominance problem. The result of the study shows the majority of ABH are male. Meanwhile, the women and girls are the victims of patrilineal culture.]