Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RUTINITAS SHALAT SEBAGAI PENGUAT SELF CONTROL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN JIWA Royanulloh; Haerudin, Budi Yahya
Madani: Jurnal Pengabdian Ilmiah Vol. 2 No. 1 (2019): Madani: Jurnal Pengabdian Ilmiah
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.491 KB) | DOI: 10.30603/md.v1i2.1108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rutinitas sholat sebagai penguat self control dalam meningkatkan kualitas kesehatan jiwa. Sebagaimana diketahui dalam ilmu psikologi, self control merupakan kemampuan untuk menuntun tingkah laku sendiri atau kemampuan menekan dan merintangi diri dari tingkah laku impulsif. Keberadaan self control menjadi penting karena dapat mempengaruhi kemampuan adaptasi seseorang terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan psikologis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa semakin baik rutinitas shalat seseorang, semakin kuat kontrol dirinya, sehingga lebih mudah membentuk pribadi dengan jiwa yang sehat.
Strategi Coping Individu Terdampak Peralihan Profesi di Kawasan Industri Wijayakusuma Desi, Jelang Fajar Lakshita; Andari, Shabrina Khoirunnisa; Hidayah, Nur Aini; Chandra, Faradila; Royanulloh
Journal of Psychology Students Vol. 4 No. 2 (2025): JoPS: Journal of Psychology Students
Publisher : Faculty of Psychology Sunan Gunung Djati Islamic University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jops.v4i2.48292

Abstract

Penelitian ini mengkaji strategi coping individu dalam menghadapi peralihan profesi akibat perubahan fungsi lahan dari pertanian ke Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) di Semarang. Pembangunan industri yang mendorong investasi dan lapangan kerja juga menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan psikologis bagi warga sekitar. Para petani beralih profesi menjadi buruh industri atau pekerja informal karena berkurangnya lahan dan ketidakstabilan hasil panen. Dengan pendekatan kualitatif eksploratif dan wawancara mendalam terhadap dua partisipan terdampak, ditemukan dua strategi coping utama: problem-focused coping (mencari pekerjaan baru dan informasi) dan emotion-focused coping (spiritualitas dan dukungan sosial). Industrialisasi membawa penghasilan rutin namun juga kecemasan akan masa depan dan hilangnya identitas agraris. Spiritualitas dan penerimaan diri menjadi kunci adaptasi psikologis, namun dominasi emotion-focused coping tanpa dukungan sistemik berpotensi menyebabkan stagnasi sosial. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman holistik dan rekomendasi studi lanjut dengan sampel lebih luas serta peran pemerintah dalam mendukung kesejahteraan warga.